c. Memberikan arahan kepada bagian produksi apa yang harus di lakukan.
3. Pegawai Produksi Rumah Ubi Dinarmas
a. Melakukan kegiatan produksi produk-produk yang akan di jual di
Rumah Ubi Dinarmas. b.
Karena pegawai pada bagian kasir sudah tidak bekerja lagi,.maka bagian produksi memiliki rangkap tugas,.yaitu bekerja pada bagian kasir ketika
ada konsumen yang berkunjung ke Rumah Ubi Dinarmas. c.
Menjaga kebersihan alat-alat produksi.
4. Pegawai Kasir Rumah Ubi Dinarmas
a. Melayani konsumen secara langsung di dalam membantu dalam
pemilihan produk yang akan di beli. b.
Melayani pembayaran produk yang dibeli oleh konsumen. c.
Menjaga kebersihan toko. d.
Melaporkan laporan keuangan Rumah Ubi Dinarmas kepada pemilik.
4.2 Penyajian Data
4.2.1 Indetitas Informan
Dalam bab ini, penulis akan menyajikan semua hasil pengumpulan data yang diperoleh selama penelitian. Penulis melakukan penelitian di lapangan mulai
dari tanggal 24 Agustus sampai 1 September 2013 pada Rumah Ubi Dinarmas Jl. Karya Wisata No.93 A,Medan. Dari rentang waktu 9 hari ini peneliti telah
memperoleh data penelitian. Berikut ini adalah karakteristik informan penelitian yang peneliti
klasifikasikan ke dalam beberapa table karakteristik.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Tabel 4.2.1 Identitas Informan Penelitian No.
Nama Usia
tahun Jenis
Kelamin Pendidikan
Pekerjaan Keterangan
1. Muhammad
Bayu Andika 25
Laki-Laki S1
Wirausaha Pemilik Rumah
Ubi Dinarmas 2.
Lailan Syafitri
20 Perempuan
SMA Pegawai
Swasta Pegawai
Produksi 3.
Ayu Lestari 20
Perempuan SMA
Pegawai Swasta
Pegawai Produksi
4. Astri Amalia
Sari 22
Perempuan SMA
Mahasiswa FE USU
Pelanggan 5 kali kunjungan
5. Fitri
Anggraini 40
Perempuan D3
Ibu Rumah Tangga
Pelanggan lebih 10 kali
kunjungan 6.
Maysarah Lubis
45 Perempuan
S1 Pegawai
Swasta Konsumen 3
kali kunjungan
Sumber : Hasil Wawancara Peneliti dari tanggal 24 Agustus -1 Septe mber 2013
Penjelasan mengenai tabel di atas yaitu : 1.
Penulis menetapkan informan di dalam proses wawancara sebanyak 6 orang sebagai informan, dengan rincian 1 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.
Dari 6 orang tersebut, pihak Rumah Ubi Dinarmas yang menjadi sumber
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
informan sebanyak 3 orang dan informan lainnya sebanyak 3 orang lainnya merupakan pelanggan dari Rumah Ubi Dinarmas Medan. Dalam proses
wawancara jenis
kelamin pelanggan
perempuan lebih
banyak bila
dibandingkan dengan jumlah konsumen laki-laki. Hal ini dikarenakan saat penulis
melakukan penelitian,
pelanggan perempuan
lebih banyak
mengunjungi Rumah Ubi Dinarmas dibandingkan dengan pelanggan laki-laki. Dalam proses wawancara kepada pelanggan, peneliti lebih menganalisis hal-
hal apa saja yang membuat pelanggan Rumah Ubi Dinarmas tertarik untuk membeli produk di Rumah Ubi Dinrmas dan tanggapan para pelanggan tentang
produk yang sudah di tawarkan oleh Rumah Ubi Dinarmas. 2.
Jumlah informan yang berusia 20 sampai 25 tahun berjumlah sebanyak 4 orang, dan usia 40-50 tahun berjumlah sebanyak 2 orang.
3. Tingkat pendidikan informan mulai dari tamatan Sekolah Menengah Atas
hingga lulusan perguraan tinggi. Informan yang memiliki latar belakang lulusan perguruaan tinggi berjumlah sebanyak 3 orang, dan informan yang
memiliki latar belakang lulusan perguruaan tinggi adalah pemilik dari Rumah Ubi Dinarmas, dan 2 orang pelanggan Rumah Ubi Dinarmas.Pegawai produksi
pada Rumah Ubi Dinarmas memiliki latar belakang tamatan SMA, dan salah satu pegawai produksi Rumah Ubi Dinarmas melanjutkan pendidikan ke
jenjang perguruaan tinggi, dan informan yang berasal dari pelanggan, memiliki latar belakang tamatan SMA dan melanjutkan pendidikan ke jenjang
perguruaan tinggi. Dalam hal ini, perlu peneliti menekankan walaupun informan berasal dari pendidikan yang berbeda, namun pertanyaan yang di
ajukan sama. Semua jawaban yang di dapatkan peneliti ketika melakukan
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
wawancara peneliti masukkan dalam temuan data penelitian tanpa mengubah makna asli jawaban informan.
4. Informan penelitian memiliki pekerjaan yang beraneka-ragam. Informan yang
memiliki pekerjaan sebagai wirausaha berjumlah sebanyak 1 orang, yakni pemilik dari Rumah Ubi Dinarmas. Tiga orang informan memiliki pekerjaan
sebagai pegawai, yakni 2 orang pegawai produksi pada Rumah Ubi Dinarmas dan 1 orang pelanggan dari Rumah Ubi Dinarmas. Satu orang informan
memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, yakni pelanggan dari Rumah Ubi Dinarmas, dan 1 orang informan terakhir memiliki pekerjaan sebagai
mahasiswa, yakni pelanggan dari Rumah Ubi Dinarmas. 5.
Peneliti melakukan wawancara dengan pemilik dan pegawai produksi untuk mengetahui bagaimana sejarah Rumah Ubi Dinarmas, jenis produk yang di jual
di Rumah Ubi Dinarmas, bagaimana kegaiatan produksi setiap produk, marketing mix, dan strategi bersaing pada Rumah Ubi Dinarmas. Sedangkan
peneliti melakukan
wawancara dengan
konsumen, dengan
beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan tanggapan para pelanggan tentang
Rumah Ubi Dinarmas.
4.2.2 Hasil Observasi
Observasi dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2013. Rumah Ubi Dinarmas terletak di Jalan Karya Wisata No.93 A Medan, Sumatera Utara. Toko
Rumah Ubi Dinarmas terlihat cantik dengan cat pagar yang berwarna kuning. Di depan toko di sudut sebelah kanan terdapat neon box yang bergambar logo Rumah
Ubi Dinarmas dengan ukuran yang besar dan tinggi, sehinga orang yang melintasi jalan Karya Wisata dapat melihatnya. Rumah Ubi Dinarmas terletak di antara toko
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
perlengkapan bangunan panglong dan juga toko reprasi barang elektronik. Ketika pertama masuk ke Rumah Ubi Dinarmas, konsumen akan melihat steling kaca yang
bercorak seperti bunga dengan cat berwarna kuning dan hijau, serta lampu neon berwarna kuning yang di gunakan untuk memajang bika-bika ubi yang di jual
dengan berbagai macam rasa. Di sebelah kanan dari steling terdapat meja kasir kayu yang berwarna cokelat yang di astanya di letakkan mesin kasir yang dipergunakan
untuk kegiatan pembayaran. Di belakang meja kasir terdapat spanduk yang terdapat gambar produk-produk yang di jual di Rumah Ubi Dinarmas beserta harga masing-
masing dari produk tersebut. Di sebelah kiri dari steling terdapat meja yang di atasnya di letakkan telenan besar berwarna putih dan juga pisau besar berwarna
silver yang di gunakan untuk memotong bika ubi, jika konsumen ingin membeli bika yang sudah di potong-potong, fungsi lainnya adalah sebagai tempat untuk
mengemas bika ubi, jika ada pembelian dalam jumlah yang banyak, produk akan di kemas dengan menggunakan kemasan kardus agar konsumen lebih mudah
membawanya. Rumah Ubi Dinarmas dihiasi dengan cat yang berwarna kuning dan hijau
sama seperti warna pada logo Rumah Ubi Dinarmas. Tata ruang di Rumah Ubi Dinarmas seperti tata ruang tamu rumah pada umumnya. Tata ruang di RumahUbi
Dinarmas terlihat rapi, seperti meletakkan sofa panjang yang terbuat dari kayu dan sofa tersebut berwarna cokelat dan busa dari tempat duduknya berwarna cream di
letakkan di sudut sebelah kanan dari pintu masuk Rumah Ubi Dinarmas, selain itu juga terdapat dua kursi dan satu meja yang berwarna seragam dengan warna sofa
panjang di sebelah kanan yang di letakkan di sebelah kiri dari pintu masuk Rumah Ubi Dinarmas. Di atas meja di letakkan tiga buah majalah yang di belakang
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
halaman majalah tersebut terdapat iklan Rumah Ubi Dinarmas. Di sebelah kiri juga di letakkan kulkas freezer besar berwarna putih yang di gunakan untuk menyimpan
kroket ubi, ubi roti siap goreng dan ice cream ubi jalar. Lampu dengan cahaya yang berwarna kuning membuat suasana di Rumah Ubi Dinarmas terasa hangat dan
nyaman seperti berada di rumah sendiri. Ruangan produksi berada di belakang. Untuk masuk ke dalam ruangan
produksi terdapat pintu yang berada di belakang meja yang biasa digunakan untuk memotong bika ubi. Di ruangan produksi terdapat sofa panjang berwarna hijau
kotak-kotak, terdapat meja dan kursi pemilik. Terdapat dua meja panjang, meja panjang yang pertama di gunakan untuk meletakkan bika ubi yang sudah matang,
dan juga produk lain yang telah selesai di buat. Meja panjang yang kedua di gunakan untuk kegiatan produksi, seperti menggulung kroket ubi, mengemas ubi
roti siap goreng dan juga kegiatan lainnya. Rumah Ubi Dinarmas menggunakan 2 oven untuk di gunakan memanggang bika ubi. Di dalam ruangan produksi juga
terdapat kulkas freezer besar berwarna putih yang di gunakan untuk menyimpan bika ubi, kroket ubi, ubi roti siap goreng dan juga ice cream ubi. Kamar mandi juga
berada di dalam ruangan produksi. Kondisi dari kamar mandi tersebut bersih dan wangi, karena sering di bersihkan oleh para pegawai secara bergantian. Di dalam
ruangan produksi juga terdapat dua kipas angin yang fungsinya untuk mendinginkan ruangan agar tidak panas, dan juga terdapat TV sebagai fasilitas
untuk pegawai. Terdapat rak-rak lemari yang bersekat yang di pergunakan untuk meletakkan kemasan Rumah Ubi Dinarmas yang belum di lipat-lipat, dan juga
perlengkapan lainnya, dan juga terdapat papan tulis yang di gunakan untuk menulis catatan-catatan penting seperti untuk mencatat bahan baku dan catatan penting
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
lainnya. Tempat memotong ubi mentah yang datang setiap hari di pagi hari di lakukan di belakang ruang produksi. Di belakang ruang produksi terdapat tempat
untuk mencuci alat-alat yang kotor,dan membuang sampah produksi. Lokasi Rumah Ubi Dinarmas yang kurang strategis membuat banyak orang
belum mengetahui tempat ini, karena lokasi Rumah Ubi Dinarmas tidak terletak di pusat kota ataupun tempat-tempat yang strategis. Lokasi Rumah Ubi Dinarmas
yang berada di pinggir jalan lintasan membuat sulit kendaraan seperti mobil, untuk memarkirkan kendaraannya karena tidak tersedianya tempat khusus untuk
memakirkan mobil, sehingga ada beberapa konsumen yang lebih suka membeli dari dalam mobil, daripada harus membeli secara langsung. Ada juga pembeli yang
memarkirkan mobilnya di seberang jalan dan mengelakson dan membuka kaca mobilnya sebagai tanda pemilik mobil memanggil pegawai untuk datang ke
mobilnya, sehingga pegawai dari Rumah Ubi Dinarmas harus bolak-balik menyebrang untuk membantu konsumen yang berada di mobil tersebut untuk
membeli produk yang diinginkan. Sedangkan untuk kendaraan sepeda motor terdapat halaman depan Rumah Ubi Dinarmas yang dapat di pergunakan sebagai
tempat parkir. Media sosial seperti twitter, facebook, dan tumblr pernah di gunakan
pemilik sebagai alat bantu untuk kegiatan mempromosikan produknya yang di anggap Bapak Bayu tidak begitu efektif, karena menurut Bapak Bayu penggunaan
media sosial untuk di Kota Medan itu terbatas. Hanya sebatas untuk komunitas anak muda, sementara dari pelanggan Rumah Ubi Dinarmas sendiri kisaran umurnya
sekitar 30-50 tahun ke atas. Hal ini membuat Bapak Bayu lebih memilih melakukan
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
kegiatan promosi dengan cara dari mulut ke mulut dan juga dengan cara mengikuti kegiatan bazar atau pameran.
Tidak semua konsumen yang datang ke Rumah Ubi Dinarmas dan membeli produk di Rumah Ubi Dinarmas untuk di konsumsi secara pribadi, tetapi ada juga
yang membeli produk di Rumah Ubi Dinarmas untuk di jual kembali. Banyak café- café dan hotel-hotel yang membeli produk di Rumah Ubi Dinarmas untuk mereka
jual kembali. Biasanya café-café dan hotel-hotel akan terlebih dahulu memesan produk apa yang diinginkan, karena biasanya pembelian produk dalam jumlah yang
banyak, sehingga pihak Rumah Ubi Dinarmas harus mempersiapkan pesanan terlebih dahulu. Produk yang biasa di beli adalah ubi roti siap goreng dan juga
kroket ubi. Informasi tersebut peneliti dapat dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak Bayu dan para pegawai. Pegawai produksi mengatakan bahwa dalam
satu hari kroket ubi dan ubi roti siap goreng yang di letakkan di dalam freezer bisa habis terjual semuanya. Hal ini membuktikan bahwa produk-produk yang di
tawarkan di Rumah Ubi Dinarmas diminati.
4.2.3 Hasil Wawancara
Dalam menjalankan bisnis di bidang kuliner, khususnya oleh-oleh khas dari suatu daerah memiliki banyak tantangan, karena banyaknya jenis bisnis yang
menjalankan bisnis dengan fokus usaha yang sama. Hal ini membuat suatu bisnis harus memilki keunikan atau perbedaan agar produk yang di tawarkan dapat
menarik perhatian konsumen untuk mengambil keputusan pembelian produk tersebut di bandingkan dengan produk yang lainnya. Keunikan tersebut dapat
ditunjukkan dari jenis produk yang ditawarkan, kegiatan promosi yang dilakukan
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
untuk membuat produk yang ditawarkan dapat dikenal dan diminati oleh konsumen.
Persaingan dengan usaha lain menjadi resiko yang harus di hadapi ketika ingin menjalankan suatu binis. Strategi harus di buat dengan sebaik mungkin agar
produk kita dapat bersaing dengan produk yang lain dan di kenal oleh konsumen. Seperti yang kita ketahui, di Kota Medan sendiri, sudah ada bisnis kuliner yang
menjadi unggulan dalam hal oleh-oleh Khas Medan, dan sampai sekarang produk yang di tawarkan masih sangat diminati oleh konsumen, sehingga produk tersebut
menjadi ciri khas dan keharusan bagi seseorang yang datang ke Medan untuk membeli produk tersebut.
Berikut ini kutipan wawancara dengan pemilik Rumah Ubi Dinarmas, pegawai produksi serta pelanggan Rumah Ubi Dinarmas perihal marketing mix
product, price, placedistribution, promotion, strategi bersaing, dan kepuasaan konsumen.
a. Produk Product