2.5. Teori Snehandu B. Karr
Karr seorang staff pengajar Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Universitas Kalifornia di Los Angeles, mengidentifikasikan adanya 5
determinan perilaku, yaitu: a. Adanya niat intention : niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan objek
atau stimulus di luar dirinya. Misalnya orang mau membuat jambanWC keluarga di rumahnya, apabila dia mempunyai “niat” untuk melakukan tindakan tersebut.
b. Adanya dukungan dari masyarakat sekitarnya social support Di dalam kehidupan seseorang di masyarakat, perilaku tersebut cenderung
memerlukan legitimasi dari masyarakat di sekitarnya. Apabila perilku tersebut bertentangan atau tidak memperoleh dukungan dari masyarakat, maka ia akan
merasa kurang atau tidak “nyaman”. Demikian pula, untuk berperilaku kesehatan orang memerlukan dukungan masyarakat sekitarnya.
c. Terjangkaunya informasi accessbility of information Terjangkaunya informasi adalah tersedianya informasi-informasi terkait dengan
tindakan yang akan diambil oleh seseorang. d. Adanya otonomi atau kebebasan pribadi personnal otonomy
Adanya otonomi atau kebebasan pribadi personnal otonomy dalam mengambil suatu keputusan untuk bertindak.
e. Adanya kondisi dan situasi yang memungkinkan action situation Untuk bertindak apa pun memang diperlukan suatu kondisi dan situasi yang tepat.
Kondisi dan situasi mempunyai pengertian yang luas, baik fasilitas yang tersedia
Universitas Sumatera Utara
serta kemampuan yang ada. Untuk membangun rumah yang sehat misalnya, jelas sangat tergantung pada kondisi ekonomi dari orang yang bersangkutan.
2.6. Teori Tindakan Beralasan
Theory Of Reasoned ActionTRA
Theory Of Reasoned Action pertama kali diperkenalkan oleh Fishbein 1967 berkaitan dengan hubungan antara keyakinan, sikap, niat dan perillaku Glanz, dkk
2002. Kemudian TRA berkembang oleh Ajzen pada tahun 1980 Jogiyanto, 2007 dimana teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia berperilaku
dengan cara yang sadar dan mempertimbangkan segala informasi yang tersedia. Dalam TRA ini, Ajzen 1980 menyatakan bahwa niat seseorang untuk melakukan
suatu perilaku menentukan akan dilakukan atau tidak dilakukannya perilaku tersebut. Lebih lanjut, Ajzen mengemukakan bahwa niat melakukan atau tidak
melakukan perilaku tertentu dipengaruhi oleh dua penentu dasar, yang pertama berhubungan dengan sikap attitude towards behavior dan yang lain berhubungan
dengan pengaruh sosial yaitu norma subjektif subjective norm. Dalam upaya mengungkapkan pengaruh sikap dan norma subjektif terhadap
niat untuk dilakukan atau tidak dilakukannya perilaku, Ajzen melengkapi TRA ini dengan keyakinan beliefs. Dikemukakannya bahwa sikap berasal dari keyakinan
terhadap perilaku behavioral beliefs, sedangkan norma subjektif berasal dari keyakinan normatif normative beliefs. Secara skematik TRA digambarkan
seperti gambar 2.1 Glanz, dkk, 2002.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Teori Tindakan Beralasan
Theory Of Reasoned ActionTRA
Keterangan Gambar 2.1 adalah : Behavioral beliefskeyakinan merupakan keyakinan yang dirasakan oleh subjek
terhadap suatu unsur dan valuations of behavioral outcomes yaitu hasil yang telah diperoleh dari perilaku yang akan mempengaruhi attitude toward behavior adalah
sikap terhadap perilaku yang akan dilakukan. Kemudian untuk melakukan suatu perilaku pada situasi dan kondisi tertentu dipengaruhi oleh normative beliefs
Behavioral beliefskeyakinan
Attitude toward behavior Sikap
terhadap perilaku
Subjective norm Norma
subjektif Evaluations of
behavioral outcomesevaluasi
dari hasil perilaku
Motivation to complypemenuhan
motivasi Normative beliefs
Keyakinan Normatif
Behavioral intention
niat Behavioral
Tindakan
Universitas Sumatera Utara
keyakinan normatif yaitu keyakinan tentang apakah menyetujui perilaku atau tidak dan motivation to complypemenuhan motivasi merupakan hal yang
mendorong untuk melakukan perilaku. Setelah sikap individu baik dan didukung oleh norma subjektif pada situasi dan kondisi yang mendukung maka akan
mempengaruhi niat seseorang untuk bertindak atau tidak.
2.7. Remaja