masyarakat Jepang dihina dan dibedakan oleh penduduk yang memiliki kekerabatan dan tempat tinggal menetap
http:studijepang.blogspot.com 201109. Penari keliling
merupakan sejenis profesi pelipur lara yang berjalan keluar masuk kampung sambil menghibur penduduk
http:studijepang.blogspot .com201109
Keberadaan penari keliling dalam masyarakat Jepang pada zaman Taisho tercermin lewat cerpen Izu No Odoriko karya Kawabata Yasunari, yang menceritakan tentang
kehidupan penari keliling. Hubungan kelompok penari yang berpindah-pindah tempat dengan masyarakat yang tinggal menetap kurang harmonis karena ada yang menerima dan ada pula
yang menolak keberadaan mereka. Oleh sebab itu dalam setiap perjalanan penari keliling ini tidak selalu mulus karena tidak mendapat kepercayaan dari warga yang tinggal menetap.
. Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa penari keliling adalah sekelompok masyarakat yang
mengadakan pertunjukan secara berpindah-pindah atau nomaden, dan melakukan pertunjukan keliling kampung untuk mempertahankan hidupnya .
Walaupun kelompok-kelopok penari keliling ini di dalam masyarakat tidak begitu dihargai keberadannya, hubungan sesama kelompok penari keliling tidak ada memiliki rasa
persaingan, malah sesama kelompok penari keliling saling harga-menghargai dan saling mendukung satu sama lain.
Kehidupan penari keliling dalam keluarganya sangatlah harmonis, kelompok penari keliling terdiri dari satu keluarga yaitu ayah, ibu, anak, atau orang yang masih memiliki
hubungan saudara. Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk menganalisis kehidupan penari keliling dalam cerpen Izu No Odoriko karya Kawabata Yasunari.
1.2 Perumusan Masalah
Novel ini merupakan cerminan dari realita hidup penari-penari keliling dalam masyarakat Jepang, yang hidupnya selalu berpindah-pindah, mengembara dan melakukan
Universitas Sumatera Utara
pertunjukan dengan berkeliling kampung demi mencari nafkah untuk mempertahankan hidupnya. Meskipun penari-penari tersebut didalam lingkungannya senantiasa diremehkan
dan dikecilkan, dengan kata lain hidupnya sering di diskriminasikan dari masyarakat sekitarnya. Karena mereka hidup nomaden yang selalu berpidah-pidah sehingga tidak
memiliki kekerabatan yang akrab. Sedangkan hubungan sesama kelompok penari keliling tidak begitu ada perbedaan
karena berasal dari kelas atau golongan yang sama. Jadi tidak ada alasan bagi mereka untuk saling menghina sesama profesi. Kelompok penari keliling yang pada awalnya berasal dari
kelas pedagang yang beralih profesi menjadi penari keliling karena tidak memiliki modal lagi untuk melanjutkan usaha.
Kelompok penari keliling merupakan satu keluarga pedagang yang kurang mampu dalam segi ekonomi, keanggotaan dari kelompok penari terdiri 4 atau 5 orang. Kelompok
penari keliling berasal dari keluarga pedagang yang miskin. Walaupun mereka berasal dari keluarga yang tidak mampu tapi setiap mereka saling mendukung, saling memberi motivasi.
Hubungan penari keliling dengan keluarganya sangat harmonis, walaupun mereka selalu kekurangan dari segi apapun dan dikucilkan oleh masyarakat tetapi mereka saling
menyayangi, bertanggung jawab, saling mendukung, dan saling bekerjasama dalam setiap melakukan pertunjukan.
Sesuai dengan judul proposal, yaitu “Analisis Sosiologi Kehidupan Penari Keliling Dalam Cerpen Izu No Odoriko Karya Kawabata Yasunari” maka penulis akan membahas
mengenai kondisi sosial penari-penari keliling dalam kehidupan sehari-harinya melalui teks- teks yang terdapat dalam cerpen.
Berdasarkan hal tersebut, permasalahan penelitian ini mencoba menjawab masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana tanggapan masyarakat Jepang tentang penari keliling.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagaimana kondisi sosial kehidupan panari-penari keliling yang terungkap dalam
cerpen “Izu No Odoriko”
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan