Pendekatan Saintifik 1 Kajian Pustaka 1.

d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. e. Bersifat fleksibel Pembelajaran tematik bersifat luwes fleksibel yang menuntut guru mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada. f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

c. Pendekatan Saintifik 1

Pengertian Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa student centered approach. Di dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik, peserta didik mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya. Bagi peserta didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang dari sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia yang sedang berkembang, peserta didik telah, sedang, danatau akan mengalami empat tahap perkembangan intelektual, yakni sensori motor, pra-operasional, operasional konkrit, dan operasional formal Permendikbud nomor 81 A Tahun 2013. Menurut Mulyasa 2014:99, pendekatan saintifik ini menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka untuk secara aktif mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Jadi pendekatan saintifik adalah pendekatan yang dapat memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk memperoleh pengetahuan melalui tahapan-tahapan yaitu, mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. 2 Karakteristik Pendekatan Saintifik Karakteristik pendekatan saintifik menurut Majid 2014:197 adalah sebagai berikut. a. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda atau dongeng semata. b. Penjelasan guru, respons peserta didik dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. c. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analitis dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran. d. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir berdasarkan hipotesis dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu dengan yang lain dari substansi atau materi pembelajaran. e. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespons substansi atau materi pembelajaran. f. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem penyajiannya. 3 Langkah-langkah Pendekatan Saintifik Menurut Sundayana 2014:28-30, langkah-langkah dari pendekatan saintifik dapat dirumuskan sebagai berikut. a. Mengamati. Dalam kegiatan mengamati, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui melihat, menyimak, mendengar dan membaca hal yang terkait dengan tema dan subtema yang dibahas. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih untuk memperhatikan hal penting dari suatu objek yang berkaitan dengan tema. b. Menanyakan. Bila terjadi kesenjangan di antara apa yang diketahuinya dan apa yang diamati serta didengar, peserta didik akan mencoba mempertanyakannya. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang hasil pengamatan. Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru terkait dengan tema atau subtema yang sedang dibahas sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam. c. Melakukan percobaan. Dalam melakukan percobaan, guru memilih bentuk percobaan terkait dengan tema atau subtema yang sedang dibicarakan. Selama percobaan guru meminta mereka mengamati, mencatat pola keterkaitan, fakta, prosedur yang teramati selama percobaan, kemudian menyimpulkan dan mengkomunikasikan apa yang mereka peroleh dari percobaan tersebut. d. Mengumpulkan dan mengasosiasikan. Peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek dengan lebih teliti, atau bahkan melakukan percobaan. Dari kegiatan tersebut siswa menemukan informasi. Informasi tersebut dapat menjadi dasar untuk menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. e. Mengkomunikasikan hasil. Peserta didik menyimpulkan apa yang mereka amati tersebut kemudian mengkomunikasikannya baik secara lisan maupun tertulis atau disertai dengan peragaan. 3 Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Apabila dipahami secara garis besar, maka media adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. materi yang diterima adalah pesan instruksional, sedangkan tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses belajar Raharjo, 1989:25. Sadiman 1993:6 mendefinisikan media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut Munadi 2010:5, media pembelajaran adalah sumber-sumber belajar selain guru sebagai penayalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan danatau diciptakan secara terencana oleh guru atau pendidik. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

b. Klasifikasi Media Pembelajaran