Minat Belajar Akuntansi KAJIAN PUSTAKA

C. Minat Belajar Akuntansi

Minat secara sederhana berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu hal. Minat dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang- bidang studi tertentu. Menurut Hornby 1974:45, Wayan 1981:124, Kartini Kartono1980:109 minat pada hakekatnya merupakan perhatian, keinginan, rasa suka dan rasa terikat dengan sesuatu obyek walaupun tidak ada yang menyuruh. Minat mengandung unsur keinginan, baik keinginan untuk memiliki maupun keinginan untuk mengetahui obyek yang diingini Walgito, 1982:133. Keinginan merupakan usaha aktif menuju pelaksanaan suatu tujuan. Minat juga mengandung unsur rasa suka atau rasa senang terhadap suatu obyek. Sebagai contoh seseorang yang suka akan pelajaran akuntansi maka orang itu akan merasa senang membaca dan mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan akuntansi. Menurut Winkel 1989:105 diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studipokok bahasan tertentu dan senang mempelajari materi tersebut. Oleh karena minat adalah merupakan suatu perasaan atau sikap maka keberadaannya dan kekuatannya hanya dapat diduga. Menurut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sukardi 1988:63 ada tiga cara yang digunakan untuk menentukan minat. 1. Minat yang diekspresikanekspressed interest yaitu seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata tertentu. Contoh : Seseorang mengatakan bahwa dirinya suka belajar akuntansi. 2. Minat yang diwujudkanmanifest interest yaitu seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam suatu aktivitas tertentu. Contoh : Siswa yang aktif dalam kegiatan drama. 3. Minat yang diinvestariskaninventoried interest yaitu seseorang dapat diukur minatnya dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu. Menurut Winkel 1989:105 faktor-faktor pendorong minat sebagai berikut: 1. drive determinant, dorongan untuk mempertahankan hidup; 2. dorongan keadaan, yang mana keadaan itu ditimbulkan oleh dorongan determinant di atas; 3. kegiatan mencapai tujuan, komponen ini dilandasi oleh komponen dorongan determinant dan dorongan keadaan. Tercapainya tujuan individu; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. mengendurnya dorongan karena tujuan telah tercapai, serta keinginan dan kebutuhan telah tercapai; 5. efek mengendurnya dorongan semula karena munculnya dorongan lain yang baru, menghendaki pemuasnya. Kemampuan komponen itu bekerja berhubungan atau berkelanjutan dari yang pertama hingga yang terakhir, sebagai landasan tumbuhnya minat seseorang untuk bertindak atau memusatkan perhatiannya kedalam suatu hal. Sukardi, 1988:183 Minat berhubungan dengan kecenderungan individu untuk memusatkan perhatian dan meningkatkan aktivitas mental dan kegiatan kepada suatu obyek. Minat selalu berhubungan dengan kemampuan, kebutuhan, pengalaman pada diri individu. Jadi minat bertujuan kepada suatu obyek yang banyak sangkut pautnya dengan individu. Minat seseorang dapat diukur melalui kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan dan melalui pernyataan senang atau tidak senang terhadap suatu obyek. Super dan Crites yang dikutip Wilis 1989:33 mengemukakan bahwa ada 4 cara untuk mengetahui minat seseorang, yaitu : 1. melalui pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang disenangi dan yang tidak disenangi; 2. melalui pengamatan mengenai hal-hal yang sering dilakukan. 3. melalui test obyektif; 4. Melalui tes minat yang telah dipersiapkan secara baku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut Nurkancana 1983:225 ada pun keberhasilan atau kegagalan dalam belajar sangat dipengaruhi oleh faktor minat. Faktor- faktor minat itu meliputi : 1. Perkembangan fisik dan mental, minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental pada waktu mencapai kematangan minat stabil. 2. Kesempatan belajar, minat tumbuh dari rumah namun karena luasnya lingkup sosial, anak menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah. 3. Pengaruh orang tua, orang tua mempengaruhi sikap anak. 4. Hubungan guru dengan murid. 5. Penerimaan kelompok oleh teman sebaya. 6. Keberhasilan akademis. 7. Lingkungan sosial. Oleh sebab itu pengajaran akuntansi mulai diajarkan di sekolah SMU maupun SMK. Seorang siswa yang ingin benar-benar bisa dan memahami benar pelajaran akuntansi harus mempunyai minat karena dengan mempunyai minat belajar akuntansi yang tinggi, kemungkinan siswa itu akan berhasil. Tanpa adanya minat dan keinginan untuk belajar, maka siswa tidak akan bisa menguasai akuntansi. Untuk itu perlu adanya cara untuk membangkitkan minat siswa dalam belajar akuntansi yaitu : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. membangkitkan adanya suatu kebutuhan tentang mata pelajaran akuntansi; 2. menghubungkan dengan persoalan yang ada; 3. memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik; 4. menggunakan berbagai macam bentuk mengajar yang membuat siswa tetap semangat. Dengan minat belajar akuntansi yang tinggi akan didapatkan prestasi belajar yang baik dan memuaskan. Dengan demikian yang dimaksud minat dalam penelitian ini adalah perhatian, keinginan, rasa suka dan rasa tertarik siswa terhadap mata pelajaran akuntansi.

D. Bimbingan Guru

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN ANEMIA DENGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWI KELAS XI DI SMA NEGERI 2 Hubungan Antara Kejadian Anemia Dengan Indeks Massa Tubuh Dan Prestasi Belajar Pada Siswi Kelas Xi Di Sma Negeri 2 Sukoharjo.

0 1 16

Hubungan antara bimbingan guru, motivasi belajar, dukungan teman, sarana belajar, dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi : studi kasus siswa kelas XI IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

0 3 177

Hubungan antara perhatian guru akuntansi, fasilitas belajar, dan motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

0 0 126

Hubungan antara bimbingan guru akuntansi, motivasi belajar akuntansi, dan dukungan teman sekelas dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus siswi-siswi kelas XII Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMA Santa Maria Jl. Ireda no.19A Yogyakarta 55121.

0 3 175

Hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 179

Hubungan antara bimbingan guru, motivasi belajar, dukungan teman, sarana belajar, dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi studi kasus siswa kelas XI IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

1 5 175

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR, JUMLAH JAM BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 126

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN GURU AKUNTANSI, MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI, DAN DUKUNGAN TEMAN SEKELAS DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 173

HUBUNGAN BIMBINGAN GURU DI KELAS, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

0 1 114

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN GURU AKUNTANSI, FASILITAS BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 3 124