14
4. Rancangan Percobaan
Pada karakterisasi kimia dan mutu pati ganyong serta karakterisasi sohun akibat pengaruh dari perlakuan jenis umbi ganyong dan penambahan variasi
konsentrasi natrium bisulfit digunakan desain eksperimen berupa rancangan percobaan acak blok kelompok. Jenis umbi ganyong sebagai faktor kelompok
dan variasi konsentrasi penambahan natrium bisulfit sebagai faktor perlakuan. Model persamaan untuk 2 kelompok dengan 3 perlakuan adalah sebagai
berikut : Y
ij
= µ + τ
i
+ β
j
+ ε
ij
Y
ij
= nilai pengamatan untuk taraf ke-i i = Ganyong Merah dan Ganyong Putih kelompok G dan taraf ke-j j = 0 ppm, 5000 ppm, dan 10000 ppm
perlakuan K. µ = rata-rata umum
τ
i
= efek taraf ke-i untuk kelompok G β
j
= efek taraf ke-j untuk perlakuan K ε
ij
= kekeliruan, berupa efek acak dalam pengamatan untuk taraf ke-i kelompok G dan taraf ke-j perlakuan K.
Keterangan faktor kelompok i=1 dan 2: G1 : Ganyong Merah
G2 : Ganyong Putih Keterangan faktor perlakuan j=1, 2, dan 3:
K1 : Konsentrasi penambahan natrium bisulfit sebanyak 0 ppm K2 : Konsentrasi penambahan natrium bisulfit sebanyak 5000 ppm
K3 : Konsentrasi penambahan natrium bisulfit sebanyak 10000 ppm
5. Uji Organoleptik Soekarto, 1990
Uji organoleptik merupakan uji dengan menggunakan indera manusia sebagai instrumennya. Uji organoleptik yang dilakukan adalah uji penerimaan
dimana setiap panelis diharuskan mengemukakan tanggapan pribadinya terhadap produk yang disajikan. Uji penerimaan yang digunakan adalah uji hedonik.
15 Panelis yang dipilih adalah mahasiswa. Sampel diujikan kepada dua puluh lima
orang panelis. Panelis tersebut merupakan panelis agak terlatih. Panelis diminta mengungkapkan tanggapan pribadinya terhadap warna
transparansi, aroma, tekstur, dan penerimaan umum sohun yang telah direbus selama 5 menit. Skala hedonik yang digunakan adalah 1 sampai 5, dimana 1 =
tidak suka, 2 = agak tidak suka, 3 = netral, 4 = agak suka, dan 5 = suka. Data yang diperoleh akan ditabulasi dan dianalisis dengan statistik non-parametrik.
16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. KARAKTERISTIK KOMPOSISI KIMIA DAN MUTU PATI
GANYONG
Saat ini, pati ganyong telah diperdagangkan secara internasional sebagai Queensland Arrowroot Starch, namun pati ganyong di Indonesia masih dihasilkan
dalam skala kecil dan rumah tangga yang memiliki mutu rendah. Tingkat permintaan tinggi dengan penyediaan bahan terbatas, maka pati ganyong yang ada
saat ini telah banyak diserap oleh pasar terutama pasar lokal. Untuk memperluas pasar, mutu dari pati ganyong harus ditingkatkan. Hasil pengkajian Tim Fateta
IPB 2008, memperlihatkan rendahnya mutu pati ganyong terutama kadar air, kadar asam, kadar abu yang melebihi Standar Nasional Indonesia, dan derajat
putih pati yang rendah. Pemanfaatan pati ganyong dalam penelitian ini diarahkan menjadi produk
olahan yaitu sohun. Oleh karena itu, perlunya karakterisasi komposisi kimia serta mutu pati ganyong yang berasal dari pati hasil perbaikan proses dua jenis umbi
ganyong yaitu ganyong merah dan ganyong putih dengan tiga tingkat penambahan konsentrasi natrium bisulfit yaitu 0 ppm, 5000 ppm. dan 10000 ppm. Hasil
karakterisasi komposisi kimia dan mutu pati ganyong dapat dilihat pada Tabel 5, Tabel 6, dan Lampiran 5.
1. Air
Kadar air dalam pati berpengaruh terhadap daya simpan suatu bahan. Semakin tinggi kadar air suatu bahan maka semakin besar pula tingkat kerusakan
bahan serta menjadi tidak tahan lama dalam hal penyimpanan. Kadar air pati hasil ekstraksi yang berasal dari dua jenis umbi ganyong yaitu ganyong merah dan
ganyong putih dengan perlakuan penambahan natrium bisulfit sebanyak 0 – 10000
ppm berdasarkan hasil analisis ragam Lampiran 6, dapat disimpulkan bahwa jenis umbi ganyong sebagai faktor kelompok memiliki pengaruh berbeda nyata
yaitu pati ganyong merah memiliki kadar air lebih tinggi sebesar 12,92 bb dibandingkan dengan pati ganyong putih yaitu sebesar 9,48 bb, sedangkan
faktor perlakuan penambahan natrium bisulfit tidak memiliki pengaruh terhadap persentase kadar air pati ganyongnya.