16 Struktur thallus yang berkapur atau yang berbentuk padat  dan keras, misalnya,
dapat dihindari oleh herbivora tertentu. Demikian pula dengan  dihasilkannya metabolit sekunder yang dapat menyebabkan herbivora mengalami gangguan
ketika memakannya. Sebagian makroalga meningkatkan resistensi dengan jalan meningkatkan laju pemulihan turnover, misalnya  turf algae. Strukturnya yang
sederhana  dan membutuhkan sedikit bahan penyusun membuat  turf algae  dapat terus bertahan walaupun laju herbivori sangat tinggi
2.3 Ikan Herbivor di Ekoksistem Terumbu Karang
Herbivor adalah konsumen langsung bagi produsen primer.  Pada rantai makanan tidak hanya terjadi perpindahan makanan, namun juga terdapat proses
pemindahan energi.  Melalui proses fotosintesis produsen primer mengolah nutrien menjadi protein dan gula sumber energi untuk digunakan dalam
metabolisme dan pertumbuhan.  Sumber energi tersebut dibutuhkan oleh herbivor dan karnivor.  Selain memakan produsen herbivor juga berperan sebagai media
transfer energi bagi para konsumen didalam rantai makanan Sale 1991. Herbivor terbanyak di ekosistem terumbu karang adalah ikan-ikan herbivor.
Pada ekosistem terumbu karang terdapat proses-proses penting  yang melibatkan ikan herbivor, yaitu: 1 ikan herbivor terlibat dalam proses trophodynamic, yaitu
yang  menghubungkan  aliran energi bagi para konsumen lainnya di dalam ekosistem;  2  ikan herbivor mempengaruhi pola distribusi dan komposisi
tumbuhan di dalam lingkungan terumbu karang; 3 interaksi antar ikan herbivor, terutama dari jenis yang bersifat teritori, digunakan sebagai dasar pengembangan
model demografi dan tingkah laku ikan karang secara umum Sale 1991. Kebanyakan ikan herbivor menyenangi  turf algae  sebagai makanannya.
Turf algae memiliki ukuran kurang dari 2 cm dan tidak mengandung bahan kimia
yang tidak disukai ikan.  Ikan herbivor sangat suka memakan tumbuhan yang kecil ukurannya, strukturnya yang sederhana dan berkumpul Sale 1991.
Aktifitas fotosintesis oleh tumbuhan menentukan distribusi ikan herbivor. Kelimpahan ikan herbivor menurun seiring dengan bertambahnya kedalaman air.
Ikan herbivor lebih menyenangi daerah dangkal karena aktifitas fotosintesis
didaerah tersebut sangat cepat, sehingga selalu tersedia makanan baginya untuk metabolisme dan pertumbuhan.
Ikan-ikan  herbivor  tersebut rata dengan tanda  garis menyamping yang padat
Bentuk mulut ikan herbivor membentuk sudut tumpul dan sehingga bukaan mulut yang kecil.  Sirip dada pada ika
penting pada saat menjaga keseimbangan dan orientasi pada saat makan. Jenis ikan herbivor yang utama
dari  famili  Pomacentridae, Acanthuridae, Siganidae Suku  Acanthuridae memiliki 76 jenis, Scaridae memilki 79 jenis
memiliki 27 jenis.  Dari ketiga famili ini, Scaridae memiliki jumlah terbanyak 9  marga dan paling banyak adalah dari
famili  Scaridae memakan Selanjutnya suku ini cenderung memakan semua makroalga terlebih dahulu
kemudian baru memilih makanan Flores 2003 menyebutkan bahwa ikan herbivor dalam memperoleh
dilakukan dengan tiga cara, yaitu: 1 mempertahankan area; 2 berkelompok; 3 individu.  Flores 2003 juga menambahkan bahwa jenis ikan herbivor memiliki
pola makan sebagai grazing herbivor  dengan cara menggaruk dan menghisap
makanannya.  Browsing menggigit dan mencabik makroalga.
Gambar 6  Beberapa suku Kesamaan pola taksonomi dari ikan Scaridae juga ditemui pada famili
Acanthuridae.  Jumlah marga suku ini lebih sedikit dibandingkan dengan suku Scaridae 6 marga dan paling banyak adalah dari marga
Pomacentridae Acanthuridae
didaerah tersebut sangat cepat, sehingga selalu tersedia makanan baginya untuk tumbuhan.
tersebut rata-rata memiliki  bentuk tubuh yang tinggi garis menyamping yang padat  pada kedua sisi samping badannya
Bentuk mulut ikan herbivor membentuk sudut tumpul dan  rahang yang kecil bukaan mulut yang kecil.  Sirip dada pada ikan herbivor memiliki peran
penting pada saat menjaga keseimbangan dan orientasi pada saat makan. Jenis ikan herbivor yang utama  di  ekosistem terumbu karang adalah ikan
Pomacentridae, Acanthuridae, Siganidae,  dan Scaridae  Gambar 6 Acanthuridae memiliki 76 jenis, Scaridae memilki 79 jenis  dan Siganidae
.  Dari ketiga famili ini, Scaridae memiliki jumlah  marga dan paling banyak adalah dari  marga  Scarus.  Mayoritas
Scaridae memakan grazing  turf algae  yang menempel pada substrat Selanjutnya suku ini cenderung memakan semua makroalga terlebih dahulu
kemudian baru memilih makanan  lain  yang tepat  atau disukainya  Sale 1991 Flores 2003 menyebutkan bahwa ikan herbivor dalam memperoleh makanannya
dilakukan dengan tiga cara, yaitu: 1 mempertahankan area; 2 berkelompok; 3 Flores 2003 juga menambahkan bahwa jenis ikan herbivor memiliki
grazing dan browser.  Grazing adalah pola makan ikan
dengan cara menggaruk dan menghisap  tanpa memilih jenis adalah pola makan ikan-ikan herbivor dengan cara
menggigit dan mencabik makroalga.
suku ikan herbivor pada ekosistem terumbu karang Kesamaan pola taksonomi dari ikan Scaridae juga ditemui pada famili
Acanthuridae.  Jumlah marga suku ini lebih sedikit dibandingkan dengan suku Scaridae 6 marga dan paling banyak adalah dari marga  Acanthurus  sp.  Selain
Scaridae Acanthuridae
Siganidae
17 didaerah tersebut sangat cepat, sehingga selalu tersedia makanan baginya untuk
bentuk tubuh yang tinggi pada kedua sisi samping badannya.
rahang yang kecil n herbivor memiliki peran
penting pada saat menjaga keseimbangan dan orientasi pada saat makan. ekosistem terumbu karang adalah ikan
Gambar 6. dan Siganidae
marga  yang .  Mayoritas
yang menempel pada substrat. Selanjutnya suku ini cenderung memakan semua makroalga terlebih dahulu,
Sale 1991. makanannya
dilakukan dengan tiga cara, yaitu: 1 mempertahankan area; 2 berkelompok; 3 Flores 2003 juga menambahkan bahwa jenis ikan herbivor memiliki
adalah pola makan ikan-ikan tanpa memilih jenis
ikan herbivor dengan cara
ikan herbivor pada ekosistem terumbu karang. Kesamaan pola taksonomi dari ikan Scaridae juga ditemui pada famili
Acanthuridae.  Jumlah marga suku ini lebih sedikit dibandingkan dengan suku p.  Selain
Siganidae
18 memakan grazing turf algae, ikan dari famili ini suka memakan polip terumbu
karang.  Famili ini memiliki insting yang kuat dalam mencari makan, dimana suku ini tidak akan mendekati makroalga yang memiliki zat kimia Sale 1991.
Famili Siganidae memiliki jumlah jenis yang lebih sedikit, lebih konservatif dalam kebiasaan makannya serta memiliki pola distribusi yang terbatas.
Kebanyakan dari suku ini adalah pemakan turf algae, namun beberapa jenis juga dapat memakan makroalga yang  lebih besar seperti  fleshy alga  dan  crustoese
alga .  Ikan dari suku ini lebih selektif dalam memilih makroalga dibandingkan
dengan suku lainnya Sale 1991.  Kuiter 1992 menginformasikan bahwa ikan- ikan dari famili  Siganidae memiliki watak yang tenang  seperti kelinci dan tidak
agresif oleh karena itu nama lain dari famili ini adalah  rabbitfish.  Sifat tenang dari ikan ini mempengaruhi pola makannya yang menyeleksi terlebih dahulu jenis
makanannya.  Selain itu, ketenangannya membuat ikan tersebut menjadi  lebih pemalu dibandingkan dengan Pomacentridae dan Scaridae.
Suku Pomacentridae memiliki jumlah jenis lebih banyak dibandingkan dengan famili lainnya.  Ikan herbivor dari suku ini bersifat teritori atau menjaga
areanya dari jenis lain.  Hampir semua jenis  ini berinteraksi dengan alga. Kebanyakan dari marga ini juga sebagai planktivores seperti  Chromis  sp.,
Dascyllus sp yang mencari plankton didaerah  turf algae  atau karnivor seperti
Pomacentrus sp., Chrysiptera sp..
2.4 Daur Nutrien