Walur Amorphophallus campanulatus var sylvestris

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Walur Amorphophallus campanulatus var sylvestris

Walur Amorphopallus campanulatus var sylvestris merupakan tanaman dari famili Araceae. Tanaman walur mempunyai daun tunggal yang terpecah-pecah dan berbatang kasar dengan tangkai daun tegak yang keluar dari umbinya. Tanaman ini berasal dari Asia Tropika dan tersebar di Malaysia, Jawa, Filipina, sampai ke kepulauan Pasifik. Menurut Kriswidarti 1980 seperti yang dikutip oleh Mukhis 2003, tanaman walur dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian mencapai 800 meter di atas permukaan laut. Pertumbuhannya membutuhkan suhu antara 25 o C – 35 o C dengan curah hujan antara 1000 – 1500 mmtahun. Ukuran umbi walur bisa mencapai diameter lebar 40 cm. Bentuknya bundar agak pipih. Tinggi umbi bisa mencapai 30 cm. Penelitian oleh Purnomo dan Risfaheri 2010 melaporkan bahwa umbi walur memiliki kadar air sebesar 74.46, kadar lemak sebesar 3.68, kadar abu 1.25, kadar protein 1.64 dan kadar karbohidrat sebesar 18.97 Tabel 1. Hasil ini tidak berbeda jauh dengan yang dihasilkan oleh umbi iles-iles Das et al. 2009, umbi yang satu famili dengan umbi walur, namun sudah dimanfaatkan secara meluas oleh masyarakat untuk dikonsumsi. Menurut Kriswidarti 1980 seperti yang dikutip oleh Richana dan Sunarti 2004, terdapat dua varian dari spesies Amorphopallus campanulatus yaitu varian sylvestris dan varian hortensis. Varian sylvestris lebih dikenal dengan nama walur sementara varian hortensis lebih dikenal dengan nama suweg. Selama ini pemanfaatan secara tradisional oleh masyarakat hanya terbatas pada varian hortensis atau suweg dikarenakan tinginya kandungan oksalat pada varian sylvestris atau walur sehingga menyebabkan gatal ketika diolah dan dikonsumsi. Adapun perbandingan komposisi umbi walur dan suweg dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data proksimat umbi walur dan umbi suweg No. Kadar gizi Walur a Suweg b 1. Kadar air 74.46 78.7 2. Kadar lemak 3.68 0.1 3. Kadar protein 1.64 1.2 4. Kadar abu 1.25 1.6 5. Kadar karbohidrat 18.97 18.4 a Purnomo et al. 2010 b Das et al. 2009 Komponen lainnya dari umbi walur yang perlu mendapatkan perhatian dalam penanganannya adalah kalsium oksalat. Kristal kalsium oksalat pada umbi walur dapat menyebabkan rasa gatal. Rasa gatal yang merangsang rongga mulut dan kulit disebabkan adanya kristal kecil berbentuk jarum halus yang tersusun oleh kalsium oksalat yang disebut raphide Bradbury dan Nixon, 1998. Kristal kalsium oksalat merupakan produk buangan dari metabolism sel yang sudah tidak digunakan lagi oleh tanaman Nugroho, 2000. 4

B. Pati 1. Karakteristik pati