EVA atau ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajemen. EVA yang positif
menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat penghasilan yang melebihi tingkat biaya
modalnya. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Sebaliknya EVA yang negatif menunjukkan bahwa nilai perusahaan menurun
karena tingkat pengembalian lebih rendah daripada biaya modalnya.
2.1.2.2. Manfaat EVA
EVA sangat bermanfaat bagi penilaian kinerja perusahaan di mana fokus penilaian kinerja adalah pada penciptaan nilai value creation. Penilaian kinerja
dengan menggunakan pendekatan EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA, para manajer akan
berpikir dan juga bertindak seperti halnya pemegang saham, yaitu memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan
tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan. EVA sebagai alat ukur kinerja dan nilai tambah perusahaan, memiliki
beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan. Menurut Tunggal 2001 beberapa manfaat EVA dalam mengukur kinerja perusahaan antara lain:
1. EVA merupakan suatu ukuran kinerja perusahaan yang dapat berdiri sendiri sendiri tanpa memerlukan ukuran lain baik berupa perbandingan
dengan menggunakan
perusahaan sejenis
atau menganalisis
kecenderungan trend,
2. hasil perhitungan EVA mendorong pengalokasian dana perusahaan untuk investasi dengan biaya modal yang rendah.
Selain manfaat yang telah dijelaskan diatas, EVA merupakan pengukuran yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai signal terjadinya Financial
Distress pada suatu perusahaan Salmi dan Virtanen dalam Iramani dan Eri, 2005:4. Jika suatu perusahaan tidak dapat memperoleh profit di atas required of
return, maka EVA akan menjadi negatif, dan hal ini merupakan warning akan terjadinya financial distress bagi perusahaan tersebut.
2.1.2.3.Keunggulan dan Kelemahan EVA
Menurut Iramani dan Erie 2005:6 Salah satu keunggulan EVA sebagai penilai kinerja perusahaan adalah dapat digunakan sebagai penciptaan nilai value
creation. Keunggulan EVA yang lain adalah : 1. EVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan memperhitungkan
beban sebagai konsekuensi investasi. 2. EVA merupakan alat perusahaan dalam mengukur harapan yang dilihat
dari segi ekonomis dalam pengukurannya, yaitu dengan memperhatikan harapan penyandang dana secara adil dimana derajat keadilan dinyatakan
dengan ukuran tertimbang dari struktur modal yang ada dan berpedoman pada nilai yang ada dan berpedoman pada nilai pasar dan bukan pada nilai
buku. 3. Perhitungan EVA dapat dipergunakan secara mandiri tanpa memerlukan
data pembanding seperti standar industri atau data perusahaan lain sebagai konsep penilaian.
4. Konsep EVA dapat digunakan sebagai dasar penilaian pemberian bonus pada karyawan terutama pada divisi yang memberikan EVA lebih
sehingga dapat dikatakan bahwa EVA menjalankan stakeholders satisfaction concepts.
5. Pengaplikasian EVA yang mudah menunjukkan bahwa konsep tersebut merupakan ukuran praktis, mudah dihitung dan mudah digunakan
sehingga merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam mempercepat pengambilan keputusan bisnis.
EVA sebagai ukuran kinerja juga mempunyai beberapa keterbatasan antara lain Naser, 2003:
1. Sebagai ukuran kinerja masa lampau EVA tidak mampu memprediksi dampak strategi yang kini diterapkan untuk masa depan perusahaan.
2. Sifat pengukurannya merupakan potret jangka pendek, sehingga manajemen cenderung enggan berinvestasi jangka panjang, karena bisa
mengakibatkan penurunan nilai EVA dalam periode yang bersangkutan. Hal ini bisa mengakibatkan turunnya daya saing perusahaan di masa
depan. 3. EVA mengakibatkan kinerja non keuangan yang sebenarnya bisa
meningkatkan kinerja keuntungan. Tanpa balanced scorecard, strategi value based management memang dapat menurunkan biaya dan
meningkatkan intensitas aktiva tetapi akan kehilangan kesempatan menciptakan tambahan nilai, yaitu strategi pertumbuhan pendapatan
jangka panjang melalui investasi pelanggan, inovasi, perbaikan proses, teknologi informasi dan kemampuan karyawan.
4. Tidak cocok diterapkan pada industri tertentu. Penggunaan EVA untuk mengevaluasi kinerja keuangan mungkin tidak tepat untuk beberapa
perusahaan, misalkan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi pada sektor teknologi.
5. Memerlukan tambahan biaya. Penggunaan EVA mungkin akan meningkatkan auditing fees dan bisa menimbulkan potential litigation
costs.
2.1.2.4. Perhitungan EVA