Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

3.6 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen penelitian meliputi lembar aspek afektif, lembar aspek psikomotorik dan soal post test. Uraian tentang perangkat instrumen penelitian yang dimaksud sebagai berikut : 3.6.1 Lembar Pengamatan Aspek Afektif Lembar pengamatan aspek afektif digunakan untuk mengukur dan menilai tingkat apresiasi siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Pengamatan aspek afektif dilakukan oleh empat observer. Lembar pengamatan aspek afektif kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol, terdiri atas enam aspek indikator meliputi: 1Perhatian dalam mengikuti pelajaran 2Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan 3 Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan 4Tanggung jawab dalam mengerjakan tugas 5 Partisipasikerja sama 6 Kejujuran 7 Kemampuan menghargai pendapat teman 8 Kehadiran 9 Kerja sama dengan teman dalam praktikum 10 kelengkapan buku Dalam penelitian ini ditetapkan rentang skor lembar pengamatan aspek afektif dari skor 1 satu sampai 5 lima. Penyusunan kriteria penskoran mengacu pada skor aspek yang telah ditetapkan. Kriteria yang menggambarkan rendahnya nilai suatu aspek diberi skor terendah, yaitu 1. Sebaliknya kriteria yang menggambarkan nilai aspek yang tinggi diberi skor tertinggi, yaitu 5.Lembar pengamatan aspek afektif ini terdapat pada lampiran18. 3.6.2 Lembar Pengamatan Aspek Psikomotorik Lembar pengamatan aspek psikomotorik digunakan untuk mengukur dan menilai ketrampilan siswa. Penilaian aspek psikomotorik dilakukan pada saat praktikum. Di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Penilaian aspek psikomotorik pada saat praktikum meliputi: 1 Mempersiapkan alat dan bahan 2 Keterampilan menggunakan alat 3 Ketepatan melakukan prosedur praktikum 4 Ketepatan dalam melakukan pengamatan 5 Kebersihan ruang dan alat 6 Membuat Laporan praktikum Lembar pengamatan aspek psikomotorik ini terdapat pada lampiran 19. 3.6.3 Lembar Pengamatan Aspek Kognitif Tes hasil belajar kognitifdigunakan untuk mengukur dan menilai penguasaan siswa pada kompetensi yang berkaitan dengan redoks. Tes hasil belajar kognitif yang disusun pada penelitian ini berupa tes obyektif pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban dan satu jawaban tepat, terdiri atas soal C1 jenjang kemampuan ingatan, soal C2 jenjang kemampuan pemahaman, soal C3 jenjang kemampuan pemahaman, soal C4 jenjang kemampuan analisis. Jumlah soal 35 berasal dari 50 buah soal yang diujicobakan dengan waktu pengerjaan tes 90 menit. Langkah-langkah penyusunan soal uji coba tes hasil belajar kognitifsebagai berikut: 1. Menentukan jumlah butir soal dan alokasi waktu yang disediakan. Jumlah soal yang diujicobakan 50 butir dengan alokasi waktu 90 menit. 2. Menentukan tipe atau bentuk soal. 3. Menentukan komposisi jenjang dari perangkat tes yang diuji cobakan, terdiri dari 50 butir soal yaitu: a. Aspek pengetahuan C1 terdapat 4 soal b. Aspek pemahaman C2 terdapat 16soal c. Aspek penerapan C3 terdapat 16soal d. Aspek analisis C4 terdapat 14 soal Soal uji coba ini terdapat pada lampiran14. 4. Menentukan kisi-kisi soal. kisi-kisi soal ini terdapat pada lampiran 13. 5. Menyusun butir-butir soal 6. Mengujicobakan soal 7. Menganalisis hasil uji coba, dalam hal validitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas. Setelah instrumen tersusun rapi, langkah selanjutnya melakukan konsultasi untuk instrumen seperti soal tes hasil belajar kognitif siswa, lembar observasi, dan angket kepada dosen pembimbing dan guru kolabolator sebagai ahli pakar di bidang pendidikan expert validity. Apabila sudah disetujui oleh dosen pembimbing dan guru pamong, instrumen tersebut dapat digunakan.

3.7 Analisis Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan Think-Pair-Share

0 9 153

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH YANG DIPADUKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SMA KELAS X PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS.

0 3 21