26
dengan anak. Dengan demikian, puisi anak benar-benar mencerminkan pemikiran dan pengalaman anak, sehingga puisi tersebut mudah diterima
oleh anak-anak yang membacanya.
j. Jenis-jenis Puisi Anak
Puisi anak dapat dibedakan ke dalam jenis-jenis tertentu berdasarkan sudut pandang tertentu. Pembedaan yang paling sering
dipergunakan adalah didasarkan pada isi kandungan puisi yang ingin disampaikan. Huck Burhan Nurgiyantoro, 2005:358 mengemukakan
bahwa puisi anak dapat dibagi ke dalam jenis balada ballads, puisi naratif, dan puisi lirik.
Balada atau Ballads adalah puisi yang berisi cerita namun dapat diadaptasikan untuk dinyanyikan atau memberi efek nyanyian. Puisi
balada umumnya berisi cerita tentang kepahlawanan atau cerita heroik, namun dapat juga berisi tentang cerita tragedi . Ciri-ciri dari puisi balada
biasanya puisi ini tidak terlalu panjang, dan memiliki tokoh-tokoh tertentu yang diceritakan dalam puisi tersebut. Contohnya adalah sebagai
berikut. MAMA, ADA ORANG MINTA-MINTA DI PINTU PAGAR
Mama, ada orang minta-minta di pintu pagar kasihan sekali. Matanya buta jalannnya meraba-raba
Sherly hanya dapat memberikannya sepotong coklat dan gula-gula. Karena sisa uang jajanku ini habis untuk
membeli buku.
27
Mama, ada orang minta-minta di pintu pagar kasihan sekali. Tampaknya lapar dan belum makan dari pagi
barangkali uang belanja masih tersisa. Sebagian dapat diberikan padanya, untuk membeli sebungkus nasi atau makanan.
Mama, orang minta-minta itu telah meninggalkan pintu pagar. Dengan uang yang dua puluh lima rupiah, wajahnya
kelihatan cerah. Ia kembali berjalan tersaruk-saruk dituntun oleh tongkatnya menuju rumah tetangga.
Sherly Malinton, melalui Burhan Nurgiyantoro, 2005:359 Puisi naratif adalah puisi yang berisi cerita. Di sini, puisi hanyalah
bentuk penyampaiannya, sedangkan yang disampaikan adalah cerita. Contoh puisi naratif adalah sebagai berikut.
PUTRI BANGAU Konon dahulu di negeri Jepang
Tersebutlah tentang sebuah dongeng Mengisahkan seekor bangau yang malang
Sayapnya luka tak bisa terbang Seorang Pak Tani setengah baya
Menemukannya dekat telaga Bangau dipungut diobatnya
Sehingga sembuh sayap yang luka Sang bangau tak dapat banyak bicara
Pada Pak Tani berhati mulia Dalam hatinya ia berjanji
Suatu waktu kan datang kembali Leon Agusta, melalui Burhan Nurgiyantoro, 2005:361