30 Tidak  semua  unsur  puisi  di  atas  dapat  diaplikasikan  dalam  pembelajaran
menulis puisi disekolah dasar, peneliti memilih beberapa unsur yang sesua dengan kemampuan  siswa  sekolah  dasar.  Unsur  puisi  yang  digunakan  yaitu;  diksi,  gaya
bahasa, persajakan, dan kesesuain judul, tema dengan isi puisi dan makna.
C. Langkah- langkah Menulis Puisi
Pada  dasarnya  ada  tiga  jenis  karya  sastra,  yaitu  prosa  narasi,  puisi,  dan drama.  Dalam  hal  ini  yang  dibahas  secara  lebih  lanjut  mengenai  puisi.  Banyak
pendapat  mengemukakan  tentang  pengertian  puisi.  Puisi  adalah  bentuk kesusastraan  yang  paling  tua  atau  karya  sastra  tertulis  yang  paling  awal  ditulis
oleh  manusia  Herman  J  Waluyo,  1995:  1.  Karya-karya  sastra  lama  yang berbentuk  puisi,  contohnya  adalah  Mahabbharata,  Ramayana  dari  India  yang
berbentuk puisi. Puisi  memberikan  peluang  peluang  bagi  orang-orang  yang  terlibat
didalamnya  untuk  menjadi  “kreatif”,  baik  yang  bertujuan  apresiatif  maupun ekspresif.  Mengenai  tahapan-tahapan  dalam  proses  pemikiran  kreatif  dalam
menulis  puisi,  sejumlah  ahli  menyimpulkan  dan  menunjuk  sejumlah  unsur  serta urutan yang kurang lebih sama Suminto A. Sayuti, 2000: 5-6.
1. Tahap Preparasi atau Persiapan
Pada  tahap  persiapan  dan  usaha  seseorang  akan  mengumpulkan  informasi dan data yang dibutuhkan. Ia mungkin berupa pengalaman-pengalaman yang yang
mempersiapkan  seseorang  untuk  melakukan  tugas  atau  memecahkan  masalah tertentu.  Semakin  banyak  pengalaman  atau  informasi  yang  dimiliki  seseorang
mengenai  masalah  atau  tema  yang  digarapnya,  makin  memudahkan  dan
31 melancarkan pelibatan dirinya dalam proses tersebut. Pada tahapan ini pemikiran
kreatif dan daya imajinasi sangat diperlukan. 2.
Tahap Inkubasi atau Pengendapan Setelah  semua  informasi  dan  pengalaman  yang  dibutuhkan  serta  berusaha
dengan  pelibatan  diri  sepenuhnya  untuk  membangun  gagasan  sebanyak banyaknya,  biasanya  akan  diperlukan  waktu  untuk  mengendapkannya.  Pada
tahapan ini, seluruh “bahan mentah” itu diolah dan diperkaya melalui akumulasi pengetahuan serta pengalaman yang relevan.
3. Tahap Iluminasi
Jika  pada  tahap  pertama  dan  kedua  upaya  yang  masih  dilakukan  masih bersifat  dan  bertaraf  mencari-cari  serta  mengendapkan,  pada  tahap  ini  iluminasi
semuanya menjadi jelas “terang”, tujuan tercapai, penulisan penciptaan karya dapat  diselesaikan.  Seorang  penulis  akan  merasakan  suatu  kelegaan  dan
kebahagiaan  karena  apa  yang  semula  masih  berupa  gagasan  dan  masih  samar- samar akhirnya menjadi suatu yang nyata.
4. Tahap Verifikasi atau Tinjauan secara Kritis
Pada  tahap  ini  penulis  melakukan  evaluasi  terhadap  karyanya  sendiri.  Jika diperlukan,  ia  bisa  melakukan  modifikasi,  revisi,  dan  lain-lain.  Pada  tahapan  ini
penulis  seakan-akan  mengambil  jarak,  melihat  hasil  karyanya  secara  kritis. Dipertimbangkan dari segi hakikatnya, sajak sebagai perwujudan kreativitas, pada
dasarnya  merupakan  konsentrasi  dan  intensifikasi  dari  pernyataan  dan  kesan.  Di dalam sajak, seseorang berkata atau mengatakan “sesuatu” atau “banyak hal” dan
bagaimana mengekspresikan sesuatu itu melalui teknik ungkap yang berbeda-beda sesuai  dengan  pilihannya.  Kata-kata  dalam  sajak  dipertimbangkan  ketepatannya
32 dari  berbagai  segi:  bunyinya,  bentuknya,  kontekstualisasinya  dalam  unit  yang
lebih besar, arti dan maknanya Suminto A. Sayuti, 2000: 7-8.
D. Keterampilan Menulis Puisi