27 konsumen, selalu menyediakan produk di outlet-outlet hal ini dilakukan agar
konsumen tidak lari ke merek lain. Distribusi dari kartu IM3 ini selalu ditingkatkan, diperluas dan menjangkau ke berbagai wilayah hingga ke
pedesaan untuk menunjang kelancaran distribusi dari produk IM3.
F. Kerangka Pemikiran
Pentingnya melakukan inovasi khususnya pada produk telepon selular menyebabkan perusahaan berusaha untuk selalu konsisten dengan tren yang
ada termasuk dalam penambahan fitur dan mendesain tampilan telepon selular. Hal ini dimaksudkan agar konsumen tertarik dengan telepon selular
yang dipasarkan sehingga mengambil keputusan untuk membeli. Penelitian O’keefe dalam Karjaluoto, 2005 menemukan bahwa keputusan pembelian
konsumen terhadap telepon selular dengan fitur baru didasarkan pada pengetahuan akan teknologi. Misalnya fitur-fitur seperti built -in camera,
kapasitas memori yang fleksibel untuk menyimpan banyak data, radio, layanan messaging yang semakin canggih serta color display. Demikian juga
halnya dengan desain pada telepon selular. Penelitian yang dilakukan oleh Liu dalam Berg, et al, 2005 menemukan bahwa desain telepon selular memiliki
pengaruh yang cukup signifikan bagi konsumen ketika memutuskan untuk membeli telepon selular. Meskipun demikian, Liu juga menemukan bahwa
desain telepon selular belum tentu menyebabkan terjadinya pembelian yang spontan, hal tersebut disebabkan oleh banyaknya pertimbangan lain seperti
28 apakah desain yang baik menjamin kelancaran dan optimalisasi fungsi dari
telepon selular itu sendiri, serta cepatnya perubahan tren yang terjadi. Selain itu inovasi yang dilakukan terhadap produk telepon selular berupa
penambahan dan perbaikan fitur dan juga melakukan pengembangan produk secara inovatif dapat berdampak pada loyalitas konsumen. Konsumen akan
menjadi loyal terhadap produk yang telah melakukan inovasi terhadap produknya karena begitu banyak hal baru yang ditawarkan pada konsumen.
Hal ini tentu membuat para konsumen menjadi lebih leluasa dalam menentukan pilihannya. Sementara dampaknya bagi produsen, hal ini menjadi
tantangan yang membuat mereka harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan loyalitas konsumennya. Para ahli pemasaran sepakat bahwa
mempertahankan konsumen yang loyal lebih efisien daripada mencari pelanggan baru. Karena itulah, upaya menjaga loyalitas konsumen merupakan
hal penting yang harus selalu dilakukan oleh produsen Fajrianthi dan Zatul Farah, 2005.
Perusahaan juga harus memperhatikan citra produk yang dapat dilihat dari segi reputasi merek, harga produk, dan kualitas dari produk sehingga dari
ketiga sisi tersebut merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli Theresya
Mardani, 2008. Selain itu para konsultan atau para pemasar juga harus benar- benar pandai memikat hati konsumennya agar konsumen tertarik terhadap
produk tersebut dan memutuskan untuk membeli produk tersebut.
29 Apabila konsumen memiliki citra yang bagus terhadap produk tersebut,
maka konsumen akan melakukan pembelian. Di dalam citra yang baik akan tersimpan sejumlah harapan. Ketika harapan terpenuhi, timbullah kepuasan
konsumen. Hal inilah yang akan memperkuat loyalitas konsumen. Jadi produk yang memiliki citra yang baik akan dapat menimbulkan loyalitas konsumen.
Menciptakan loyalitas konsumen hanya sebatas memastikan agar konsumen menyadari dan mengingat merek atau produk. Tujuannya adalah agar produk
tersebut menjadi bahan pertimbangan ketika konsumen siap melakukan pembelian Fajrianthi dan Zatul Farah, 2005. Dari hasil temuan-temuan diatas
maka dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut :
1 2
x
1
y
2
x
1
x
2
x
1
y
1
y
1
y
2
x
2
y
1
x
2
y
2
Gambar. 2.2 Model Kerangka Pemikiran
Loyalitas Konsumen
Y
2
Inovasi X
1
Citra Produk
X
2
Keputusan Pembelian
Y
1
30
G. Hipotesis