BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual
Hubungan ke-enam variabel dalam penelitian ini diilustrasikan melalui diagram kerangka konseptual seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar 3.1. Diagram Konseptual
Kinerja manajerial adalah kinerja indvidu anggota organisasi dalam kegiatan – kegiatan manajerial, antara lain : perencanaan, investigasi, koordinasi, supervise,
pengaturan staf, negosiasi dan representasi. Stoner dalam Sardjito dan Muthaher 2007 memberikan definisi kinerja manajerial adalah seberapa efektif dan efisien
manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Partisipasi Anggaran X
1
Senjangan Anggaran X
2
Kejelasan Tujuan Anggaran X
3
Motivasi Kerja X
4
Kinerja Aparat Y
Budaya Organisasi X
5
Universitas Sumatera Utara
Menurut Vroom dalam Asad 1991, tingkat sejauh mana keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya disebut level of performance. Biasanya
orang yang level of performance-nya tinggi disebut sebagai orang yang produktif, dan sebaliknya orang yang levelnya tidak mencapai standar dikatakan sebagai tidak
produktif atau berperformance rendah. Pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu manajer publik atau pimpinan perangkat daerah dalam menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan non finansial. Sistem pengukuran kinerja
dapat dijadiakan sebagai pengendalian organisasi karena pengukuran kinerja diperkuat dengan menetapkan reward and punishment system. Schiff dan Lewin
dalam Tirtasari 2004, mengemukakan bahwa anggaran yang telah disusun memiliki peranan sebagai perencanaan dan sebagai kriteria kinerja, yaitu anggaran digunakan
sebagai sistem pengendalian untuk mengukur kinerja manajerial. Seiring dengan peranan anggaran tersebut, Argyris 1952 dalam Tirtasari 2004 juga menyatakan
bahwa kunci dari kinerja yang efektif adalah apabila tujuan dari anggaran tercapai dan partisipasi dari bawahan memegang peranan penting dalam mencapai tujuan
tersebut. Melani 1975, Kenis 1979, Supomo Indriantoro 1998 dan Ariadi 2006
tidak menemukan bukti empiris hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Melani 1975, Kenis 1979, Riyadi 1998, Supomo Indriantoro
1998 dan Ariadi 2006 dalam penelitiannya menemukan secara langsung partisipasi anggaran memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja manajerial. Supomo
Universitas Sumatera Utara
dan Indriantoro 1998 menemukan ada pengaruh positif budaya organisasi yang berorientasi pada orang dan pengaruh negatif pada budaya organisasi yang
berorientasi pada pekerjaan terhadap keefektifan partisipasi anggaran dalam peningkatan kinerja manajerial. Ariandi 2006 menemukan terdapat pengaruh yang
signifikan antara anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial maupun kepuasan kerja melalui budaya organisasi, gaya manajemen dan motivasi kerja. Suhartono
Solichin 2006, menyimpulkan kejelasan tujuan anggaran berpengaruh negatif signifikan terhadap senjangan anggaran instansi pemerintah daerah kabupaten dan
kota wilayah Porvinsi Yogyakarta.
3.2. Hipotesis