Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menguji ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik. Regresi linier berganda memiliki syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi sebelum data tersebut dianalisis yaitu sebagai berikut:

a. Uji Autokorelasi

Bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Metode deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin-Watson. Kriteria keputusan dapat dilihat pada Tabel 1.4. Tabel 1.4 Kriteria Pengambilan Keputusan DW Test Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0ddl Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl ≤d≤du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-dld4 Tidak ada autokorelasi negatif No Decision 4-du ≤d≤4-dl Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak dud4-du Sumber : Situmorang et al 2008:86

b. Uji Multikolinieritas

Artinya variabel independen antara satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikololinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Varience Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang Universitas Sumatera Utara biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang et al, 2008:104.

c. Uji Heteroskedastisitas

Adanya varians variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempegaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 3 Pengujian Kelayakan Model Uji Goodness of Fit Adjusted R Square menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Rasio yang semakin tinggi maka akan semakin baik bagi model regresi karena menandakan bahwa kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat juga semakin besar.

c. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat signifikan. Ada dua jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan yaitu uji F dan uji t. 1 Uji Signifikansi Simultan Uji-F Uji-F menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh signifikan atau tidak secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara Kriteria pengambilan keputusan : Ho : 0, artinya secara simultan variabel financial leverage, ROE, ukuran dan umur perusahaan tidak memenuhi model penelitian. Ha : tidak semua 0, maka dianggap variabel telah memenuhi model penelitian terhadap variabel independen. Pengambilan keputusan: H o diterima jika f hitung f tabel pada α = 5 H a diterima jika f hitung f tabel pada α = 5 2 Uji Signifikansi Parsial Uji-t Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Ho : = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel financial leverage terhadap variabel tingkat underpricing secara parsial. Ha : ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel financial leverage terhadap variabel tingkat underpricing secara parsial. Ho : = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel Return On Equity ROE terhadap variabel tingkat underpricing secara parsial. Ha : ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel Return On Equity ROE terhadap variabel tingkat underpricing secara parsial. Ho : = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel ukuran perusahaan terhadap variabel tingkat underpricing secara parsial. Universitas Sumatera Utara Ha : ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variable ukuran perusahaan terhadap variabel tingkat underpricing secara parsial. Ho : = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel umur perusahaan terhadap variabel tingkat underpricing secara parsial. Ha : ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel umur perusahaan terhadap variabel tingkat underpricing secara parsial. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Return saham Pada perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

10 166 91

Pengaruh Return On Capital Employed (ROCE), Return On Asset (ROA), Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Earnings Per Share (EPS) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

26 161 93

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return on Equity dan Earning per Share Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 49 98

Pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 100 91

Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 41 129

Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Return on Assets Terhadap Manajemen Laba dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderating pada Pertambangan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 36 97

Analisis Pengaruh Laba Bersih Akuntansi, Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 33 86

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Return On Equity dan Managerial Ownership Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 46 97

Pengaruh Return on Asset, Reputasi Auditor, dan Ukuran Perusahaan terhadap Initial Return (Studi Empiris pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering di BEI tahun 2005-2012)

0 7 142

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Harga Saham pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 6 137