Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian yang telah penulis kemukakan di atas, maka teridentifikasi masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Kurangnya pembinaan pendidikan agama di lingkungan keluarga terhadap proses pembentukan kepribadian remaja. 2. Masih banyaknya kenakalan dikalangan remaja, akibat kurangnya remaja memiliki kepribadian yang baik. 3. Kurang teladan orang tua terhadap remaja dalam membentuk kepribadian remaja. 4. Kurangnya perhatianpenghargaan orang tua terhadap remaja sehingga berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian remaja.

C. Pembatasan Masalah

Agar penulisan skripsi ini tidak menyimpang dari pokok masalah tersebut, maka penulis membatasi permasalahan peran pendidikan agama di keluarga dalam membentuk kepribadian remaja dibidang pendidikan keimanan, pendidikan akhlak, pendidikan ibadah, pendidikan sosial serta pendidikan ilmu pengetahuan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka yang menjadi pokok masalah dalam skripsi ini adalah : Bagaimana peran pendidikan agama di keluarga dalam membentuk kepribadian remaja ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pendidikan agama di keluarga terhadap pembentukan kepribadian remaja. Khususnya dalam mengembangkan kepribadian remaja dibidang pendidikan keimanan, pendidikan akhlak, pendidikan ibadah, pendidikan sosial serta pendidikan ilmu pengetahuan. 6

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapakan agar : a. Untuk mengetahui apa saja peran pendidikan agama dalam keluarga terhadap pembentukan kepribadian remaja Khususnya dalam mengembangkan kepribadian remaja dibidang pendidikan keimanan, pendidikan akhlak, pendidikan ibadah, pendidikan sosial serta pendidikan ilmu pengetahuan. b. Sebagai pedoman bagi orang tua dalam membentuk kepribadian remaja lewat pendidikan agama dalam keluarga. c. Untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan dibidang pendidikan agama dalam membentuk kepribadian remaja.

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Peran Keluarga Bagi Remaja 1.

Pengertian Keluarga Menurut kamus besar bahasa Indonesia keluarga adalah terdiri dari ibu bapak dengan seisi rumah, orang yang seisi rumah yang menjadi tanggungan dalam masyarakat, kesatuan kerabat, yang sangat mendasar dalam masyarakat. 1 Sedang pengertian keluarga menurut rohiman Notowidegdo adalah: “ suatu institusi sosial terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari sepasang suami istri dan anak-anak yang terkait oleh hubungan biologis, sosial, ekonomi, dan psikologi. 2 Adapun dalam pengertian bahasa inggeris istilah orang tua dikenal dengan sebutan “Parent” yang artinya “orang tua laki-laki atau ayah, orang tua perempuan atau ibu. 3 Dari pengertian di atas, melihat pengertian keluarga secara sempit, yang dapat diartikan bahwa keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Bina Pustaka, 1980, cet. Ke-1, h. 326. 22 Rohiman Noto Widegdo, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: Pustaka Anta, 1992,, cet. Ke-4, h.22. 3 Atabih Ali, Kamus Inggeris Indonesia Arab, Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 2003, cet.Ke-I, h. 593. anak-anak. Sedangkan pengertian keluarga secara luas adalah: “suatu keluarga inti dengan adanya tambahan dari sejumlah orang lain baik yang sekerabat yang secara bersama-sama hidup dalam satu rumah tangga dengan keluarga inti. Dengan melihat pengertian keluarga secara sempit dan luas, maka dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah suatu komunitas masyarakat terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang di dalamnya juga terdapat kerabat dari pihak suami dan istri serta orang lain yang dapat hidup bersama dalam suatu rumah tangga. Salah satu tujuan Syariat Islam adalah memelihara kelangsungan keturunan melalui perkawinan yang sah menurut agama. Diakui oleh undang-undang dan diterima sebagai dari budaya masyarakat. Keyakinan ini sangat bermakna untuk membangun subuah keluarga yang dilandasi nilai-nilai moral agama. Pada intinya lembaga keluarga terbentuk melalui pertemuan suami dan istri yang permanen dalam masa yang cukup lama, sehingga berlangsung proses reproduksi. Dalam bentuknya yang paling umum dan sederhana, keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. 4 Firman Allah dalam surat Ar-Rum ayat 21.                        “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda bagi kaum yang berfikir”.QS. ar-Rum: 21 5 4 Fuaduddin TM, Pengasuh Anak Dalam Keluarga Islam, Jakarta: Lembaga Kajian Agama Dan Jender, 1999, h. 4-5. 5 Departemen Agama RI,…h. 644. Keluarga dalam dimensi hubungan sosial ini mencakup keluarga psikologis dan keluarga pendagogis, keluarga psikologis merupakan sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota memiliki pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling menyerahkan diri. Sedangkan keluarga pendagogis adalah suatu persekutuan hidup yang dijalin oleh kasih sayang antara pasangan dua jenis manusia yang dikukuhkan dengan pernikahan, dengan maksud untuk saling menyempurnakan diri. Menurut Ali Turkamani keluarga adalah “unit dasar dan unsur fundamental masyarakat, yang dengan itu kekuatan-kekuatan yang tertip dalam komunitas sosial dirancang dalam masyarakat”. Dalam keluarga orang tua yaitu ibu dan bapak sebagai pendidik dan anak sebagai terdidik yang mempunyai hubungan darah, maka kewenangan pendidikannya pun bersifat kodrati. Pendidikan dalam keluarga merupakan pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak. Dan pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya. 6 2. Fungsi Keluarga Dalam kehidupan manusia, keperluan dan hak kewajiban, perasaan dan keinginan keluarga sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan diri sesorang dan akan binasalah pergaulan seseorang bila orang tua tidak menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Secara sosiologi keluarga dituntut berperan dan berfungsi untuk menciptakan suatu masyarakat yang aman, tentram, bahagia, dan sejahtera, yang kesemuanya itu harus dijalankan oleh keluarga sebagai lembaga sosial yang terkecil. Dalam buku keluarga muslim dalam masayarakat modern dijelaskan bahwa: “berdasarkan pendekatan budaya keluarga 6 Ali Turkamani, Bimbingan Kekuarga dan Wanita Islam, Jakarta : Pustaka Hidayah 1992, cet. Ke-1 h. 30.

Dokumen yang terkait

INTERAKSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PESERTA DIDIK DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Interaksi guru pendidikan agama islam dan peserta didik dalam membentuk kepribadian muslim di sekolah menengah kejuruan (smk) negeri 1

0 1 17

INTERAKSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PESERTA DIDIK DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Interaksi guru pendidikan agama islam dan peserta didik dalam membentuk kepribadian muslim di sekolah menengah kejuruan (smk) negeri 1

0 1 24

PERAN KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PROSES PEMBINAAN MORAL SISWA Peran Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Proses Pembinaan Moral Siswa (Studi Pendekatan Fenomenologi di SMK Tekno-Sa Surakarta).

0 1 13

PERANAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS V DI SDIT FATAHILLAH Peran Keluarga dalam Pendidikan Agama Islam Kelas V di SDIT Fatahillah Sukoharjo.

0 0 15

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja Di Desa Kedunglengkong, Simo, Boyolali.

0 1 15

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja Di Desa Kedunglengkong, Simo, Boyolali.

0 2 12

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA DI MTS DARUL ULUM WARU SIDOARJO.

1 7 133

PERAN LABORATORIUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK ( Studi Kasus di SMA Negeri 3 Malang)

0 0 31

View of PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA

0 1 14

PERAN KELUARGA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ISLAM BAGI REMAJA

0 0 15