Teks Puisi sebagai Bahan Ajar Sastra di Sekolah Menengah

3 Solopos dan Kompas sebagai surat kabar yang menyajikan rubrik sastra, memiliki kekuatan untuk diungkap kesesuaiannya sebagai bahan ajar. Karya sastra yang dimuat di surat kabar Solopos dan Kompas antara lain puisi, cerita pendek, dan Kartun. Rubrik Puisiku yang dimuat Solopos berisi puisi-puisi yang ditulis oleh siswa-siswa SD di Surakarta dan sekitarnya. Rubrik Sajak Remaja memuat puisi-puisi yang ditulis oleh siswa SMP dan SMA di Surakarta dan sekitarnya. Sajak-sajak memuat puisi-puisi yang ditulis oleh masyarakat umum. Kompas memuat karya sastra puisi dalam beberapa rubrik. Rubrik Puisi memuat puisi- puisi yang ditulis oleh penyair umum. Puisi anak Kompas yang meliputi puisi yang ditulis oleh anak-anak SD di Seluruh Indonesia diberi label rubrik Ruang Kita dan Kiriman Anak . Teks puisi di Solopos dan Kompas memang melimpah. Tabel 1 menunjukkan kuantitas teks puisi dari Solopos dan Kompas selama dua bulan, yakni Januari hingga Februari 2011. Tabel 1. Jumlah Karya Sastra di Kompas dan Solopos Januari- Februari 2011 No Jenis karya sastra Solopos Kompas Jumlah 1 Puisi Anak penulis siswa SD 8 16 24 2 Puisi Remaja penulis siswa SMP dan SMA 9 - 9 3 Puisi penulis masyarakat Umum 13 46 59 Jumlah 30 62 92

3. Teks Puisi sebagai Bahan Ajar Sastra di Sekolah Menengah

Ketersediaan bahan ajar merupakan tanggung jawab pendidik yang berfungsi sebagai pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa Direktorat Pembinaan SMA, 2008. Bahan ajar dapat ditemukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dan sebagainya. 4 Memilih bahan ajar didasarkan pada kondisi siswa, lingkungan, ketersediaan media, dan sarana prasarana. Pemilihan bahan ajar sastra semestinya tidak lantas keluar dari fungsi sastra. Fungsi sastra menurut Horace adalah dulce et utile, artinya, menyenangkan dan berguna. Berkaitan dengan itu Edgar Allan Poe menyatakan bahwa sastra berfungsi menghibur dan sekaligus mengajarkan sesuatu Wellek dan Austin, 1990. Dengan kata lain, pembelajar sastra harus pula mempertimbangkan karya sastra yang memiliki bobot literer, atau memiliki nilai sastra yang dapat dipertanggungjawabkan sekaligus diminati siswa karena hal yang diminati tentunya menyenangkan. Siswa semestinya tidak hanya disuguhi sebuah puisi yang terdapat dalam buku teks. Mereka perlu diberi pilihan berbagai puisi yang mereka minati. Penggalian teks puisi di surat kabar merupakan langkah tepat karena mudah dijangkau serta memiliki prinsip kekinian dan variasi. Sementara untuk pemenuhan kriteria fungsi sastra dalam penggalian bahan ajar dapat dipenuhi melalui penerapan prinsip pemilihan bahan ajar. Sudrajat 2008 menjelaskan bahwa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengembangan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan adekuasikecukupan. Prinsip relevansi antara lain kesesuaian dengan standar kompetensi dalam kurikulum dan siswa. Berkenaan dengan bahan ajar puisi, Endraswara 2005 menambahkan, bahwa salah satu syarat puisi yang pantas untuk dijadikan bahan ajar adalah puisi yang sesuai dengan siswa. Relevansi dengan kompetensi dasar yang termaktup dalam kurikulum berarti pula memiliki nilai atau isi yang mendukung ketercapaian kompetensi dasar. Untuk menjawab prinsip kesesuaian dengan siswa, dapat menggunakan konsep Rahmanto 1992 bahwa setidaknya ada tiga aspek penting yang tidak boleh dilupakan dalam memilih bahan ajar puisi, yakni aspek bahasa, kematangan jiwa, dan latar belakang budaya siswa. Jika ditilik dari keberagaman, teks puisi yang disuguhkan siswa semestinya memiliki keberagaman tema atau ide, gaya bahasa, bentuk, dan penulis. 5 Pada kesempatan ini penggalian teks puisi di surat kabar lokal maupun nasional sebagai bahan ajar, melalui relevansi segi 1 tuntutan standar kompetensi dalam kurikulum, 2 kebahasaan, 3 psikologi siswa, dan 4 latar belakang sosial budaya siswa. Sementara dari segi nilai atau bobot literer akan menjadi pertimbangan ketika menganalisis kebahasaan dan pemilihan nilai puisi sebagai pendukung pencapaian kompetensi dasar karena puisi di surat kabar tidak serta merta dapat dikategorikan sebagai karya populer, meskipun dari segi pembaca dan jumlah penjualan dapat dikategorikan populer. Sementara dari sisi keberagaman, teks puisi di surat kabar telah memenuhi keberagaman puisi modern dari segi bentuk, gaya, dan keberagaman penyair.

4. Relevansi Teks Puisi di Surat Kabar Kompas dan Solopos dengan