74 Independen dalam penelitian ini adalah Pengetahuan K3 dan Sarana Prasarana.
Karakter Siswa K3 dalam penelitian ini dijadikan sebagai Variabel Dependen.
Gambar 3. Tata hubung variabel Keterangan :
X1 : Pengetahuan K3
X2 : Sarana Prasarana
Y : Karakter Siswa K3
: Garis Pengaruh variabel tunggal : Garis Pengaruh variabel gabungan
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Pengetahuan K3
Bahaya merupakan sumber potensi kerusakan atau situasi yang berpotensi untuk menimbulkan kerugian. Sesuatu disebut sebagai sumber
bahaya hanya jika memiliki risiko menimbulkan hasil yang negatif Cross, 1998. Bahaya Mekanik, disebabkan oleh mesin atau alat kerja mekanik seperti
tersayat, terjatuh, tertindih dan terpeleset, Bahaya Elektrik, disebabkan peralatan yang mengandung arus listrik., Bahaya Fisik, antara lain kebisingan, getaran,
radiasi ion dan non-pengion, suhu ekstrim dan pencahayaan. Bahaya bahaya dapat didefinisikan sebagai potensi yang dapat menyebabkan kerusakan,
meliputi: material, kegiatan dan proses yang terjadi saat melakukan kerja. X1
X2 Y
75 Pengertian risiko menurut ASNZS 4360:2004 adalah sebagai peluang munculnya
suatu kejadian yang dapat menimbulkan efek terhadap suatu objek. Risiko diukur berdasarkan nilai
likelihood kemungkinan munculnya sebuah peristiwa dan konsekuensi dampak yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut. Solusi yang
ditunjukkan terhadap alat, mesin dan bahan baku dapat berupa dilusi, eliminasi, iluminasi, inovasi, modifikasi, otomasi, proteksi, reduksi, rekonstruksi, reparasi,
reposisi dan ventilasi. Eliminasi, merupakan usaha menghilangkan sumber bahaya kecelakaan kerja. Proteksi merupakan peralatan pengamanan terhadap
mesin produksi maupun alat pelindung diri bagi pekerja
2. Sarana Prasarana K3
Kurniawidjaja 2010: 74-88 dalam bukunya menyebutkan lingkungan kerja memiliki berbagai faktor yang dapat merusak kondisi kesehatan dan
produktivitas tenaga kerja, menimbulkan gangguan kesehatan, penyakit bahkan kematian akibat kerja. Faktor-faktor tersebut adalah: 1 Faktor fisik berupa:
kebisingan, suhu, radiasi, penerangan, getaran; 2 Faktor kimia berupa: gas, partikuat, cairan; 3 Faktor biologi berupa: virus, bakteri; 4 Faktor ergonomi
berupa: cara kerja, posisi kerja, dan beban kerja. Aspek-aspek yang ada di bengkel menurut Kurniawidjaja dapat dikelompokkan menjadi empat macam,
yaitu: Fisik, Psikis, Promosi K3, Budaya kerja. Berdasarkan aspek di atas saya mengambil dimensi fisik dan promosi K3 karena cocok untuk pengukuran data
yang ada di sekolah adalah fisik dan promosi K3. Aspek fisik adalah sesuatu yang dapat dilihat langsung oleh mata. Aspek
fisik dalam lingkungan kerja dapat berupa tempat kerja dan stasiun kerja. Tempat kerja yang nyaman dan aman dipengaruhi oleh penataan cahaya,