Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa penggunaan teknik kesepadanan lebih dominan dipakai oleh penerjemah dalam menerjemahkan tuturan memuji pada
subtitle film
Twilight Series.
Penggunaan teknik kesepadanan lazim pada terjemahan tuturan memuji ialah untuk mempertahankan bentuk klasifikasi dan makna pada
bahasa sumber. Pada teknik variasi terjadi perubahan gaya bahasa pada bahasa sasaran. Teknik reduksi yaitu penghilangan suatu kata yang dianggap tidak perlu
diterjemahkan oleh penerjemah yang berorientasi pada bahasa sasaran. Teknik harfiah lebih berorientasi pada teks bahasa sumber tanpa mempertimbangkan bentuk
klasifikasi tuturan memuji, teknik ini juga tidak mempertimbangkan konteks percakapan tuturan memuji pada film tersebut. Teknik peminjaman murni terjadi
pada penerjemahan nama karaktertokoh dalam film tersebut. Teknik kompresi linguistik berorientasi pada kontek sehingga meminimalisir terjemahan tuturan
memuji. Pada teknik amplifikasi adisi terjadi penambahan kata untuk memperjelas makna
pada konteks
tuturan memuji
tersebut. teknik
amplifikasi ekplisitasi
mengeksplisitkan bentuk tuturan memuji pada
subtitle
film tersebut. teknik transposisi menggeser unti-unit grammatikal untuk menghasilkan terjemahan tuturan
memuji yang berterima pada bahasa sasaran. Kemudian teknik modulasi digunakan untuk memodulasi tuturan memuji dari bahasa sumber pada bahasa sasaran. Pada
teknik ini penerjemah lebih cenderung pada bahasa sasaran domistikasi.
Berikut adalah contoh data temuan teknik penerjemahan :
a. Kesepadanan lazim
Bsu
Jessica :
I
t’s like first grade all over again.
You’re the shiny new toy Bsa
Jessica : Ini seperti waktu di sekolah dasar.
Kau mainan baru yang mahal
Teknik kesepadanan lazim dapat dilihat dari terjemahan kata “
the shiny new toy
” yang diterjemahkan ke bahasa sasaran menjadi “mainan baru yang
mahal”. Penggunaan teknik kesepadanan lazim pada teks ini ialah menggunakan bahasa yang sepadan dengan istilah yang ada pada bahasa
sumber. Namun bentuk dan makna dari teks bahasa sumber masih dipertahankan sehingga menghasilkan terjemahan yang baik.
b. Variasi
Bsu
Bella :
A
lice lent me the dreess. The cast is… Edward :
You are perfect.
Bsa
Bella : Alice meminjamkanku pakaian. Masalahnya adalah…
Edward : Kau sempurna.
Pada data di atas, teknik variasi dapat dilihat pada terjemahan “
you
” menjadi “kau”. Perubahan unsur-unsur linguistik atau gaya bahasa tersebut
menunjukkan keakraban antara Edward dan Bella. Maka dari itu penerjemah memakai tekink variasi untuk mendeskripsikan gaya berbahasa karakter-
karakter pada bahasa sumber.
c. Reduksi
Bsu
Jacob :
I saw this other day and though of you. Catches bad dream.
Bella :
T
hat’s kind of perfect
. Thank you.
Bsa
Jacob : Aku melihat ini kemarin dan aku memikirkan tentangmu. Ini penghalang mimpi buruk.
Bella : Ini sempurna. Terima kasih.
Penggunaan teknik reduksi pada konteks percakapan di atas ialah terjemahan kata “
kind of perfect
” menjadi “sempurna”. Keterangan kata
kind of
pada bahasa sumber tidak diterjemahkan ke bahasa sasaran. Dengan kata lain terjemahan tersebut dibulatkan atau dibuat lebih simple, namun maknanya
masih dapat tersampaikan.
d. Harfiah literal
Bsu
Edward :
Charlie. This is Renesmee.
Charlie :
Your nice?
Edward :
Our daughter.
Charlie :
Renee-seme?
She’s got your eyes, Bella. Bsa
Edward : Charlie. Ini Renesmee. Charlie : Keponakanmu?
Edward : Putri kami. Charlie : Renee-semee?
Dia memiliki matamu, Bella
Pada konteks percakapan dia atas, penerjemah menggunakan teknik harfiah literal. Penggunaan teknik tersebut dapat dilihat pada terjemahan
kata “
got your eyes
” menjadi “memiliki matamu” pada bahasa sasaran. Teknik ini menerjemahkan apa adanya atau diterjemahkan kata demi kata
tanpa mempertimbangkan unsur-unsur bahasa.
e. Peminjaman murni