Sikap konsumen terhadap sepeda motor Honda Beat studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican, Yogyakarta

(1)

SIKAP KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR HONDA BEAT Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma,

Kampus I Mrican, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Siswantoro NIM: 06 2214 044

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

i

SIKAP KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR HONDA BEAT Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma,

Kampus I Mrican, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Siswantoro NIM: 06 2214 044

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

(4)

(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Saya hanyalah seorang manusia, tetapi saya adalah seseorang.

Saya tidak dapat melakukan segalanya, tetapi saya dapat

melakukan sesuatu. Saya tidak akan menolak melakukan sesuatu

yang dapat saya lakukan.

(Helen Keller)

Untuk mengalahkan rasa takut,

keberanian tidak cukup kuat tanpa semangat.

Apapun masalah yang kamu hadapi,

jangan biarkan rasa lelah mematahkan semangatmu

.

(Siswantoro)

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

Kedua orang tuaku yang tercinta yang selalu mendukung dan menyayangiku. Saudara-saudaraku tercinta (Indara, Astri, Yoga, Arief, dll) yang selalu memberikan motivasi serta mendukungku.


(6)

(7)

(8)

vii

ABSTRAK

SIKAP KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR HONDA BEAT Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma,

Kampus I Mrican, Yogyakarta

Siswantoro

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2013

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui karakteristik konsumen yang menggunakan sepeda motor Honda Beat. (2) Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap sepeda motor Honda Beat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Sampel penelitian ini berjumlah 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive non random sampling. Untuk menganalisis masalah pertama menggunakan analisis persentase, dan masalah kedua menggunakan analisis dengan Multiatribut Attitude Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pengguna terbanyak sepeda motor Honda Beat berjenis kelamin perempuan sebesar 67%. Pengguna terbanyak berusia 20-25 tahun sebesar 65%. Pekerjaan orang tua terbanyak adalah pegawai negeri sebesar 48%. Uang saku sebulan terbanyak antara Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 sebesar 48%. (2) Hasil analisis masalah kedua dari hasil perhitungan Multiatribut Attitude Model (MAM) menghasilkan angka yaitu 52,631 yang terletak antara 0 - 80.


(9)

viii

ABSTRACT

CONSUMER ATTITUDES TOWARD HONDA BEAT MOTORCYCLE A Case Study At Sanata Dharma University Students,

I Mrican Campus, Yogyakarta

Siswantoro

Sanata Dharma University Yogyakarta, 2013

The purpose of this study is (1) To determine the characteristics of the consumers who use Honda Beat. (2) To determine the consumer's attitude toward Honda Beat motorcycles. Data collection techniques used are questionnaires and interviews. Sample of this research is 100 respondents. The technique for taking the sample uses purposive non random sampling. For analyzing the first problem uses percentage analysis, and the second problem uses the Multiatribute Attitude Model analysis. The results indicated that (1) the most users of Honda Beat female are 67%. The most users 20-25 years are 65%. The most parents work as civil servants are 48%. The most pocket of the money a month between Rp. 500,000 - Rp. 1,000,000 is 48%. (2) The analysis result of the second issue of the calculation Multiatribute Attitude Model (MAM) produces 52.631 which is showed between 0-80.


(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, berkah, dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul SIKAP KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR HONDA BEAT, ini dapat terselesaikan. Bagi penulis penyusunan skripsi ini telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman dalam menyusun sebuah karya ilmiah.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari perhatian, bantuan, dukungan, dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penuis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Hery Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen dan juga Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.

3. Bapak A. Yudi Yuniato, S.E., M.B.A., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, kesungguhan hati serta memberikan banyak ide dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Gregorius Hendra P., M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, kesungguhan hati dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(11)

x

6. Para Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

7. Para Karyawan (Juru Parkir) dan Satpam Universitas Sanata Dharma yang telah memberi semangat.

8. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican, Yogyakarta, khususnya yang telah berpartisipasi dalam pengisian kuesioner, terima kasih telah meluangkan waktu dan semua bantuannya serta kerjasamanya, sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.

9. Bapak dan Ibu yang tercinta, terima kasih atas segala doa, kasih sayangnya, kerja keras dan dukungannya, serta kesabarannya dalam mendidik selama ini. 10.Keluarga tercinta : Indra dan Asrti, Yoga dan Arief, Embah Sowi Kakung dan

Putri, Embah Sudi Kakung (Alm) dan Putri, Pakde dan Bukde, Paklek dan Bulek, serta seluruh keluarga yang ada di Jawa dan Kalimantan yang selalu memberikan doa dan dukungan serta semangat.

11.Untuk sahabat-sahabat (Dunggil, Sangga, Joe, Dedy, Anjar, Gustin, Jono, Rossi, Daru, dll) yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.

12.Teman-teman di Dondongan, Sendangmulyo, Minggir, Sleman yang baik hati dan memberikan semangat.

13.Teman-teman Kos, Gang Pertolongan 1, Nomor 6A yang kompak.

14.Teman-teman Kontrakan Minomartani, di Jl. Tenggiri 7, Nomor 2 yang memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.


(12)

(13)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 8

1. Pengertian Pemasaran ... 8

2. Definisi Perilaku Konsumen ... 9

3. Sikap Konsumen ... 11

4. Karakteristik Sikap ... 15

5. Sumber-sumber Pengembangan Sikap ... 17

6. Instrumen Pemasaran ... 18


(14)

xiii

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 20

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 20

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 21

D. Variabel Penelitian ... 21

1. Definisi Operasional Variabel ... 21

2. Pengukuran Variabel ... 23

E. Populasi dan Sampel ... 23

F. Teknik Pengambilan Sampel ... 24

G. Sumber Data ... 25

H. Teknik Pengumpulan Data ... 25

1. Kuesioner ... 25

2. Wawancara ... 25

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 26

1. Uji Validitas ... 26

2. Uji Reliabilitas ... 27

J. Teknik Analisis Data ... 28

1. Analisis Persentase ... 28

2. Analisis Dengan Multiatribut Attitude Model ... 28

3. Analisis Prioritas Kepentingan ... 31

BAB IV: GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN A. Sepeda Motor Honda Beat ... 33

1. Sejarah Honda Motor Company, Ltd ... 33

2. Sejarah PT. Astra Honda Motor (AHM) ... 34

3. Spesifikasi Sepeda Motor Honda Beat ... 36

B. Universitas Sanata Dharma ... 39

1. Sejarah Universitas Sanata Dharma ... 39

2. Visi dan Misi ... 42

3. Alamat Kampus Sanata Dharma... 43


(15)

xiv

BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Arti dan Tujuan ... 46

B. Kuesioner ... 47

C. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 48

1. Hasil Pengujian Validitas ... 49

2. Hasil Pengujian Reliabilitas... 53

D. Analisis Persentase ... 55

1. Karakteristik Responden Menurut Kepemilikan Sepeda Motor Honda Beat ... 55

2. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ... 56

3. Karakteristik Responden Menurut Usia ... 57

4. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan Orang tua ... 58

5. Karakteristik Responden Menurut Uang Saku Sebulan ... 59

E. Analisis Multiatribut Attitude Model (MAM) ... 60

1. Pemberian Bobot Rata- rata (Wi) ... 61

2. Sikap Konsumen Terhadap Sepeda Motor Honda Beat ... 68

3. Skala Sikap individual ... 81

F. Pembahasan ... 91

1. Analisis Persentase ... 91

2. Multiattribute Attitude Model (MAM) ... 92

3. Analisis Prioritas Kepentingan ... 97

BAB VI: KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 99

B. Saran ... 100

C. Keterbatasan Penelitian ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 102


(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel III.1. : Skor Skala Likert ... 23

Tabel V.1. : Uji kesahihan butir dari Harapan/ Ideal atribut-atribut produk Honda Beat ... 49

Tabel V.2. : Uji kesahihan butir dari Keyakinan/ Belief atribut-atribut produk Honda Beat ... 51

Tabel V.3. : Hasil Statistik Uji Reliabilitas Ideal ... 53

Tabel V.4. : Hasil Statistik Uji Reliabilitas Belief ... 54

Tabel V.5. : Karakteristik Responden Menurut Kepemilikan Sepeda Motor Honda Beat ... 55

Tabel V.6. : Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ... 56

Tabel V.7. : Karakteristik Responden Menurut Usia ... 57

Tabel V.8. : Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan Orang tua ... 58

Tabel V.9. : Karakteristik Responden Menurut Uang Saku Sebulan ... 59

Tabel V.10. : Bobot (Wi) ... 66

Tabel V.11. : MAM Total ... 68

Tabel V.12. : Kepemilikan Sepeda Motor Honda ... 82

Tabel V.13. : Jenis Kelamin ... 82

Tabel V.14. : Berdasarkan Usia ... 84

Tabel V.15. : Pekerjaan Orang Tua ... 86


(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar.II.I : Kerangka Konseptual Penelitian ... 19

Gambar.V.I : Karakteristik Responden Menurut Kepemilikan Sepeda Motor Honda Beat ... 56

Gambar.V.II : Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ... 57

Gambar.V.III : Karakteristik Responden Menurut Usia ... 58

Gambar.V.IV : Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan Orang tua ... 59


(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner ... 104

Lampiran 2 : Uji Validitas Ideal/ Harapan (SPSS) ... 112

Lampiran 3 : Uji Validitas Belief/ Keyakinan (SPSS) ... 113

Lampiran 4 : Uji Validitas Ideal / Harapan (MS.EXCEL) ... 114

Lampiran 5 : Uji Validitas Belief/ Keyakinan (MS.EXCEL). ... 133

Lampiran 6 : Uji Reliabilitas (SPSS) Ideal/ Harapan ... 152

Lampiran 7 : Uji Reliabilitas (SPSS) Belief/ Keyakinan ... 157

Lampiran 8 : MAM Total ... 161

Lampiran 9 : MAM Per-Responden ... 165

Lampiran 10 : Sikap Konsumen Menurut Kepemilikan Sepeda Motor Honda Beat ... 184

Lampiran 11 : Sikap Konsumen Menurut jenis Kelamin ... 187

Lampiran 12 : Sikap Konsumen Menurut Usia ... 189

Lampiran 13 : Sikap Konsumen Menurut Pekerjaan Orang Tua... 193

Lampiran 14 : Sikap Konsumen Menurut Uang Saku Sebulan ... 197


(19)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sepeda motor matic adalah jenis kendaraan roda dua yang tidak asing

lagi di mata konsumen pencintaotomotifdi Indonesia. Sejak tahun 1980, motor

matic telah meramaikan pasar otomotif kendaraan roda dua di Indonesia.

Seiring perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi otomotif kendaraan

roda dua, ternyata kendaraan motor maticini mendapat respon yang postif dari

konsumen pasar otomotif Indonesia. Melihat respon positif itu, para pelaku

industri otomotif, terutama industri otomotif kendaraan roda dua saling

berlomba-lomba untuk mendapatkan pasar konsumen yang ada di Indonesia.

Perkembangan dan kemajuan industri otomotif ini, memberikan dampak yang

sangat positif terutama bagi para konsumen otomotif di Indonesia. Seiring dangan perkembangan dan kemajuan di bidang otomotif ini, banyak dari produsen kendaraan roda dua yang menawarkan dan memberikan pilihan

produk sepeda motor khususnya motor matic yang lebih bervariasi bagi para

konsumen di Indonesia.

Dengan bervariasinya merek-merek motor matic yang beredar di

pasaran, hal ini sangat memanjakan serta membingungkan para konsumen

dalam menentukan pilihan kendaraan motormatic.Untuk dapat bersaing dalam

memperebutkan pasar sepeda motor matic menjadi masalah besar bagi para


(20)

Untuk bisa bersaing di pasar otomotif, para pelaku industri otomotif dituntut untuk lebih peka terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen bukan hanya

sekedar untuk menawarkan berbagai jenis merek sepeda motor matic tersebut,

tetapi juga dituntut untuk dapat memenuhi kepuasan para konsumen dan pelanggannya. Untuk memenuhi kepuasan konsumen dan pelanggan, maka

para pelaku industri otomotif dituntut juga untuk memberikan kualitas produk

dengan harga yang terjangkau serta memberikan kenyamanan bagi para pelanggan dan konsumennya.

Seiring perkembangan dan perjalanannya, tuntutan yang dihadapi para pelaku industri otomotif ini tidak hanya sebatas memberikan variasi produk yang inovatif, harga yang terjangkau, dan kenyamanan bagi para pengguna

sepeda motor matic tersebut. Hal ini memunculkan persaingan di antara para

pelaku industri otomotif untuk dapat memenuhi tuntutan pasar dan untuk

mendapatkan image di mata konsumennya. Dari persaingan yang terjadi di

antara pelaku-pelaku industri otomotif tersebut, maka hanya sedikit dari pelaku-pelaku industri ini yang mampu bertahan. Selain itu, persaingan yang terjadi di antara para pelaku industri otomotif ini membuat mereka saling berlomba-lomba dalam menawarkan produk-produk terbaru yang lebih bervariasi dan inovatif untuk menarik pasar konsumen Indonesia. Sebagai

bentuk variasi produk-produk sepeda motor matic yang dikeluarkan oleh para

pelaku industri otomotif tersebut, dapat terlihat dengan banyaknya berbagai


(21)

Dengan banyaknya merek yang ditawarkan, merupakan bukti nyata dari persaingan yang terjadi di antara para pelaku industri otomotif tersebut.

Munculnya berbagai macam merek sepeda motor matic ini juga merupakan

cerminan dari para pelaku industri otomotif untuk dapat bersaing dan

berlomba-lomba untuk mendapatkan konsumen sebanyak mungkin. Seiring

perkembangannya, sepeda motor matic yang di produksi dan tawarkan para

pelaku industri otomotif kepada konsumennya. Mereka menawarkan berbagai

macam merek yang bervariasi dan desain yang menarik serta menyertakan teknologi yang lebih canggih dan inovatif di setiap merek-merek baru yang

mereka tawakan kepada konsumen di pasar otomotif. Semakin banyaknya

merek-merek sepeda motor matic yang tersedia pasar otomotif, memberikan

pilihan yang bervariasi juga kepada para konsumen. Dengan bervariasinya pilihan tersebut, konsumen diharapkan lebih selektif dalam memilih produk sesuai dengan selera, kemampuan daya beli dan sesuai kebutuhan dari pada para konsumen tersebut.

Banyaknya merek sepeda motormatic yang dijual para pelaku industri

otomotif di pasaran, maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian

tentang sikap konsumen terhadap salah satu merek sepeda motor matic. Salah

satu merek sepeda motormaticyang dipilih penulis adalah sepeda motormatic

Honda Beat, yang merupakan salah satu produk dari salah satu produsen otomotif di Indonesia, yaitu PT. Astra Honda Motor. Sepeda motor matic Honda Beat merupakan salah satu produk terbaru dari PT. Astra Honda Motor, dimana penulis sangat ingin melihat respon, tanggapan dan minat konsumen


(22)

pecinta sepeda motor matic yang ada di Indonesia. Atas dasar keinginan tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul “Sikap Konsumen Terhadap Sepeda Motor Honda Beat”. Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican, Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Pada bulan Juni tahun 2008, PT. Astra Honda Motor meluncurkan satu buah produk yaitu Honda Beat. Dengan adanya peluncuran produk ini, penulis ingin mengetahui sikap konsumen terhadap produk sepeda motor Honda Beat. Maka untuk rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik konsumen sepeda motor Honda Beat ? 2. Bagaimana sikap konsumen terhadap sepeda motor Honda Beat ? C. Pembatasan Masalah

Sikap konsumen dalam pembelian produk begitu banyak, maka penulis membatasi pembahasan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pembelian sepeda motor Honda Beat, pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican, Yogyakarta.


(23)

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen yang menggunakan sepeda motor Honda Beat.

2. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap sepeda motor Honda Beat. E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat sebagai masukan dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang berguna untuk terus berinovasi dan berkembang, sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat dijangkau oleh konsumen.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai salah satu bahan informasi untuk penelitian selanjutnya dan sebagai tambahan referensi perpustakaan di Universitas Sanata Dharma.

3. Bagi Penulis

Untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah ke dalam praktek dan untuk menambah pengetahuan sejauh mana teori itu diterapkan dalam perusahaan.


(24)

F. Sistematika Penulisan

Adanya sistematika penulisan adalah untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini mengulas tentang pengertian pemasaran, definisi perilaku konsumen, sikap konsumen, karakteristik sikap, sumber-sumber

pengembangan sikap, instrumen pemasaran (marketing mix), dan

kerangka konseptual penelitian. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini mengulas tentang jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian, waktu dan lokasi penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisa data.

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN


(25)

BAB V ANALISIS DATA

Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai teori yang dipakai sebagai landasan yang berdasarkan pada data yang dimiliki penulis. BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

Dalam bab ini memuat kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, saran-saran bagi perusahaan, serta keterbatasan akan penulisan penelitian ini.


(26)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2009: 5), Inti dari pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”.

Menurut America Marketing Association atau (AMA), dalam Kotler

dan Keller (2009: 5). Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Mengenai proses pertukaran ini membutuhkan banyak kerja dan keterampilan. Manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam sebuah pertukaran potensial berpikir tentang cara-cara untuk mencapai respon yang diinginkan pihak lain. Karena kita memandang manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.


(27)

Pemasaran atau Marketing menurut Kotler (dalam Laksana, 2008: 4)

adalah“is a societal process by which individuals and groups obtain what

they need and want through creating, offering, and freely exchanging products and services of value with other”. Pemasaran yaitu suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. 2. Definisi Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan sebagian dari kegiatan manusia. Perilaku konsumen ini akan mengungkapkan tentang sebab-sebab seseorang yang membeli barang/ jasa tertentu. Untuk dapat mengerti dan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen manajemen harus dapat menafsirkan perilaku konsumen.

Schiffman dan Kinuk (dalam Sumarwan 2011: 4), mendefinisikan

perilaku konsumen sebagai berikut.“The term consumer behavior refers to

the behavior that consumers display in searchingfor, purchashing, using, evaluating, and disposing of products and services that they expect will satisfy their needs”.

“Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka”.


(28)

Sedangkan Engel, Blackwell, dan Miniard (dalam Sumarwan 2011:

4), mengartikannya sebagai “We define consumer behavior aas those

activities directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow these action”. “Kami mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini”.

Beberapa definisi perilaku konsumen lain yang dikemukakan oleh penulis berikut:

a. Menurut Basu Swastha dan T. Hani Handoko (1997: 10), Perilaku konsumen adalah kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut. b. Menurut James F. Engel (1996: 3), Perilaku konsumen adalah suatu

tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghasilkan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului tindakan tersebut.

Perilaku konsumen mencakup kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan barang tersebut. Dari definisi tersebut ada dua elemen terpenting dalam perilaku konsumen yaitu proses pengambilan


(29)

keputusan dan kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang dan jasa.

Sumarwan (2011: 5) menyatakan bahwa, “Dari beberapa definisi yang telah disebutkan di atas dapat kita simpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi”.

Konsumen Individual dan Organisasi. Konsumen Individual: membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri, digunakan anggota keluarga lain/ seluruh anggota keluarga, atau mungkin untuk hadiah. Konsumen organisasi: meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya (sekolah, perguruan tinggi, dan rumah sakit), dimana mereka harus membeli produk peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. 3. Sikap Konsumen

Kata sikap berasal dari bahasa latin aptus, yang berarti “kecocokan” atau “kesesuaian”, menurut Mowen dan Minor (2002: 319). Pada abad ke-18 umumnya sikap mengacu pada postur fisik, dan saat ini kata tersebut dapat menunjukan orientasi fisik secara umum untuk sesuatu yang lain. Pada abad ke-19, Charles Darwin menggunakan kata ini dalam istilah biologis yang berarti ekspresi emosi secara fisik. Lebih lanjut, sampai


(30)

dengan abad dua puluhan para peneliti menghubungkan sikap dengan tendensi fisiologis untuk mendekati atau menghindari sesuatu.

Thurstone (dalam Mowen dan Minor, 2002: 319), mendefinisikan sikap (attitude) sebagai “afeksi atau perasaan untuk atau terhadap sebuah rangsangan”. Perhatikan bagaimana ia menghubungkan sikap dengan perasaanbukan dengan kepercayaan. Penggunaan katasikapyang mengacu pada afeksi atau reaksi evaluatif umum merupakan hal yang biasa di antara para peneliti perilaku konsumen saat ini. Berikut ini adalah beberapa dari definisi terbaru:

a. Sikap merupakan “kategorisasi objek pada rangkaian kesatuan evaluatif”. b. “Karakteristik utama yang membedakan sikap dari konsep lainnya adalah

sifat evaluatif atau afektif”.

c. Sikap merupakan inti dari rasa suka dan tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, objek, dan ide-ide tidak berwujud tertentu”.

Mengingat kepercayaan merupakan pengetahuan kognitif kita tentang sebuah objek, maka sikap merupakan tanggapan perasaan atau afektif yang kita miliki tentang objek. Sumarwan (2011: 166), mendefinisikan sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut.


(31)

Definisi ini menggambarkan pandangan kognitif dari psikologi sosial. Sikap memiliki tiga unsur, yaitu:

a. Komponen Kognitif

Komponen kognitif dari sikap menggambarkan pengetahuan dan persepsi terhadap suatu objek sikap. Pengetahuan dan persepsi tersebut diperoleh melalui pengalaman langsung dari objek sikap tersebut dan informasi dari berbagai sumber lainnya. Pengetahuan dan persepsi tersebut biasanya berbentuk kepercayaan (belief), artinya konsumen mempercayai bahwa suatu objek sikap memiliki berbagai atribut dan perilaku yang spesifik akan mengarahkan kepada hasil yang spesifik.

b. Komponen Afektif

Afektif menggambarkan perasaan dan emosi seseorang terhadap suatu produk atau merek. Perasaan dan emosi tersebut merupakan evaluasi menyeluruh terhadap objek sikap (produk atau merek). Afektif mengungkapkan penilaian konsumen kepada suatu produk apakah baik atau buruk, “disukai” atau “tidak disukai”. Perasaan dan emosi seseorang tersebut terutama ditunjukan kepada produk secara keseluruhan, bukan perasaan dan emosi kepada atribut-atribut yang dimiliki produk.

c. Komponen Konatif

Konatif adalah komponen ketiga dari sikap yang menggambarkan kecenderungan dari seseorang untuk melakukan tindakan tertentu yang berkaitan dengan objek sikap (produk atau merek tertentu). Konatif juga bisa meliputi perilaku yang sesungguhnya terjadi.


(32)

Katz (dalam Mowen dan Minor, 2002: 320), mengidentifikasikan empat fungsi sikap, yaitu:

a. Fungsi Utilitarian(The utilitarium Function)

Fungsi sikap utilitarian mengacu pada ide bahwa orang mengekpresikan perasaan untuk memaksimalkan penghargaan dan meminimalkan hukuman yang mereka terima dari orang lain. Menurut pengertian utilitarian, sikap akan memandu perilaku untuk mendapatkan pengetahuan positif dan menghindari hukuman.

b. Fungsi Pembelaan-Ego(The Ego-Defensive Function)

Fungsi sikap sebagai pembelaan ego adalah melindungi orang dari kebenaran mendasar tentang diri sendiri atau dari kenyataan kekejaman dunia luar.

c. Fungsi Pengetahuan(The Knowledge Function)

Sikap juga dapat dipergunakan sebagai standar yang membantu seseorang untuk memahami dunia mereka.

d. Fungsi Nilai-Ekspresif(The Value-Expressive Function)

Fungsi nilai ekspresif dari sikap mengacu pada bagaimana seseorang mengekpresikan nilai sentral mereka kepada orang lain yang juga disebut fungsi identitas sosial. Ekspresi sikap bahkan dapat membantu seseorang dalam mendefinisikan konsep dari mereka kepada yang lain.


(33)

4. Karakteristik Sikap

Sumarwan (2011: 166), membagi sikap kedalam beberapa karakteristik, yaitu:

a. Sikap Memiliki Objek

Di dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dengan objek, objek tersebut bisa terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan, media, dan sebagainya. Jika kita ingin mengetahui sikap konsumen, maka kita harus mendefinisikan secara jelas sikap konsumen terhadap apa.

b. Konsistensi Sikap

Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu, sikap memiliki konsistensi dengan perilaku. Perilaku konsumen merupakan gambaran dari sikapnya.

c. Sikap Positif, Negatif, dan Netral

Seseorang mungkin menyukai makanan rendang (sikap positif) atau tidak menyukai miniman alkohol (sikap negatif), atau bahkan tidak memiliki sikap (sikap netral). Sikap yang memiliki dimensi positif, negatif, dan netral disebut sebagai karakteristikvalancedari sikap.

d. Intensitas Sikap

Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukainya atau bahkan ada yang begitu


(34)

sangat tidak menyukainya. Ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia mengungkapkan intensitas sikapnya. Intensitas sikap disebut sebagai karakteristik extrimity dari sikap.

e. Resistensi Sikap(Resistance)

Resistensi adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah. Pemasar penting memahami bagaimana resistensi konsumen agar bisa menerapkan strategi pemasaran yang tepat.

f. Persistensi Sikap(Persistence)

Persistensi adalah karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan berubah karena berlalunya waktu.

g. Keyakinan Sikap(Confidence)

Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya. Sikap seorang konsumen terhadap agama yang dianutnya akan memiliki tingkat keyakinan yang sangat tinggi, sebaliknya sikap seseorang terhadap adat kebiasaan mungkin akan memiliki tingkat keyakinan yang lebih kecil.

h. Sikap dan Situasi

Sikap seseorang terhadap suatu objek sering kali muncul dalam konteks situasi. Ini artinya situasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu objek.


(35)

5. Sumber-sumber Pengembangan Sikap

Semua sikap secara prinsip dibentuk dari kebutuhan-kebutuhan manusia dan nilai-nilai orang terhadap objek yang memuaskan tersebut. Sikap yang dibentuk terhadap objek yang memuaskan kebutuhan tersebut sebagai berikut (Loudon dan Bitta, 1993: 525):

a. Pengalaman Pribadi

Orang melakukan kontak di lingkungan sehari-hari dan beberapa objek sudah dikenal. Kita mengevaluasi objek kita yang baru dan mengevaluasi ulang objek yang sudah kita kenal tersebut. Bagaimanapun juga beberapa faktor mempengaruhi bagaimana kita akan mengevaluasi kontak langsung tersebut.

b. Asosiasi Kelompok

Sikap seseorang adalah salah satu sasaran dari anggota kelompok untuk mempengaruhi sikap salah satu kelompok, sehingga kelompok-kelompok tersebut cukup penting dalam membentuk sikap seseorang.

c. Pengaruh-pengaruh yang lain

Karena sikap konsumen dapat dibentuk dan diubah melalui kontak langsung dengan orang-orang yang berpengaruh seperti teman yang disegani, satu darah dan para ahli.


(36)

6. Instrumen Pemasaran.

Suatu produk yang dipasarkan agar dapat memasuki pasar sasaran, maka oleh para pemasar digunakan alat atau instrumen yang dikenal dengan

Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

adalah alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran, yang meliputi item alat pemasaran, yaitu: Produk, Price, Promotion dan Place (4P),Laksana (2008: 18). Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:

a. Product (Produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari komponen, keragaman produk, kualitas, design, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi dan imbalan.

b. Price(Harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hak milik produk. Harga terdiri dari daftar harga, rabat/ diskon, potongan khusus, periode pembayaran, dan syarat kredit. c. Place (Tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat

produk yang dihasilkan/ dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi, persediaan dan transportasi.

d. Promotion (Promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi promosi penjualan, periklanan, tenaga


(37)

7. Kerangka Konseptual Penelitian

Untuk memudahkan pemahaman penelitian ini, penulis

mengemukakan kerangka teoritis sebagai berikut:

Gambar. II. I.

Kerangka Konseptual Penelitian.

oPilihan warna yang beragam

oBahan bakar yang irit

oMesin yang bandel

oSuku cadang yang mudah

didapatkan

oHarga yang terjangkau

oHarga yang sesuai dengan kualitas

oPromosi yang menarik dari media

cetak

oPromosi yang menarik dari media

elektronik

oTempat penjualan yang strategis

oPersediaan yang ada di Dealer


(38)

20

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Berdasarkan cakupan populasi dan kesimpulan yang diharapkan, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian studi kasus. Studi kasus adalah suatu penelitian yang terinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya dengan cukup menyeluruh, sedangkan dilihat dari hubungan antara variabel maka penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional.

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek

Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican, Yogyakarta.

2. Objek

Dalam penelitian ini, objek penelitiannya adalah sikap konsumen pada produk, harga, tempat dan promosi.


(39)

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu : Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013

2. Lokasi : Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican, Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

1. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah sikap konsumen pada motor Honda Beat yang meliputi: produk, harga, tempat, dan promosi sepeda motor Honda Beat. a. Sikap Konsumen

Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan maafaat dari objek tersebut.

b. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah alat pemasaran yang

digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran, yang meliputi item alat pemasaran yang di ukur dengan:

1) Product (Produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari komponen, keragaman produk, kualitas, design, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi dan imbalan. Yang menjadi atribut yang diteliti yaitu: Pilihan warna sepeda motor yang


(40)

beragam, Bahan bakar sepeda motor yang irit, Mesin sepeda motor yang bandel, dan Suku cadang sepeda motor yang mudah didapatkan. 2) Price (Harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk

membeli produk atau mengganti hak milik produk. Harga terdiri dari daftar harga, rabat/ diskon, potongan khusus, periode pembayaran, dan syarat kredit. Atribut yang diteliti adalah Harga yang terjangkau oleh konsumen dan Harga yang sesuai dengan kualitas.

3) Place (Tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/ dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi saluran pemasan, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi, persediaan dan transportasi. Atribut yang diteliti adalah Lokasi penjualan motor Honda Beat dan Persediaan yang ada di Dealer.

4) Promotion (Promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi promosi penjualan, periklanan, tenaga

penjualan, public relation dan pemasaran langsung. Atribut yang

diteliti adalah Promosi yang menarik dari media cetak (misalnya: koran, majalah) dan Promosi yang menarik dari media elektronik (misalnya : televisi, radio).


(41)

2. Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sikap konsumen terhadap sepeda motor “Honda Beat”. Pengukuran terhadap masing-masing

variabel penelitian dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Adapun

kategori jawaban serta skor yang digunakan adalah: Tabel III. 1. Skor SkalaLikert

No Kategori Skor

1 Sangat Mengharapkan/ Sangat Yakin 5

2 Mengharapkan/ Yakin 4

3 Netral 3

4 Tidak Mengharapkan/ Tidak Yakin 2

5 Sangat Tidak Mengharapkan/ Sangat Tidak Yakin 1

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Kuncoro (2003: 103), populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican, Yogyakata yang memiliki sepeda motor Honda Beat. 2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diperlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari


(42)

populasi harus betul-betul representatif (mewakili), Sugiyono (2011: 120). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican, Yogyakarta yang memiliki sepeda motor Honda Beat. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 responden.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah cara untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang

digunakan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive

non random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel di mana tidak semua individu populasi diberi peluang untuk menjadi anggota sampel. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden tanpa menggunakan cara undian. Adapun sampel yang diambil sebanyak 100 responden dan sesuai dengan karateristik penelitian tanpa mempersoalkan bagaimana sampel itu terpilih, menurut Tarigan dan Suparmoko (1995: 93). Karakteristik responden adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican, Yogyakarta yang memiliki sepeda motor Honda Beat.


(43)

G. Sumber Data

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari responden yang meliputi tanggapan konsumen mengenai suatu produk. Data primer yang dibutuhkan adalah seperti hasil dari kuesioner dan wawancara, meliputi bagaimana tanggapan mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican, Yogyakarta mengenai keputusan pembelian produk sepeda motor Honda Beat.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi pustaka dan informasi yang akan diteliti.

H. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Teknik kuesioner yaitu merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan yang kemudian dibagikan kepada responden yang sesuai dengan karateristik penelitian.

2. Wawancara

Wawancara merupakan komunikasi atau pembicaraan dua arah yang dilakukan oleh pewawancara dan responden untuk menggali informasi yang relevan dengan tujuan penelitian.


(44)

I. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas yaitu alat pengukuran yang menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi

ukurnya dengan menggunakan teknik korelasiproduct moment. Pengukuran

atau pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara nilai dari tiap-tiap item pernyataan dengan skor total. Sebuah instrumen dapat dikatakan sah apabila mampu mengukur apa yang dapat diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat, Sugiyono ( 2009: 184).

Rumus koefisien korelasiproduct momentsebagai berikut :

= N ∑ − (∑ )(∑ )

{ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)

X : Nilai total jawaban bernomor ganjil

Y : Nilai total jawaban bernomor genap

∑ XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y

N : Banyaknya responden (sampel)

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya adalah sebagai berikut :


(45)

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan jumlah sampel 100 dan tingkat signifikasi 5%, maka instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan jumlah sampel 100 dan tingkat signifikasi 5%, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji keandalan/ reliabilitas yaitu tingkat kestabilan dari penggunaan teknis belah dua dengan mengembangkan item-item kuesioner menjadi dua kelompok, Sugiyono (2009: 186). Untuk mengukur reliabilitas digunakan teknik belah dua, yaitu membagi pertanyaan yang valid menjadi 2 belah antara kelompok item bernomor genap dengan kelompok item bernomor ganjil. Rumus untuk menghitung reliabilitas kuesioner adalah dengan

menggunakan rumus korelasi“Spearman Brown”.

Rumusnya:

= 2 1 +

Dimana :

rxy = koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dan

bernomor genap

rxx = koefisien korelasiproduct momenttingkat signifikasi 5%

Apabila rxylebih besar dari r tabel, maka berarti kuesioner sebagai

alat pengukur telah memenuhi syarat reliabilitas. Begitu pula sebaliknya, apabila rxy lebih kecil dari r tabel, maka berarti kuesioner tersebut tidak


(46)

J. Teknik Analisis Data 1. Analisis Persentase

Analisis persentase akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai karakteristik konsumen yang memiliki dan menggunakan sepeda motor Honda Beat, dibagi berdasarkan: kepemilikkan sepeda motor Honda Beat, jenis kelamin, usia, pekerjaan orang tua, dan uang saku sebulan. Analisis persentasi mempunyai tujuan untuk mengetahui gambaran atau profil konsumen yang memiliki dan menggunakan sepeda motor Honda Beat.

Rumus persentase dari Supromo dan Sugiarto (1992: 35) adalah sebagai berikut:

+ =

+ 100 %

Keterangan:

A = jumlah responden yang menjawab

A + B = total responden

A + B% = nilai persentase jawaban responden 2. Analisis DenganMultiatribut Attitude Model

Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap dimensi kualitas produk Honda Beat, digunakan alat analisis lainya yaitu Multiatribut Attitude Model, Engel (1994: 353):

a. Mengetahui atribut yang paling penting menurut konsumen saat membeli produk Honda Beat.


(47)

b. Menentukan Wi (bobot rata-rata atribut) dengan rumus:

= −

∑ 100

c. Menentukan skor untuk masing-masing unsur ideal dan belief dengan

angka 5 sampai dengan 1 seperti berikut:

Sikap Konsumen Skor

1. Sangat setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Netral (N) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

d. Mencari nilaiidealdan nilaibelief

Ideal adalah suatu kondisi yang diinginkan atau diharapkan konsumen terhadap atribut.

Rumus yang digunakan adalah:

Nilaiideal= skor X ∑ absolute respondenidealmasing-masing

alternatif jawaban

Nilaibelief= skor X ∑ absolute respondenbeliefmasing-masing

alternatif jawaban

Kemudian dicari nilaiidealrata-rata dan nilaibeliefrata-rata.

− =


(48)

e. Memasukan data dalam bentuk tabel, kemudian dimasukkan dalam Rumus MAM, Engel (1994: 353).

A = W |I − x |

Keterangan:

Ao = Sikap konsumen secara keseluruhan terhadap suatu objek

yang diteliti.

Wi = Bobot rata-rata tingkat kepentingan terhadap atribut i.

Xi = Nilaibeliefrata-rata konsumen terhadap atribut i.

Ii = Nilaiidealrata-rata konsumen terhadap atribut i.

n = Jumlah atribut yang diteliti.

f. Memasukan kedalam rumus dengan skala Likert dengan rumus,

Sugiyono (2012: 93):

(Sikap-1) x 100 = X hasilnya (5-1) x 100 = 400 Sehingga skala sikap adalah sebagai berikut:

0 80 160 240 320 400

Sangat Baik Sangat Tidak Baik

Keterangan skala:

0-79,9 = Sangat baik

80-159,9 = Baik

160-239,9 = Cukup


(49)

Hasil perhitungan nilai sikap semakin mendekati 0 maka sikap konsumen secara keseluruhan semakin baik, tetapi apabila nilai sikap semakin mendekati 400, maka sikap konsumen keseluruhan secara relatif semakin tidak baik.

3. Analisis Prioritas Kepentingan

Masalah ketiga akan dianalisis dengan menggunakan analisis prioritas kepentingan. Analisis ini berdasarkan atas jawaban responden dari kuesioner bagian yang ketiga yaitu dengan memberi nilai peringkat pada masing-masing dimensi kualitas sebagai berikut:

Peringkat 1 diberi bobot 18 Peringkat 2 diberi bobot 17 Peringkat 3 diberi bobot 16 Peringkat 4 diberi bobot 15 Peringkat 5 diberi bobot 14 Peringkat 6 diberi bobot 13 Peringkat 7 diberi bobot 12 Peringkat 8 diberi bobot 11 Peringkat 9 diberi bobot 10 Peringkat 10 diberi bobot 9 Peringkat 11 diberi bobot 8 Peringkat 12 diberi bobot 7 Peringkat 13 diberi bobot 6


(50)

Peringkat 14 diberi bobot 5 Peringkat 15 diberi bobot 4 Peringkat 16 diberi bobot 3 Peringkat 17 diberi bobot 2 Peringkat 18 diberi bobot 1

Jawaban responden dari setiap atribut dikalikan dengan bobot yang diberikan dari setiap atribut, kemudian dijumlahkan. Hasil perkalian tiap atribut menentukan tingkat kepentingan, dimana hasil yang paing banyak merupakan atribut yang menjadi prioritas dalam pembelian produk.


(51)

33

BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN A. Sepeda Motor Honda Beat

1. Sejarah Honda Motor Company, Ltd.

Honda Technology Research Institute Company, Limited adalah produsen mobil, truk, sepeda motor dan skuter asal Jepang. Mereka juga membuat kendaraan segala medan (ATV), generator listrik, mesin kelautan, dan peralatan taman. Honda didirikan pada 24 September 1948 oleh Soichiro Honda. Honda merupakan produsen sepeda motor terbesar di dunia sejak 1959, dan juga produsen mesin pembakaran dalam terbesar dengan produksi lebih dari 14 juta unit tiap tahun. Honda berhasil menggusur Nissan sebagai produsen mobil kedua terbesar di Jepang tahun 2001. Honda juga menggusur Chrysler, untuk menjadi pabrikan mobil terbesar keempat di pasar AS. Sekarang ini, Honda juga pabrikan mobil terbesar keenam di dunia. Pada 2004, perusahaan ini mulai memproduksi motor diesel, yang sangat tenang dan tidak membutuhkan penyaring untuk dapat melewati standar polusi.

Honda merupakan pabrikan Jepang pertama yang meluncurkan merek mobil mewahnya, menggunakan merek Acura untuk mobil mewahnya di Amerika Utara. Mobil Honda terkenal dengan daya tahan dan jarang rusak. Honda di Indonesia paling terkenal dengan sepeda motornya. Honda bermarkas di Tokyo. Saham mereka diperdagangkan di Bursa Saham


(52)

Tokyo, Bursa Saham New York, dan juga perdagangan di Osaka, Nagoya, Sapporo, Kyoto, Fukuoka, London, Paris dan Swiss. American Honda Motor Co., bermarkas di Torrance, California.

2. Sejarah PT Astra Honda Motor (AHM)

PT Astra Honda Motor (AHM), merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan

komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock

down).

Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.

Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Honda tahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang


(53)

khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor, serta PT Federal Izumi Mfg (1990) yang khusus memproduksi piston.

Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000, PT Federal Motor dan

beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra

Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.

Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke-3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke-3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.

Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 4.2 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke-20 juta pada tahun 2007. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Secara dunia pencapaian produksi


(54)

sepeda motor Honda 20 juta unit adalah yang ke tiga, setelah pabrik sepeda motor Honda di Cina dan India.

Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda

motor Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.600showroom

dealer penjualan yang diberi kode H1, 3.800 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) dengan kode H2, serta 6.500 gerai suku cadang atau H, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia.

Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 15.000 orang, ditambah 130 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberika kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

3. Spesifikasi Sepeda Motor Honda Beat

Kita tahu motormatic menjadi salah satu kendaraan bermotor yang

paling populer di kalangan masyarakat di Indonesia pada saat ini, dengan

alasan mudah untuk digunakan (simple), motor matic banyak dipakai oleh


(55)

yangelegantdan stylish. Tapi dari sekian banyak produk motor maticyang beredar sekarang tidak semuanya memiliki teknologi yang canggih dan irit bahan bakar, dan di sini saya akan memperkenalkan sebuah produk dari Honda dalam kategori motor matic.

Spesifikasi Sepada Motor Honda Beat: Dimensi:

Dimensi (P x L x T) : 1,859 x 676 x 1,053 mm

Jarak sumbu Roda : 1.240 mm

Jarak terendah ke tanah : 156 mm

Berat kosong : 89.3 kg

Rangka:

Rangka : Tulang punggung

Suspensi depan : Teleskopik

Suspensi belakang : Lengan ayun denganshockbreakertunggal

Ukuran Ban depan : 80/90-14 M/C 40P

Ukuran Ban Belakang : 90/90-14 M/C 46P

Rem depan : Cakram hidrolik dengan piston tunggal

Rem belakang : Tromol

Mesin:

Tipe mesin : 4 Langkah SOHC

Sistem pendinginan : Pendinginan udara degan kipas

Diameter x langkah : 50 x 55 mm

Volume langkah : 108 cc

Perbandingan kompresi : 9,2 : 1

Daya maksimum : 8.22 PS / 8.000 rpm

Torsi maksimum : 8,32 N.m (0.85 kgf.m) / 5.500 rpm


(56)

Starter :Electric starter & kick starter

Busi : ND U24EPR9, NGK CPR8EA-9

Kapasitas:

Kapasitas tangki bahan bakar : 3,5 liter Kapasitas Minyak Pelumas

Mesin : 0,7 liter pada penggantian periodik

Transmisi : Otomatis, V-Matic

Kelistrikan:

Aki : MFbattery, 12 V – 3 A.h

Sistem pengapian : DC – CDI,Battery

Karburator : VK22x1

Lampu Depan : 12V 32W x 1

Lampu Senja : 12V 3,4W x 1

Harga Motor Honda Beat Terbaru:

Honda BeAT-FI (Combi Brake System) : Rp. 13.500.000.

Honda BeAT-FI CW : Rp. 12.900.000.

Honda BeAT-FI SW : Rp. 12.100.000.

Honda BeAT CW : Rp. 12.650.000.

Honda BeAT SW : Rp. 11.850.000.


(57)

B. Universitas Sanata Dharma

1. Sejarah Universitas Sanata Dharma a. PTPG Sanata Dharma (1955 - 1958)

Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.). Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1,

antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang

dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan Nama "Sanata Dharma" diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan


(58)

Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. "Sanata Dharma" sebenarnya dibaca "Sanyata Dharma", yang berarti "kebaktian yang sebenarnya" atau "pelayanan yang nyata". Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

b. FKIP Sanata Dharma (1958 - 1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status "disamakan" dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1/ 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77/1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secarade factoFKIP Sanata Dharma berdiri sendiri. c. IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993)

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Santa Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237/B- Swt/U/1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya


(59)

pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

d. Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No. 46/D/O/ 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Disamping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru.

Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya),


(60)

administrasi (sistem informasi, manajemen, biro/lembaga/pusat/serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

2. Visi dan Misi VISI

Secara ringkas, rumusan visi USD dapat dinyatakan dalam perspektif outward lookingsebagai berikut:

Terwujudnya masyarakat Indonesia yang semakin bermartabat. MISI

Secara ringkas, dengan menggunakan pendekatan outward looking, rumusan misi USD dapat dinyatakan sebagai berikut:

Menghadirkan pencerahan yang mencerdaskan bagi masyarakat melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Misi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Mengembangkan kebebasan akademik dalam sistem pendidikan tinggi yang menjadikan keunggulan akademik sebagai sarana promosi nilai-nilai kemanusiaan.

b. Mengembangkan suasana akademik yang menjadikan Universitas sebagai hati nurani masyarakat yang kritis.

c. Menyelenggarakan kegiatan penelitian untuk mengekspresikan dan mengembangkan potensi alam dan masyarakat Indonesia dalam konteks kemanusiaan universal.


(61)

d. Mengembangkan etika keilmuan, yaitu kesadaran moral untuk mengorientasikan setiap ilmu kepada pemuliaan manusia.

e. Menyelenggarakan pendidikan yang memanusiakan melalui semangat dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan spiritual setiap civitas akademika secara terpadu.

f. Membantu setiap civitas academica untuk menjadi manusia yang

semakin utuh, kritis, dewasa, dan berguna bagi masyarakat.

g. Menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat untuk membangun jejaring sosial yang sinergis dalam mengembangkan masyarakat.

h. Mempersiapkan tenaga yang profesional dalam bidang keilmuan. MOTTO

Memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan, disingkat: CERDAS dan HUMANIS.

3. Alamat Kampus Sanata Dharma a. Kampus I

FKIP, F. Sastra, F. Ekonomi

Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002. Telp (0274) 513301, 515352, Fax. (0274) 562383 b. Kampus II

Gedung Pusat, Pasca Sarjana, Perpustakaan Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002. Telp (0274) 513301, 515352, Fax. (0274) 562383


(62)

c. Kampus III

F. Sains dan Teknologi, F. Psikologi, F. Farmasi Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Telp. (0274) 883037, 883968 Fax. (0274) 886529 d. Kampus IV

F. Teologi

Kentungan, Jl. Kaliurang Km 7, Tromol Pos 1194 Yogyakarta. Telp. (0274) 880957

e. Kampus V

Pendidikan Agama Katolik

Jl. Ahmad Jazuli No. 2, Yogyakarta. Telp. (0274) 589035

4. Statistik Data Mahasiswa Lima Tahun Terakhir a. Pendaftar Mahasiswa Baru

Tahun 2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013

Jumlah 4995 5405 5846 6231 7414

b. Mahasiswa Baru

Tahun 2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013


(63)

c. Jumlah Mahasiswa

Tahun 2008 2009 2010 2011 2012

Jumlah 9384 9002 8367 9476 9948

d. Jumlah Lulusan

Tahun 2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013

Jumlah 1960 1686 1556 1813 1887


(64)

46 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Arti dan Tujuan

Untuk menarik kesimpulan atas masalah-masalah yang diangkat dalam skripsi ini diperlukan penganalisisan data. Menurut J. Supranto (1986: 233), analisis data dapat diartikan sebagai berikut:

1. Menggunakan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen- komponen yang lebih kecil agar dapat:

a. Mengetahui komponen yang menonjol.

b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan yang lainnya. c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen lainnya.

2. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu atau beberapa kejadian terhadap kejadian lainnya.

Tujuan analisis data dalam penelitian adalah menyempitkan atau membatasi penemuan-penemuan sehingga menjadi data yang teratur, serta tersusun dan lebih berarti. Proses analisis merupakan salah satu usaha untuk menentukan jawaban atas pertanyaan perihal rumusan dan pelajaran atau hal-hal yang diperoleh dalam banyak penelitian. Demikian pula halnya dengan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik konsumen sepeda motor Honda Beat dan mengetahui sikap konsumen terhadap atribut- atribut produk sepeda motor Honda Beat.


(65)

Adapun langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut:

1. Mengadakan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap pertanyaan yang diajukan.

2. Menganalisis profil konsumen sepeda motor Honda Beat berdasarkan kepemilikan, jenis kelamin, usia, pekerjaan orang tua, dan uang saku sebulan.

3. Menganalisis atribut yang paling penting oleh konsumen dalam membeli produk sepeda motor Honda Beat.

4. Menganalisis sikap konsumen terhadap atribut-atribut sepeda motor Honda Beat.

B. Kuesioner

Dalam melakukan penelitian, penulis membagikan kuesioner kepada 100 responden yang menggunakan produk sepeda motor Honda Beat. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1. Bagian I, terdiri dari 5 butir pertanyaan yang menyangkut identifikasi responden yang menggunakan sepeda motor Honda Beat.

2. Bagian II, terdiri dari 18 butir pertanyaan untuk mengukur harapan (ideal) responden terhadap atribut-atribut yang terdapat pada produk sepeda motor Honda Beat dan 18 butir pertanyaan untuk mengukur keyakinan (belief) responden terhadap atribut-atribut yang terdapat pada produk sepeda motor Honda Beat.


(66)

3. Bagian III, terdiri dari 18 butir pertanyaan untuk mengukur preferensi konsumen dalam memilih sepeda motor Honda Beat. Sehingga dapat diketahui atribut-atribut yang menjadi dasar keputusan pembelian konsumen.

C. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Analisis validitas dan reliabilitas harus dilakukan faktor demi faktor apabila konstraknya lebih dari satu faktor. Dalam pengujian ini, penulis membagi pertanyaan menjadi 18 faktor, yaitu: Sepeda motor Honda Beat memiliki warna-warna yang menarik, Warna-warna yang ditawarkan oleh produsen sepeda motor Honda Beat mewakili selera anak muda sekarang ini, Warna yang ditawarkan sepeda motor Honda Beat tidak ketinggalan jaman, Sepeda motor Honda Beat memiliki konsumsi bahan bakar yang irit, Sepeda motor Honda Beat memiliki performa mesin yang handal dan bandel, Sepeda motor Honda Beat memiliki perawatan yang mudah, Suku cadang sepeda motor Honda Beat mudah didapatkan, Suku cadang sepeda motor Honda Beat memiliki harga yang terjangkau, Sepeda motor Honda Beat memiliki harga yang terjangkau, Harga yang ditawarkan produsen sepeda motor Honda Beat sudah sesuai dengan kemampuan anda, Promosi sepeda motor Honda Beat dari media cetak sudah menarik, Promosi yang dilakukan produsen sepeda motor Honda Beat di media cetak sudah tepat sasaran, Promosi sepeda motor Honda Beat di media elektronik sudah menarik, Anda tertarik membeli


(67)

produk sepeda motor Honda Beat setelah anda menyaksikan promosi iklan di media elektronik, Tempat penjualan sepeda motor Honda Beat sudah strategis, Tempat penjualan sepeda motor Honda Beat mudah dijangkau dari tempat tinggal anda, Ketersediaan unit sepeda motor Honda Beat di dealer resmi cukup banyak, dan Jika membeli di dealer resmi, anda tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan unit sepeda motor Honda Beat. 1. Hasil Pengujian Validitas

Dalam pengujian validitas ini dicari koefisien validitas atau kesahihan butir yang didapat dari korelasi antara skor butir dengan skor faktor. Skor faktor didapat dari jumlah skor semua butir pertanyaan dalam faktor. Dengan taraf signifikansi 0,05 atau 5%, kuesioner dapat dianggap sahih apabila rhitunglebih besar dari rtabel,di mana rtabel,(0,05:

100) ini sama dengan 0,195.

Tabel V.1.

Uji kesahihan butir dari harapan/Idealatribut-atribut produk Honda Beat

Keterangan rxy rtabel Kesimpulan

Pilihan warna

1. Sepeda motor Honda Beat memiliki

warna-warna yang menarik. 0,291 0,195 Sahih

2. Warna-warna yang ditawarkan oleh podusen sepeda motor Honda Beat mewakili selera anak muda

sekarang ini.

0,545 0,195 Sahih

3. Warna yang ditawarkan sepeda motor Honda Beat tidak


(68)

Bahan bakar

4. Sepeda motor Honda Beat memiliki

konsumsi bahan bakar yang irit. 0,452 0,195 Sahih

Mesin

5. Sepeda motor Honda Beat memiliki performa mesin yang handal dan

bandel. 0,493 0,195 Sahih

6. Sepeda motor Honda Beat memiliki

perawatan yang mudah. 0,512 0,195 Sahih

Suku cadang

7. Suku cadang sepeda motor Honda

Beat mudah didapatkan. 0,498 0,195 Sahih

8. Suku cadang sepeda motor Honda Beat memiliki harga yang

terjangkau. 0,575 0,195 Sahih

Harga

9. Sepeda motor Honda Beat memiliki

harga yang terjangkau. 0,601 0,195 Sahih

10. Harga yang ditawarkan produsen sepeda motor Honda Beat sudah

sesuai dengan kemampuan anda. 0,590 0,195 Sahih

Promosi di media cetak

11. Promosi sepeda motor Honda Beat dari media cetak sudah

menarik. 0,561 0,195 Sahih

12. Promosi yang dilakukan produsen sepeda motor Honda Beat di

media cetak sudah tepat sasaran. 0,588 0,195 Sahih

Promosi di media elektronik 13. Promosi sepeda motor Honda

Beat di media elektronik sudah

menarik. 0,493 0,195 Sahih

14. Anda tertarik membeli produk sepeda motor Honda Beat setelah anda menyaksikan promosi iklan

di media elektronik. 0,433 0,195 Sahih

Tempat penjualan

15. Tempat penjualan sepeda motor

Honda Beat sudah strategis. 0,640 0,195 Sahih

16. Tempat penjualan sepeda motor Honda Beat mudah dijangkau dari


(69)

Persediaan Produk

17. Ketersediaan unit sepeda motor Honda Beat di dealer resmi cukup

banyak. 0,450 0,195 Sahih

18. Jika membeli di dealer resmi, anda tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan unit sepeda motor Honda Beat.

0,423 0,195 Sahih

Sumber: Data primer yang diolah (2013)

Tabel V.2.

Uji kesahihan butir dari keyakinan/Belifeatribut-atribut produk Honda Beat

Keterangan rxy rtabel Kesimpulan

Pilihan warna

1. Sepeda motor Honda Beat memiliki warna-warna yang

menarik. 0,522 0,195 Sahih

2. Warna-warna yang ditawarkan oleh produsen sepeda motor Honda Beat mewakili selera anak muda sekarang ini.

0,646 0,195 Sahih

3. Warna yang ditawarkan sepeda motor Honda Beat tidak

ketinggalan jaman. 0,511 0,195 Sahih

Bahan bakar

4. Sepeda motor Honda Beat memiliki konsumsi bahan bakar

yang irit. 0,485 0,195 Sahih

Mesin

5. Sepeda motor Honda Beat memiliki performa mesin yang

handal dan bandel. 0,628 0,195 Sahih

6. Sepeda motor Honda Beat

memiliki perawatan yang mudah. 0,731 0,195 Sahih

Suku cadang

7. Suku cadang sepeda motor Honda


(70)

8. Suku cadang sepeda motor Honda Beat memiliki harga yang

terjangkau. 0,612 0,195 Sahih

Harga

9. Sepeda motor Honda Beat

memiliki harga yang terjangkau. 0,636 0,195 Sahih

10. Harga yang ditawarkan produsen sepeda motor Honda Beat sudah

sesuai dengan kemampuan anda. 0,593 0,195 Sahih

Promosi di media cetak

11. Promosi sepeda motor Honda Beat dari media cetak sudah

menarik. 0,614 0,195 Sahih

12. Promosi yang dilakukan produsen sepeda motor Honda Beat di media cetak sudah tepat sasaran.

0,525 0,195 Sahih

Promosi di media elektronik 13. Promosi sepeda motor Honda

Beat di media elektronik sudah

menarik. 0,575 0,195 Sahih

14. Anda tertarik membeli produk sepeda motor Honda Beat setelah anda menyaksikan promosi iklan di media elektronik.

0,545 0,195 Sahih

Tempat penjualan

15. Tempat penjualan sepeda motor

Honda Beat sudah strategis. 0,656 0,195 Sahih

16. Tempat penjualan sepeda motor Honda Beat mudah dijangkau

dari tempat tinggal anda. 0,662 0,195 Sahih

Persediaan Produk

17. Ketersediaan unit sepeda motor Honda Beat di dealer resmi

cukup banyak. 0,521 0,195 Sahih

18. Jika membeli di dealer resmi, anda tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan unit sepeda motor Honda Beat.

0,477 0,195 Sahih


(71)

2. Hasil Pengujian Reliabilitas

Dalam pengukuran reliabilitas, digunakan metode belah dua yaitu,

dengan kolerasi Spearman Brown untuk mencari koefisien kolerasi

antara kelompok item bernomor ganjil dengan kelompok item bernomor genap. Pengujian reliabilitas ini dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 atau 5%, kuesioner dapat dianggap andal apabila rhitunglebih besar

dari rtabel,di mana rtabel,(0,05: 100) ini sama dengan 0,195.

Dalam penelitian ini hasil perhitungan reliabilitas yang menggunakan

metodecronbach alphasebagai berikut:

Tabel V.3.

Hasil Statistik Uji Reliabilitas Ideal Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .772

N of Items 9a

Part 2 Value .794

N of Items 9b

Total N of Items 18

Correlation Between Forms .853

Spearman-Brown

Coefficient Equal LengthUnequal Length .921.921

Guttman Split-Half Coefficient .920

a. The items are: pertanyaan_1, pertanyaan_3, pertanyaan_5, pertanyaan_7, pertanyaan_9, pertanyaan_11, pertanyaan_13, pertanyaan_15, pertanyaan_17.

b. The items are: pertanyaan_2, pertanyaan_4, pertanyaan_6, pertanyaan_8, pertanyaan_10, pertanyaan_12, pertanyaan_14, pertanyaan_16, pertanyaan_18.


(72)

Dari data di atas r hitung sebesar 0,921 > r tabel 0,195, sehingga

dapat disimpulkan data kuesioner untuk ideal/ harapan adalah riabel, artinya data kuesioner yang didapatkan oleh penulis untuk dilanjutkan penelitian dapat diandalkan.

Tabel V.4.

Hasil Statistik Uji ReliabilitasBelief Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .842

N of Items 9a

Part 2 Value .835

N of Items 9b

Total N of Items 18

Correlation Between Forms .876

Spearman-Brown

Coefficient Equal LengthUnequal Length .934.934

Guttman Split-Half Coefficient .933

a. The items are: pertanyaan_1, pertanyaan_3, pertanyaan_5, pertanyaan_7, pertanyaan_9, pertanyaan_11, pertanyaan_13, pertanyaan_15, pertanyaan_17.

b. The items are: pertanyaan_2, pertanyaan_4, pertanyaan_6, pertanyaan_8, pertanyaan_10, pertanyaan_12, pertanyaan_14, pertanyaan_16, pertanyaan_18.

Sumber:SPSS 16.0 For Windows

Dari data di atas r hitung sebesar 0,934 > r tabel 0,195, sehingga

dapat disimpulkan data kuesioner untukbelief/ keyakinan adalah riabel, artinya data kuesioner yang didapatkan oleh penulis untuk dilanjutkan penelitian dapat diandalkan.


(73)

Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Jadi pada penelitian ini pengujian reliabilitasnya adalah baik.

D. Analisis Persentase

Analisis Persentase sangat membantu dalam mengidentifikasikan segmen pasar produk sepeda motor Honda Beat dengan melihat profil konsumen. Analisis persentase ini dihitung berdasarkan jumlah frekuensi setiap kualifikasi sesuai dengan apa yang telah dijawab oleh responden pada kuesioner bagian pertama.

Data mengenai profil responden yang didapat adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik Responden Menurut Kepemilikan Sepeda Motor

Honda Beat

Tabel V.5.

Karakteristik Responden Menurut Kepemilikan Sepeda Motor Honda Beat

Kepemilikan Jumlah (orang) Persentase

Ya 100 100%

Tidak 0 0

Sumber: Data primer yang diolah (2013)

Berdasarkan data yang diperoleh, 100 orang yang menjadi responden memiliki atau menggunakan sepeda motor Honda Beat dengan persentase 100%. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar di bawah ini:


(74)

Gambar. V.I.

Karakteristik Responden Menurut Kepemilikan Sepeda Motor Honda Beat

2. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin Tabel V.6.

Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase

Laki-laki 33 33%

Perempuan 67 67%

Sumber: Data primer yang diolah (2013)

Dilihat dari responden menurut jenis kelamin, ternyata yang paling banyak menggunakan sepeda motor Honda Beat adalah perempuan, yaitu 67 orang (67%). Sedangkan sisanya laki-laki, yaitu 33 orang (33%). Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar di bawah ini:

Ya Tidak

Jumlah (orang) 100 0 0

100 200

Karakteristik responden menurut kepemilikan Honda Beat


(75)

Gambar V.II.

Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin 3. Karakteristik Responden Menurut Usia

Tabel V.7.

Karakteristik Responden Menurut Usia

Usia (tahun) Jumlah (orang) Persentase

Di bawah 20 tahun 34 34%

20-25 tahun 65 65%

Di atas 25 tahun 1 1%

Sumber: Data primer yang diolah (2013)

Dilihat dari karakteristik responden menurut usia, didapatkan hasil pengguna terbesar sepeda motor Honda Beat berasal dari kalangan rentang usia 20-25 tahun, yaitu 65 orang (65%). Sedangkan untuk urutan kedua, rentang usia dibawah 20 tahun, yaitu 34 orang (34%). Sedangkan untuk rentang usia diatas 25 tahun, yaitu 1 orang (1%). Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar di bawah ini:

Jumlah (orang) Persentase

Laki-laki 33 33%

Perempuan 67 67%

0 20 40 60 80

ju

m

la

h


(76)

Gambar V.III.

Karakteristik Responden Menurut Usia 4. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan Orang tua

Tabel V.8.

Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan Orang tua

Pekerjaan Orang tua Jumlah (orang) Persentase

Pegawai Negeri 48 48%

Pegawai Swasta 19 19%

Wiraswasta 19 19%

Lain-lain 14 14%

Sumber: Data primer yang diolah (2013)

Berdasarkan data yang diperoleh, berdasarkan pekerjaan orang tua. Didapatkan hasil terbanyak pekerjaan orang tua adalah pegawai negeri, yaitu sebanyak 48 orang (48%). Pekerjaan orang tua pegawai swasta, yaitu sebanyak 19 orang (19%). Pekerjaan orang tua wiraswasta, yaitu sebanyak 19 orang (19%). Pekerjaan orang tua lain-lain, yaitu sebanyak 14 orang (14%). Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar di bawah ini:

Di bawah 20

tahun 20-25 tahun Di atas 25tahun Jumlah (orang) 34 65 1

Persentase 34% 65% 1%

0 20 40 60 80

ju

m

la

h


(77)

Gambar V.IV.

Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan Orang tua 5. Karakteristik Responden Menurut Uang Saku Sebulan

Tabel V.9.

Karakteristik Responden Menurut Uang Saku Sebulan

Uang Saku Sebulan (Rp) Jumlah (orang) Persentase

Kurang dari Rp. 500.000 24 24%

Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 48 48%

Rp. 1.100.000 – Rp. 1.500.000 15 15%

Lebih dari Rp. 1.500.000 13 13%

Sumber: Data primer yang diolah (2013)

Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah uang saku responden yang paling banyak di rentang Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000, yaitu sebanyak 48 orang (48%). Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar di bawah ini:

Pegawai

Negeri PegawaiSwasta Wiraswasta Lain-lain Jumlah (orang) 48 19 19 14 Persentase 48% 19% 19% 14%

0 10 20 30 40 50 60

ju

m

la

h


(78)

Gambar V.V.

Karakteristik Responden Menurut Uang Saku Sebulan E. AnalisisMultiatribut Attitude Model(MAM)

Analisis Multiattribute Attitude Model (MAM) digunakan untuk

mengukur sikap konsumen secara keseluruhan dengan rumus sebagai berikut:

A = W |I − x |

Keterangan :

Ao = Sikap konsumen secara keseluruhan terhadap suatu objek yang diteliti.

Wi = Bobot rata-rata tingkat kepentingan terhadap atribut i. Xi = Nilaibeliefrata-rata konsumen terhadap atribut i.

Ii = Nilaiidealrata-rata konsumen terhadap atribut i.

n = Jumlah atribut yang diteliti.

< Rp. 500.000 Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 Rp. 1.100.000 – Rp. 1.500.000 > Rp.1.500.00 0 Jumlah (orang) 24 48 15 13 Persentase 24% 48% 15% 13%

0 10 20 30 40 50 60 ju m la h


(1)

198

19 Y L 20-25 PN <500.000 0,081 18 1,374 0,082 20 Y P 20-25 PN 1.100.000-1.500.000 0,283 19 0,574 0,356 21 Y P <20 PN 1.100.000-1.500.000 0,449 20 0,051 0,204 22 Y L <20 WI 500.000-1.000.000 0,821 21 0,535 0,459 23 Y P 20-25 PN 500.000-1.000.000 0,037 22 0,409 1,055 24 Y P 20-25 WI >1.500.000 0,000 23 1,073 0,521 25 Y L <20 PN 1.100.000-1.500.000 0,331 24 0,439 0,240 26 Y P 20-25 PN 500.000-1.000.000 1,021 25 0,559 27 Y L <20 PS >1.500.000 0,069 26 1,125 28 Y P 20-25 PN 500.000-1.000.000 0,018 27 0,808 29 Y L 20-25 PN 500.000-1.000.000 1,072 28 0,961 30 Y P <20 PN 1.100.000-1.500.000 0,494 29 0,506 31 Y P 20-25 PS >1.500.000 1,664 30 0,972 32 Y L 20-25 WI 500.000-1.000.000 0,935 31 0,687 33 Y P 20-25 PN 500.000-1.000.000 0,321 32 1,462 34 Y P 20-25 PN 500.000-1.000.000 0,201 33 0,324 35 Y P <20 WI 500.000-1.000.000 0,068 34 0,685 36 Y L 20-25 LL <500.000 0,080 35 0,073 37 Y P 20-25 PN 500.000-1.000.000 0,870 36 0,095 38 Y P <20 PS >1.500.000 1,095 37 0,129 39 Y L <20 PN <500.000 0,222 38 0,666 40 Y P 20-25 PN <500.000 0,967 39 0,080 41 Y P <20 PS 500.000-1.000.000 0,082 40 0,913 42 Y P 20-25 PN 500.000-1.000.000 0,356 41 1,489 43 Y L 20-25 WI 500.000-1.000.000 0,204 42 1,162 44 Y P 20-25 PN 500.000-1.000.000 0,459 43 0,097 45 Y P 20-25 WI 500.000-1.000.000 1,055 44 0,732 46 Y P 20-25 PN <500.000 1,151 45 0,415 47 Y P 20-25 LL 500.000-1.000.000 0,521 46 1,262 48 Y L 20-25 PS 500.000-1.000.000 0,240 47 0,962 49 Y P 20-25 WI 500.000-1.000.000 0,559 48 1,300


(2)

199

50 Y P 20-25 PS 500.000-1.000.000 1,125 Jumlah 8,310 28,418 8,789 7,113

51 Y L 20-25 PN <500.000 0,036 Jumlah Total 52,631

52 Y P 20-25 PN 1.100.000-1.500.000 1,065 53 Y P 20-25 PN <500.000 0,698 54 Y P <20 PS 500.000-1.000.000 0,808 55 Y L 20-25 WI <500.000 0,195 56 Y P 20-25 WI 500.000-1.000.000 0,961 57 Y P <20 PN <500.000 0,085 58 Y P 20-25 PN 1.100.000-1.500.000 0,593 59 Y L 20-25 PN 500.000-1.000.000 0,506 60 Y P 20-25 PS 500.000-1.000.000 0,972 61 Y P <20 WI <500.000 0,101 62 Y L 20-25 PS <500.000 0,473 63 Y P <20 LL <500.000 0,178 64 Y P <20 PS <500.000 0,256 65 Y L 20-25 LL 500.000-1.000.000 0,687 66 Y P <20 PN 500.000-1.000.000 1,462 67 Y L 20-25 PN 500.000-1.000.000 0,324 68 Y P <20 PN 1.100.000-1.500.000 0,376 69 Y P <20 PN 500.000-1.000.000 0,685 70 Y P <20 WI 500.000-1.000.000 0,073 71 Y L 20-25 PN <500.000 0,519 72 Y P <20 LL 500.000-1.000.000 0,095 73 Y L 20-25 PN <500.000 1,374 74 Y P 20-25 PN <500.000 0,574 75 Y L 20-25 LL >1.500.000 0,367 76 Y P <20 LL 1.100.000-1.500.000 0,120 77 Y L <20 PS 500.000-1.000.000 0,129 78 Y P 20-25 PS <500.000 0,051 79 Y P <20 WI 500.000-1.000.000 0,666 80 Y L 20-25 PN 500.000-1.000.000 0,080


(3)

200

81 Y P 20-25 PN 500.000-1.000.000 0,913 82 Y P 20-25 WI 500.000-1.000.000 1,489 83 Y P 20-25 WI 500.000-1.000.000 1,162 84 Y L 20-25 PN >1.500.000 0,645 85 Y P 20-25 PN 500.000-1.000.000 0,097 86 Y P <20 PS 500.000-1.000.000 0,732 87 Y L <20 PN <500.000 0,535 88 Y P 20-25 PN 500.000-1.000.000 0,415 89 Y P 20-25 PN <500.000 0,409 90 Y P 20-25 PS <500.000 1,073 91 Y L <20 PN <500.000 0,439 92 Y P 20-25 PN 500.000-1.000.000 1,262 93 Y L <20 WI >1.500.000 0,620 94 Y P 20-25 PN 1.100.000-1.500.000 0,445 95 Y P <20 PN 500.000-1.000.000 0,962 96 Y L 20-25 PS >1.500.000 0,229 97 Y P 20-25 PN 500.000-1.000.000 1,300 98 Y P 20-25 PS 1.100.000-1.500.000 1,175 99 Y L 20-25 WI 1.100.000-1.500.000 0,955 100 Y P <20 PN 1.100.000-1.500.000 0,936

TOTAL 52,631


(4)

201

LAMPIRAN 15. GAMBAR

Pilihan Warna Honda Beat


(5)

202

Promosi Honda Beat


(6)

203

Pengambilan Data Kuesioner


Dokumen yang terkait

Analisis kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma : studi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pemakai jasa Perpustakaan Kampus I Mrican.

0 1 126

Sikap konsumen terhadap sepeda motor Honda Beat : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican, Yogyakarta.

0 0 2

Alasan konsumen membeli pasta gigi Pepsodent : studi kasus pada mahasiswa Uiversitas Sanata Dharma Kampus I Mrican, Yogyakarta...

0 2 106

Analisis sikap konsumen terhadap produk sepeda motor Yamaha Jupiter Z : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 119

Persepsi konsumen terhadap atribut produk Teh Sosro : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican.

0 0 129

Analisis sikap konsumen terhadap bauran pemasaran sepeda motor Honda, Suzuki, dan Yamaha : studi kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus Mrican.

0 1 78

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Analisis sikap konsumen terhadap bauran pemasaran sepeda motor Honda, Suzuki, dan Yamaha : studi kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus Mrican - USD Repository

0 0 76

Analisis sikap konsumen terhadap bauran pemasaran sepeda motor Honda, Suzuki, dan Yamaha : studi kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus Mrican - USD Repository

0 0 76

Persepsi konsumen terhadap atribut produk Teh Sosro : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican - USD Repository

0 0 127