Konsep Pendidikan Inklusi dan Strategi

30 b. Input Peserta Didik Didalam lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi, semua peserta didik tanpa terkecuali harus terlibat aktif dalam mengelolaan segala kegiatan pembelajaran sehingga mampu menciptakan kondisi sekolah yang baik Mohammad Takdir Ilahi 2013: 180. Peneliti berpendapat bahwa peserta didik menjadi komponen penting dalam proses pelaksanaan pendidikan inklusi. Dalam setiap pelaksanaan pembelajaran, peserta didik diatur sedemikian rupa agar mereka dapat ikut serta merealisasikan tujuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan zaman. c. Fleksibel Kurikulum Bahan Ajar Segala sesuatu yang hendak diajarkan kepada anak didik harus berdasarkan kurikulum yang sudah direncanakan sebelumnya. Dalam proses pengembangan dan pembenahan kurikulum harus senantiasa dilakukan secara berkesinambungan dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Menurut Tatang M. Amirin dkk 2011: 37 kurikulum adalah segala kesempatan untuk memperoleh pengalaman yang dituangkan dalam bentuk rencana yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran disekolah untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang dikembangkan hendaknya memahamai karakteristik dan tingkat kebutuhan anak dalam mengikuti proses 31 pembelajaran sehingga tidak terkesan mendapatkan tekanan psikologis yang bisa mempengaruhi mental siswa atau peserta didik. Kurikulum penting untuk menata arah dan tujuan kependidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak didik tanpa mengabaikan hak-haknya yang belum terpenuhi. d. Lingkungan dan Penyelenggaraan Sekolah Inklusi Di dalam lembaga pendidikan orangtua dituntut untuk aktif berkomunikasi dan berkonsultasi tentang permasalahan dan kemajuan belajar anaknya, kolaborasi dalam mengatasi hambatan belajar anaknya, serta mengembangkan potensi anak melalui program- program lain di luar sekolah. Selain lingkungan dan orangtua, pemerintah juga berperan penting dalam menentukan pelaksanaan pendidikan inklusi Mohammad Takdir Ilahi 2013: 185. Lingkungan memiliki peran sangat penting guna mencapai tujuan pendidikan inklusi. Lingkungan harus di sesuaikan dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi, Ini adalah tugas kita bersama termasuk penyelenggara sekolah inklusi. Selain itu peran orangtua juga sangat menentukan untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri agar anak berkebutuhan khusus tidak putus asa dalam menjalani proses pendidikan. e. Sarana Prasarana Di dalam dunia pendidikan Sarana dan prasarana adalah salah satu faktor terpenting yang menentukan keberhasilan pelaksanaan 32 pendidikan inklusi. Sebagai salah satu komponen keberhasilan, tersedianya sarana prasarana tidak serta merta mudah diperoleh dengan mudah, tetapi membutuhkan kerja keras pemerhati pendidikan untuk mengupayakan fasilitas pendukung yang mendorong peningkatan kualitas anak berkebutuhan khusus Mohammad Takdir Ilahi 2013: 188. Dapat disimpulkan bahwa sarana prasarana hendaknya disesuaikan dengan tuntutan kurikulum atau bahan ajar yang telah dikembangkan. Dalam dunia pendidikan, sarana prasarana berkaitan langsung dengan ruang kelas, perpustakaan, ruang bimbingan, ruang konseling BK, akses jalan, dan ruang multimedia. f. Evaluasi Pembelajaran Menurut Mohammad Takdir 2013: 187 evaluasi pembelajaran bagi peserta didik berarti kegiatan menilai proses dan hasil belajar, baik yang berupa kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstrakulikuler. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan dan prestasi belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan- tujuan yang telah ditetapkan. Proses evaluasi digunakan untuk menilai kepada objek yang dievaluasi sehingga manfaat atau nilai instrinsiknya dapat disampaikan kepada orang lain.