56
3. Verification conclution drawing
Langkah ketiga setelah reduksi data dan penyajian data, selanjutnya peneliti menarik kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan
awal yang masih bersifat sementaratidak tetap tentang proses implementasi, program sekolah, faktor pendukung, faktor penghambat
dan strategi sekolah dalam menyelesaikan hambatan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat untuk mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Jika kesimpulan awal pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali kelapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Temuan dalam
penelitian ini berupa deskripsi atau gambaran yang memperjelas tentang proses implementasi, program sekolah, faktor pendukung, faktor
penghambat dan strategi sekolah dalam menyelesaikan hambatan yang tadinya belum atau tidak jelas, dapat berupa hipotesisteori atau
hubungan kausalinteraktif.
G. Keabsahan Data
Dalam sebuah penelitian perlu adanya uji keabsahan data, dengan tujuan agar data yang diperoleh dapat disimpulkan dengan valid, benar, dan
akurat. Menurut Lexy J. Moleong 2013: 320-321 keabsahan data dimana setiap keadaan harus memenuhi, mendemostrasikan nilai yang benar,
menyediakan dasar agar hal itu dapat ditetapkan serta memperbolehkan
57
keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan menetralkan dari temuan dan keputusan-keputusannya.
Dalam penelitian ini teknik pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi dalam pengujian kreadibilitas menurut
Sugiyono 2012: 273 adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dari berbagai jenis triangulasi yaitu,
triangulasi metode, triangulasi antar peneliti, triangulasi sumber data, dan triangulasi teori, maka peneliti akan menggunakan teknik triangulasi metode
dan triangulasi sumber data. Teknik triangulasi metodedengan cara membandingkan data yang
diperoleh dari Sekolah Dasar Negeri Plaosan 1 dan Sekolah Dasar Negeri pojok tentang proses implementasi, program sekolah, faktor pendukung,
faktor penghambat dan strategi sekolah dalam menyelesaikan hambatan dengan data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi. Peneliti juga menggunakan dokumen yang diperoleh dari Dinas Pendidikan seperti Peraturan Gubernur tentang Sekolah Inkklusi, arsip
sekolah seperti profil, sejarah dan jumlah peserta didik, pendidik dan sarana prasarana.
58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil SD N Plaosan 1 dan SD N Pojok
1. Visi dan Misi Sekolah
SD N Plaosan 1 dan SD N Pojok merupakan salah satu sekolah negeri di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman yang berbasis inklusi,
sehingga sering kali disebut sekolah inklusi. SD N Plaosan 1 dan SD N Pojok memiliki beberapa tujuan yang sama sebagai sekolah inklusi yaitu
memberikan pelayanan pembelajaran yang optimal atau sesuai
kemampuan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus. a.
SD N Plaosan 1 Visi:
Terciptanya kondisi sekolah yang nyaman untuk terbentuknya siswa yang beriman, cerdas, terampil, berakhlak mulia berlandaskan
budaya bangsa dan nasionalisme. Misi:
1 Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif dengan
kasih sayang dan sepenuh hati
2 Mendorong dan membantu untuk menggali potensi setiap siswa
agar dapat berkembang secara optimal
3 Membangun budaya kerja guru yang kreatif dan inovatif dalam
suasana yang nyaman dan kondusif
4 Melaksanakan pendidikan yang berkualitas melalui proses
belajar mengajar yang baik dengan prestasi yang tinggi.