167
LAMPIRAN
168
Lampiran 1. Pedoman Observasi IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSI DI SEKOLAH
DASAR NEGERI KECAMATAN MLATI SLEMAN
1. Mengamati lokasi dan keadaan di sekitar SD N Plaosan 1 dan SD N Pojok
a. Alamat sekolah
b. Kondisi geografis sekolah
c. Lingkungan di sekitar sekolah
d. Kondisi bangunan sekolah
2. Mengamati sarana prasarana penunjang pembelajaran
a. Mengamati ruang kelas
b. Mengamati ruang khusus pembelajaran anak berkebutuhan khusus
dengan guru pendamping khusus c.
Mengamati fasilitas pendukung pembelajaran anak berkebutuhan khusus
d. Mengamati ketersediaan ruang kepala sekolah dan ruang guru
e. Mengamati perpustakaan sekolah
f. Mengamati fasilitas yang ada di sekolah
3. Mengamati kegiatan belajar mengajar yang ada di SD N Plaosan 1 dan SD
N Pojok a.
Suasana belajar di kelas b.
Kegiatan pembelajaran anak berkebutuhan khusus c.
Kegiatan yang dilakukan siswa khususnya ABK di sekolah d.
Teknik mengajar guru 4.
Mengamati proses interaksi warga sekolah a.
Interaksi kepala sekolah dengan guru dan karyawan b.
Interaksi kepala sekolah dengan siswa c.
Interaksi guru dengan siswa d.
Interaksi siswa normal dengan siswa berkebutuhan khusus
169
Lampiran 2. Pedoman wawancara IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSI DI SEKOLAH
DASAR NEGERI KECAMATAN MLATI SLEMAN
A. Bagi Kepala Sekolah
1. Apa yang BapakIbu ketahui tentang kebijakan pendidikan inklusi?
2. Kenapa ada kebijakan pendidikan inklusi di sekolah?
3. Apa tujuan sekolah menerapkan pendidikan inklusi?
4. Sejak kapan sekolah menerapkan pendidikan inklusi?
5. Bagaimana tanggapan bapakibu tentang sekolah inklusi?
6. Bagaimana tanggapan orangtua siswa tentang sekolah inklusi?
7. Seperti apa sekolah dalam mengimplementasikan kebijakan pendidikan
sekolah inklusi? 8.
Program-program apa saja yang dilakukan sekolah guna menunjang proses implementasi kebijakan sekolah inklusi?
9. Apa peran kepala sekolah dalam proses implementasi kebijakan
pendidikan inklusi di sekolah? 10.
Dalam pelaksanaan program penunjang implementasi kebijakan pendidikan inklusi, faktor apa saja yang menjadi pendukungnya?
11. Dalam pelaksanaan program penunjang implementasi kebijakan
pendidikan inklusi, faktor apa saja yang menjadi penghambatnya? 12.
Strategi apa yang dilakukan sekolah guna menyelesaikan atau menaggulangi faktor-faktor penghambat?
B. Bagi Guru Pendamping Khusus
1. Apa yang Ibu ketahui tentang kebijakan pendidikan inklusi?
2. Bagaimana tanggapan ibu tentang sekolah inklusi?
3. Sejak kapan menjadi guru pendamping khusus di sekolah?
4. Apa tugas utama ibu sebagai guru pendamping khusus?
5. Bagaimana cara Ibu mendidik anak berkebutuhan khusus?
170
6. Apakah ada peran serta Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, dan Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta dalam proses implementasi kebijakan pendidikan inklusi di sekolah?
7. Seperti apa proses implementasi kebijakan pendidikan inklusi di sekolah?
8. Apa peran guru pendamping khusus dalam proses implementasi
kebijakan pendidikan inklusi di sekolah? 9.
Apakah ada pendukung, kendala dalam proses pelaksanaan program sekolah inklusi dan strategi menanganinya?
10. Prestasi apa yang dimiliki atau yang didapat oleh siswa berkebutuhan
khusus?
C. Bagi Guru Kelas
1. Apa yang BapakIbu ketahui tentang kebijakan pendidikan inklusi?
2. Sejak kapan sekolah menerapkan pendidikan inklusi?
3. Bagaimana tanggapan BapakIbu tentang sekolah inklusi?
4. Bagaimana cara BapakIbu mendidik siswa berkebutuhan khusus?
5. Bagaimana kondisi atau keadaan siswa di kelas ketika mengikuti
pembelajaran? 6.
Kesulitan apa yang dihadapi anak berkebutuhan khusus ketika mengikuti proses pembelajaran di kelas reguler?
7. Bagaimana perlakuan siswa normal terhadap siswa berkebutuhan khusus
di kelas? 8.
Seperti apa proses implemetasi kebijakan pendidikan pendidikan inklusi di sekolah?
9. Apa peran guru kelas dalam proses implementasi kebijakan pendidikan
inklusi di sekolah? 10.
Apakah ada pendukung, kendala dalam proses implementasi kebijakan pendidikan inklusi di sekolah dan strateginya?
171
Lampiran 3. Pedoman Dokumentasi IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSI DI SEKOLAH
DASAR NEGERI KECAMATAN MLATI SLEMAN
1. Arsip Tertulis
a. Buku Profil SD N Plaosan 1 dan SD N Pojok
b. Daftar siswa tahun ajaran 20142015 SD N Plaosan 1 dan SD N Pojok
c. Daftar guru SD N Plaosan 1 dan SD N Pojok
d. SK sekolah inklusi SD N Plaosan dan SD N Pojok
e. Lembar Assesmen siswa
f. Kurikulum pengembangan sekolah inklusi
g. Program Pembelajaran Individu PPI
h. Rencana penyusunan sarpras
2. Foto
a. Bangunan, lingkungan sekolah
b. Proses kegiatan pembelajaran di SD N Plaosan 1 dan SD N Pojok
c. Sarana prasarana SD N Plaosan 1 dan SD N Pojok
172
Lampiran 4. Hasil Wawancara IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSI DI SEKOLAH
DASAR NEGERI KECAMATAN MLATI SLEMAN
Reduksi, Display dan Kesimpulan Hasil Wawancara
HariTanggal : Senin, 11 Mei 2015 Pukul
: 08.00-09.00 WIB Tempat
: SD N Plaosan 1 Responden
: SJ selaku kepala sekolah Tema
: Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusi 1.
Peneliti : Apa yang Bapak ketahui tentang kebijakan pendidikan inklusi? Bapak SJ :Kebiajakan adalah keputusan yang diambil untuk menyelesaikan
masalah. Sedangkan pendidikan inklusi adalah pendidikan untuk semua dimana dalam satu kelas terdapat siswa normal dan siswa berkebutuhan
khusus untuk belajar. Jadi kebijakan pendidikan inklusi adalah sebuah peraturan untuk menerima dan mendidik anak berkebutuhan khusus di
sekolah reguler. Kesimpulan
: Asumsi atau pandangan kepala sekolah SD N Plaosan 1 tentang kebijakan pendidikan inklusi adalah sebuah peraturan atau undang-
undang tentang sekolah inklusi yang dibuat oleh pemerintah yang bersangkutan dan diterapkan di sekolah reguler.
2. Peneliti : Kenapa ada kebijakan pendidikan inklusi di sekolah?
Bapak SJ : Untuk melayani anak berkebutuhan khusus usia sekolah yang belum sekolah di sekitar lingkungan sekolah. Selain itu karena sekolah sudah
memenuhi syarat sebagai sekolah inklusi sehingga sekolah mendapatkan amanat dan SK dari dinas pendidikan untuk melaksanakannya atau
mengimplementasikan kebijakan pendidikan inklusi
173
Kesimpulan : Adanya pendidikan inklusi di SD N Plaosan 1 karena
sekolah sudah memenuhi syarat dan memfasilitasi masyarakat sekitar yang membutuhkan pendidikan inklusi agar haknya terpenuhi.
3. Peneliti : Apa tujuan sekolah menerapkan pendidikan inklusi?
Bapak SJ : Agar anak berkebutuhan khusus usia sekolah di lingkungan sekolah yang belum sekolah bisa tertampung, di didik dan terlayani tanpa
adanya diskriminasi. Kesimpulan
: Tujuan sekolah menerapkan pendidikan inklusi agar masyarakat mendapatkan layanan khusus bagi yang membutuhkan.
4. Peneliti : Sejak kapan sekolah menerapkan pendidikan inklusi?
Bapak SJ : Sudah lama, sebelum saya menjadi kepala sekolah di sini sudah menerima siswa berkebutuhan khusus, tetapi baru menonjol pada tahun 2010
dengan adanya bantuan guru pendamping khusus dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kesimpulan : Sekolah sudah lama menerapkan pendidikan inklusi, baru
tahun 2010 mulai diperhatikan. 5.
Peneliti : Bagaimana tanggapan bapak tentang sekolah inklusi? Bapak SJ :Sangat positif dan diperlukan. Harapan untuk kedepannya semua
sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta bisa menyelenggarakan sekolah inklusi atau SPPI Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi.
Kesimpulan : Tanggapan kepala sekolah SD N Plaosan 1 sangat positf
tentang sekolah inklusi dan mendukung. 6.
Peneliti : Bagaimana tanggapan orangtua siswa tentang sekolah inklusi? Bapak SJ : Orangtua sangat mendukung khususnya orangtua siswa
berkebutuhan khusus. Tetapi ada beberapa orangtua yang perlu dijelaskan terlebih dahulu tentang sekolah inklusi agar tahu dan paham.
Kesimpulan : Tanggapan orangtua siswa sangat mendukung.
7. Peneliti : Seperti apa sekolah dalam mengimplementasikan kebijakan
pendidikan sekolah inklusi? Bapak SJ : Dengan cara membaurkan atau menjadikan satu kelas antara
siswa berkebutuhan khusus dengan siswa normal. Khusus untuk siswa