Karakteristik Pendidikan Inklusi Pendidikan Inklusi
29
dan masyarakat karena keselarasan pandangan menjadi salah satu hal penting sebagai awal pemahaman pendidikan inklusi.
Ada beberapa faktor yang menjadi penentu keberhasilan pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan khusus. Berikut faktor-faktor
penentu keberhasilan pendidikan inklusi menurut Mohammad Takdir
Ilahi 2013: 167-189.
a. Tenaga Pendidik Guru
Pendidik atau guru yang mengajar harus memiliki kualifikasi yang dipersyaratkan, yaitu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
sikap tentang materi yang akan diajarkandilatihkan, dan memahami karakter siswa. 2013: 168. Guru berperan penting dalam menerapkan
metode yang tepat agar potensi anak didik dapat berkembang dengan cepat.
Pendidik atau guru sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa, memiliki
peranan penting dalam menentukan arah dan tujuan dari suatu proses pembelajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut menguasai
sejumlah kemampuan-kemampuan dan keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan proses pembelajaran, antara lain kemampuan
menguasai bahan ajar, kemampuan dalam mengelola kelas, kemampuan dalam menggunakan metode, media, dan sumber belajar
dan kemampuan untuk melakukan penilaian, baik proses maupun hasil.
30
b. Input Peserta Didik
Didalam lembaga
pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan inklusi, semua peserta didik tanpa terkecuali harus terlibat
aktif dalam mengelolaan segala kegiatan pembelajaran sehingga mampu menciptakan kondisi sekolah yang baik Mohammad Takdir
Ilahi 2013: 180. Peneliti berpendapat bahwa peserta didik menjadi komponen
penting dalam proses pelaksanaan pendidikan inklusi. Dalam setiap pelaksanaan pembelajaran, peserta didik diatur sedemikian rupa agar
mereka dapat ikut serta merealisasikan tujuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan zaman.
c. Fleksibel Kurikulum Bahan Ajar
Segala sesuatu yang hendak diajarkan kepada anak didik harus berdasarkan kurikulum yang sudah direncanakan sebelumnya. Dalam
proses pengembangan dan pembenahan kurikulum harus senantiasa dilakukan secara berkesinambungan dan menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman. Menurut Tatang M. Amirin dkk 2011: 37 kurikulum adalah segala kesempatan untuk memperoleh pengalaman
yang dituangkan dalam bentuk rencana yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran disekolah untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang dikembangkan hendaknya memahamai
karakteristik dan tingkat kebutuhan anak dalam mengikuti proses