Analisis Data Faktor Pendukung Kebijakan Pendidikan Inklusi di
148
kerjasama dengan guru. Selain itu proses assesmen menjadi penghambat karena biaya yang cukup besar dimana sekolah
harus bisa mengatur dan menyediakan biaya assesmen. Dan yang menjadi sorotan utama adalah guru pendamping
khusus yang hanya satu, dimana guru pendamping khusus yang diangkat oleh sekolah sudah pindah dan belum ada
penggantinya sampai sekarang.
2 Faktor Eksternal
a SD N Plaosan 1
Faktor penghambat eksternal di sekolah adalah orangtua siswa. Karena masih ada beberapa orangtua yang
belum memahami kekurangan atau ketunaan yang dialami oleh anaknya, sehingga terkadang orangtua kurang
memperhatikan kondisi anaknya di rumah. Selain itu ada beberapa orangtua yang memaksakan kondisi anaknya dan
menargetkan anak seperti anak normal pada umumnya. b
SD N Pojok Seperti halnya SD N Plaosan 1, SD N Pojok juga
memiliki faktor eksternal dalam penerapan sekolah inklusi yaitu pola pikir orangtua siswa yang masih kurang
memahami kondisi anaknya. Memaksakan kemampuan anak,
dan kurang
pedulinya orangtua
terhadap
149
perkembangan anak, sehingga mempengaruhi kondisi fisik maupun psikis anak berkebutuhan khusus.
b. Penyajian Data Data Display
Tabel 15. Ringkasan Faktor Penghambat Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusi
No. Internal
Eksternal SD N Plaosan
1 SD N Pojok
SD N Plaosan 1
SD N Pojok
1. Pendidik
Pendidik Orangtua Siswa
Orangtua Siswa 2.
Sarana Prasarana
Assesmen -
- 3.
- Internkepribadian
Siswa ABK -
-
c. Verification Concluding Drawing
Setelah peneliti melakukan reduksi data dan penyajian data. Peneliti menarik kesimpulan bahwa faktor penghambat proses
implementasi kebijakan pendidikan inklusi Sekolah Dasar Negeri Plaosan 1 dan Sekolah Dasar Negeri Pojok adalah sama-sama dari
faktor pendidik dan orangtua siswa. Pendidik masih kurang kompeten dalam membuat kurikulum pengembangan dan PPI.
Orangtua siswa masih kurang mengerti kondisi dan kebutuhan anak berkebutuhan khusus sehingga perlakuan orangtua siswa kurang
dalam mendidik anaknya di rumah.
150