Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor Industri Pengolahan

Dari sisi pertumbuhannya, sektor pertanian memiliki nilai pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun yaitu 0,44 persen pada tahun 2003 dan cenderung menurun hingga pada tahun 2007 menjadi 0,80 persen. Namun, dari sisi nilai produksinya, secara riil produksi pertanian semakin meningkat yaitu Rp2.948,4 miliar pada tahun 2003 dan terus meningkat hingga mencapai Rp3.333,4 miliar pada tahun 2007. Hal ini bisa diartikan adanya peningkatan produktivitas lahan, karena lahannya menurun tetapi produksinya meningkat. Berdasarkan pada uraian di atas, kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB tergolong besar jika dibandingkan dengan sektor-sektor perekonomian lainnya, demikian juga dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja di sektor ini, sekitar 30,76 persen angkatan kerja diserap di sektor pertanian. Artinya, sektor pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di Provinsi D.I. Yogyakarta.

b. Sektor Pertambangan dan Penggalian

Dalam perekonomian di Provinsi D.I. Yogyakarta, sektor pertambangan dan penggalian memiliki kontribusi terkecil dalam pembentukan PDRB. Dalam lima tahun terakhir, kontribusi sektor ini tidak sampai satu persen, artinya sektor ini bukan merupakan sektor unggulan. Di provinsi ini tidak ada sumberdaya alam minyak dan gas bumi, yang ada hanya penggalian saja. Dilihat dari nilai produksinya, sektor ini cenderung meningkat setiap tahunnya walaupun peningkatannya cukup kecil. Demikian juga jika dilihat dari pertumbuhannya, sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer yang cenderung meningkat dalam lima tahun terakhir ini, yaitu 0,94 persen per tahun meningkat hingga 9,69 persen per tahun.

c. Sektor Industri Pengolahan

Sektor industri sedang dikembangkan di Provinsi D.I. Yogyakarta, seperti industri batik, kerajinan perak, industri kayu, industri mebel, industri berbahan serat alam, industri kulit dan industri gerabah. Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB cukup besar, namun cenderung mengalami penurunan selama tahun 2003-2007, secara berturut-turut kontribusinya sebesar 15,65 persen, 15,18 persen, 14,16 persen, 13,86 persen dan 13,60 persen. Struktur nilai tambah sektor industri pengolahan jika dirinci secara sub sektor, maka sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau menciptakan nilai tambah terbesar yaitu sebesar 38,38 persen pada tahun 2003 dan terus meningkat hingga 41,53 persen pada tahun 2007. Setelah sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau, kontribusi yang besar diciptakan oleh sub sektor industri tekstil, barang kulit dan kaos kaki 18,22 persen, dan sub sektor industri barang kayu dan hasil hutan lainnya 12,23 persen. Dari sisi perkembangan volume riil produksi, sektor industri pengolahan mengalami peningkatan produksi. Pada tahun 2003, nilai produksinya sebesar Rp2.325,2 miliar, kemudian meningkat setiap tahunnya dengan nilai produksi tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007 berturut-turut sebesar Rp2.400,8 miliar, Rp2.463,2 miliar, Rp2.481,2 miliar dan Rp2.528,0 miliar. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer Ditinjau dari sisi laju pertumbuhannya, sektor industri pengolahan memiliki laju pertumbuhan rata-rata 2,25 persen per tahun. Namun laju pertumbuhan ini berfluktuasi setiap tahunnya, pada tahun 2003 sebesar 2,80 persen per tahun, kemudian tahun 2004 meningkat menjadi 3,25 persen per tahun, namun tahun 2005 menurun menjadi 2,60 persen per tahun dan menurun tajam hingga 0,73 persen per tahun pada tahun 2006, tetapi pada tahun 2007 meningkat lagi menjadi 1,89 per tahun. Fluktuasi pertumbuhan industri pengolahan ini tidak terlepas dari pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak BBM pada tahun 2005. Sektor industri pengolahan memiliki kontribusi terhadap PDRB yang cukup besar, laju pertumbuhannya terus meningkat, dan kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar yaitu 11,81 persen, maka sektor industri pengolahan menjadi salah satu sektor unggulan di Provinsi D.I. Yogyakarta.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih