yang terjadi pada tahun 2005 dan 2006 merupakan dampak dari kenaikan harga BBM pada tahun 2005 yang menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa
sehingga masyarakat akan mengurangi konsumsinya dan bencana gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 berakibat pada turunnya kunjungan wisatawan baik
domestik maupun wisatawan asing sehingga menurunkan permintaan barang dan jasa, menurunkan pendapatan hotel dan restoran.
Jika ditinjau dari sisi penyerapan tenaga kerja, sektor perdagangan, hotel dan restoran mampu menyerap tenaga kerja sebesar 24,52 persen dari total
angkatan kerja yang bekerja BPS, 2007. Dengan demikian sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor unggulan di Provinsi D.I. Yogyakarta karena
kontribusinya cukup besar terhadap PDRB dan memiliki kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi.
g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sektor pengangkutan dan komunikasi sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat baik untuk mobilitas penduduk maupun mobilitas barang
dan jasa. Selain itu, sektor komunikasi bermanfaat untuk memperlancar kegiatan ekonomi agar lebih efektif dan efisien. Kontribusi sektor pengangkutan dan
komunikasi cenderung meningkat dalam dekade 2003-2007. Kontribusi terhadap PDRB terbesar sebesar 10,37 persen pada tahun 2006 dan terkecil sebesar 9,71
pada tahun 2003. Sedangkan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja, sektor pengangkutan dan komunikasi mampu menyerap tenaga kerja sebesar 3,32 persen
BPS, 2007.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Ditinjau dari volume produksi secara riil, pada dekade lima tahun peningkatan produksi terus terjadi. Pada tahun 2003 produksi sebesar Rp1.437,1
miliar dan pada tahun 2007 sebesar Rp1.875,3 miliar. Selama tahun 2003 hingga 2007, pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi masih berfluktuasi, pada
tahun 2003 ke tahun 2004 pertumbuhannya meningkat, namun mulai tahun 2005 pertumbuhannya menurun tajam hingga menjadi 5,28 persen per tahun pada tahun
2006 dari 10,1 persen per tahun pada tahun 2004. Kemudian tahun 2007 mulai meningkat kembali menjadi 6,45 persen per tahun. Sub sektor dengan
pertumbuhan tercepat adalah sub sektor komunikasi. Pada tahun 2003 sub sektor ini tumbuh sebesar 6,87 persen, kemudian tahun 2006 tumbuh sebesar 9,10 persen
dan pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun 2007 yaitu 11,83 persen. Sementara sub sektor pengangkutan rata-rata tumbuh 6,70 persen per tahun. Pertumbuhan
tertinggi sub sektor ini dicapai pada tahun 2004 yakni sebesar 11,37 persen per tahun.
h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Sejak diberlakukannya otonomi daerah, sektor keuangan menjadi tanggung jawab setiap daerah. Keberhasilan ekonomi suatu daerah tidak terlepas
dari kebijakan keuangan dan kemajuan sektor keuangan di daerah tersebut. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan memiliki kontribusi pada kisaran 9
persen terhadap PDRB Provinsi D.I. Yogyakarta. Pada tahun 2003-2005 kontribusi sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan meningkat 0,02-0,03
persen, namun menurun sekitar 0,58 persen pada tahun 2006, kemudian pada
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
tahun 2007 mulai naik kembali hingga nilai kontribusinya sebesar 9,69 persen per tahun.
Kontribusi terbesar diberikan oleh sub sektor sewa bangunan, pada tahun 2003 sebesar 7,12 persen namun nilainya mengalami penurunan hingga tahun
2007 kontribusinya hanya sebesar 6,74 persen. Provinsi D.I. Yogyakarta sebagai kota pelajar, dan pelajar banyak yang berasal dari luar daerah. Hal ini sebagai
salah satu pemacu tingginya pendapatan daerah dari sektor sewa bangunan. Sementara itu sub sektor lembaga keuangan berupa bank hanya memberikan
kontribusi sekitar satu persen saja pada dekade lima tahun terakhir ini. Artinya kontribusi bank masih harus ditingkatkan dalam pembentukan pendapatan daerah.
Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan memiliki pertumbuhan rata-rata 5,28 persen per tahun. Pada tahun 2003 – 2005 sektor ini memiliki laju
pertumbuhan yang positif, namun pada tahun 2006 pertumbuhannya negatif yaitu sebesar –1,93 persen. Kejadian ini tidak berlangsung lama karena pada tahun
2007 pertumbuhannya meningkat menjadi sebesar 6,49 persen. Jika ditinjau pertumbuhan sub sektornya, pada tahun 2007 sub sektor bank memiliki laju
pertumbuhan terbesar yaitu sebesar 33,50 persen per tahun, kemudian disusul dengan jasa perusahaan dengan laju pertumbuhan sebesar 7,85 persen per tahun,
sub sektor jasa penunjang keuangan sebesar 6,80 persen, sub sektor sewa bangunan sebesar 4,57 persen dan terkecil adalah laju pertumbuhan sub sektor
lembaga keuangan bukan bank yaitu sebesar -8,39 persen. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan memiliki volume
produksi riil yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2003,
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
nilai produksinya sebesar Rp1.408,9 miliar dan terus meningkat hingga Rp1.591,9 miliar pada tahun 2005, namun pada tahun 2006 sedikit mengalami penurunan
dengan nilai produksi sebesar Rp1.591,9 miliar dan pada tahun 2007 meningkat kembali dengan nilai produksi sebesar Rp1.695,2 miliar. Jika ditinjau dari
penyerapan tenaga kerja, maka sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan hanya mampu menyerap tenaga kerja sebesar 2,66 persen BPS, 2007.
i. Sektor Jasa-Jasa