1, artinya sektor tersebut mempunyai kemampuan kuat untuk menarik pertumbuhan sektor hulu. Namun jika Pd 1, artinya kurang memiliki
kemampuan kuat untuk menarik pertumbuhan hulunya. Berdasarkan matriks kebalikan Leontif I–A
-1
, rumus matematis untuk mencari nilai daya penyebarannya adalah:
n
Σ αij
i =1
Pdj =
n n
n
-1
Σ Σαij
i=1j=1
dimana: Pdj
= Indeks Daya Penyebaran αij
= Unsur Matriks Kebalikan
2. Indeks Derajat Kepekaan Ds
Konsep derajat kepekaan degree of Sensitivity ini mempunyai keuntungan, yaitu dapat mengetahui kepekaan suatu sektor terhadap sektor-sektor
lainnya melalui mekanisme pasar output. Konsep ini diartikan sebagai
kemampuan suatu sektor untuk mendorong pertumbuhan hilirnya. Jika Ds ≥ 1
artinya sektor tersebut mempunyai kemampuan kuat untuk mendorong sektor hilirnya. Jika Ds 1 maka sektor tersebut kurang mampu mendorong
pertumbuhan hilirnya. Berdasarkan matriks kebalikan Leontif I-A
-1
, rumus untuk mencari nilai indeks derajat kepekaannya adalah :
n
Σ αij
i =1
Dsj =
n n
n
-1
Σ Σαij
i=1j=1
dimana: Pdj
= Indeks derajat kepekaan αij
= Unsur Matriks Kebalikan
3.3.5. Analisis Multiplier
Salah satu jenis analisis yang umum dilakukan dalam kerangka analisis Input-Output adalah analisis multiplier analisis angka pengganda. Pada intinya,
analisis multiplier ini mencoba melihat apa yang terjadi terhadap variabel-variabel endogen tertentu apabila terjadi perubahan variabel-variabel eksogen, seperti
permintaan akhir, di dalam perekonomian. 1. Multiplier Output
Multiplier output dihitung dalam per unit perubahan output sebagai efek awal, yaitu kenaikan atau penurunan output sebesar satu unit satuan moneter.
Setiap elemen dalam matriks kebalikan leontief matriks invers α menunjukkan total pembelian input baik tidak langsung maupun langsung dari sektor i yang
disebabkan adanya peningkatan penjualan dari sektor i sebesar satu unit satuan moneter ke permintaan akhir. Matrik invers dirumuskan dengan persamaan :
α = I – A
– 1
= [αij] Dengan demikian matrik α mengandung informasi penting tentang struktur
perekonomian yang dipelajari dengan menentukan tingkat keterkaitan antar sektor dalam perekonomian suatu wilayah atau negara. Koefisien dari matrik invers ini
[αij] menunjukan besarnya perubahan aktifitas dari suatu sektor yang akan mempengaruhi tingkat output dari sektor-sektor lain.
2. Multiplier Pendapatan Multiplier pendapatan mengukur peningkatan pendapatan akibat adanya
perubahan output dalam perekonomian. Dalam Tabel Input-Output, yang dimaksud dengan pendapatan adalah gaji dan upah yang diterima oleh rumah
tangga. Pengertian pendapatan disini tidak hanya mencakup beberapa jenis
pendapatan yang umumnya diklasifikasikan sebagai pendapatan rumah tangga, tetapi juga dividen dan bunga bank.
3. Multiplier Tenaga Kerja Multiplier tenaga kerja menunjukkan perubahan tenaga kerja yang
disebabkan oleh perubahan awal dari sisi output. Multiplier tenaga kerja tidak diperoleh dari elemen-elemen dalam Tabel Input-Output seperti pada multiplier
output dan pendapatan karena dalam Tabel Input-Output tidak mengandung elemen-elemen yang berhubungan dengan tenaga kerja. Untuk memperoleh
multiplier tenaga kerja maka pada Tabel Input-Output harus ditambahkan baris yang menunjukkan jumlah dari tenaga kerja untuk masing-masing sektor dalam
perekonomian suatu wilayah atau negara. 4.3.6. Dampak Investasi
Untuk melihat dampak investasi sektor pertanian terhadap perekonomian Provinsi Jambi digunakan dua pendekatan, yakni pendekatan berdasarkan data
input-output yang terbentuk dan pendekatan dengan menggunakan proses simulasi terhadap kegiatan investasi sektor pertanian.
1. Dampak terhadap pembentukan Output X
fid
X
fid
= 1 – A
-1
fid 2. Dampak terhadap Tenaga Kerja L
ik
L
ik
= e 1 – A
-1
fid 3. Dampak terhadap pendapatan l
l = Σ Px
i
X V
fid
Σ Vx
i