Analisa Kontribusi Indeks Keterkaitan

2. Analisa Kontribusi sebagai permintaan Antara Intermediate Demand IDi Intermediate Demand Share sektor ke-i = Xi dimana : IDi = jumlah permintaan antara sektor ke-i Xi = jumlah output sektor ke-i 3. Analisa Kontribusi sebagai permintaan Akhir Final Demand Share FDi Final Demand Share sektor ke-i = Xi dimana : FDi = jumlah permintaan akhir sektor ke -i Xi = jumlah output sektor ke-i 4. Analisa Kontribusi sebagai Input Antara Intermediate Input Share IAi Intermediate Input Share sektor ke-i = Xi dimana : IAi = jumlah input antara sektor ke -i Xi = jumlah output sektor ke-i 5. Analisa Kontribusi sebagai Input PrimerNilai Tambah Primary Input PIi Primary Input Share sektor ke-i = Xi dimana : PI i = jumlah nilai tambah antara sektor ke-i Xi = jumlah output sektor ke-i

4.3.3. Indeks Keterkaitan

Indeks total keterkaitan digunakan sebagai dasar perumusan strategi pembangunan ekonomi dengan melihat keterkaitan antar sektor dalam suatu sistem perekonomian. Menurut Rasmussen dalam Nazara 2005 indeks total keterkaitan meliputi indeks total keterkaitan ke belakang dan indeks total keterkaitan ke depan. Indeks total keterkaitan ke belakang suatu industri sektor menunjukkan hubungan keterkaitan tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh satu unit permintaan akhir pada sektor tersebut terhadap total pembelian input semua sektor didalam suatu perekonomian. Indeks total keterkaitan ke depan menunjukkan hubungan keterkaitan tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh satu unit permintaan akhir suatu sektor terhadap total penjualan output semua sektor di dalam suatu perekonomian.

1. Indeks Total Keterkaitan ke Belakang

Konsep ini diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk meningkatkan pertumbuhan industri hulunya. sektor j dikatakan mempunyai kaitan ke belakang yang tinggi apabila BLj mempunyai nilai lebih besar dari satu. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai indeks total keterkaitan ke belakang adalah: n BLj = Σ aij i=1 dimana: BL j = indeks total keterkaitan ke belakang sektor j a ij = unsur matriks kebalikan Leontief n = jumlah sektor

2. Indeks Total Keterkaitan ke Depan

Konsep ini diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk mendorong pertumbuhan produksi sektor-sektor lain yang memakai input dari sektor ini. sektor i dikatakan mempunyai indeks total keterkaitan kedepan yang tinggi apabila nilai FLi lebih besar dari satu. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai indeks total keterkaitan ke depan adalah: n FLi = Σ aij j =1 dimana: Fl i = indeks total keterkaitan ke depan sektor j a ij = unsur matriks kebalikan Leontief n = jumlah sektor

4.3.4. Analisis Penentuan Sektorsubsektor Kunci Prioritas

Penentuan sektorsubsektor yang dijadikan sektorsubsektor kunci dalam perekonomian Provinsi Jambi didasarkan pada peringkat nilai daya penyebaran dan derajat kepekaan seperti yang terlihat pada tabel berikut. Tabel 6. Kriteria Penentuan Peringkat Sektor KunciPrioritas Derajat Kepekaan Daya Penyebaran Prioritas Tinggi ≥ 1 Tinggi ≥ 1 I Tinggi ≥ 1 Rendah ≤ 1 II Rendah ≤ 1 Tinggi ≥ 1 III Rendah ≤1 Rendah ≤ 1 IV Sumber : BPS, 2007 Daya penyebaran menunjukkan besarnya sumbangan relatif sektor tertentu dalam memenuhi permintaan keseluruhan sektor perekonomian. Sedangkan derajat kepekaan merupakan kemampuan suatu sektor untuk mendorong pertumbuhan hilirnya. Jika nilai derajat kepekaan lebih dari satu artinya sektor tersebut mempunyai kemampuan kuat untuk mendorong pertumbuhan hilirnya dan sebaliknya.

1. Indeks Daya Penyebaran Pd

Konsep daya penyebaran power of dispersion ini digunakan untuk mengetahui distribusi manfaat dari perkembangan sektor-sektor lainnya melalui mekanisme transaksi pasar input. Selain itu, konsep ini juga digunakan untuk melihat kemampuan suatu sektor dalam meningkatkan industri hulunya. Jika Pd ≥ 1, artinya sektor tersebut mempunyai kemampuan kuat untuk menarik pertumbuhan sektor hulu. Namun jika Pd 1, artinya kurang memiliki kemampuan kuat untuk menarik pertumbuhan hulunya. Berdasarkan matriks kebalikan Leontif I–A -1 , rumus matematis untuk mencari nilai daya penyebarannya adalah: n Σ αij i =1 Pdj = n n n -1 Σ Σαij i=1j=1 dimana: Pdj = Indeks Daya Penyebaran αij = Unsur Matriks Kebalikan

2. Indeks Derajat Kepekaan Ds

Konsep derajat kepekaan degree of Sensitivity ini mempunyai keuntungan, yaitu dapat mengetahui kepekaan suatu sektor terhadap sektor-sektor lainnya melalui mekanisme pasar output. Konsep ini diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk mendorong pertumbuhan hilirnya. Jika Ds ≥ 1 artinya sektor tersebut mempunyai kemampuan kuat untuk mendorong sektor hilirnya. Jika Ds 1 maka sektor tersebut kurang mampu mendorong pertumbuhan hilirnya. Berdasarkan matriks kebalikan Leontif I-A -1 , rumus untuk mencari nilai indeks derajat kepekaannya adalah : n Σ αij i =1 Dsj = n n n -1 Σ Σαij i=1j=1 dimana: Pdj = Indeks derajat kepekaan αij = Unsur Matriks Kebalikan