ManfaatKegunaan Analisis Input Output Tabel Dasar Transaksi Dalam Metode Input-Output

Tabel 3. Format Dasar Tabel Transaksi Input –Output Sumber : Tarigan 2007 Kuadran I terdiri atas transaksi antar sektorkegiatan, yaitu arus barangjasa yang dihasilkan oleh suatu sektor untuk digunakan oleh sektor lain termasuk sektor itu sendiri, baik bahan baku maupun sebagai bahan penolong. Artinya barang dan jasa itu dibeli untuk kebutuhan proses produksi yang hasil akhirnya akan dijual kembali pada putaran berikutnya. Matriks yang ada dalam kuadran I merupakan sistem produksi dan bersifat endogen, sedangkan matriks yang berada di luar kuadran I II, III, IV bersifat eksogen. Endogen artinya tidak mampu berubah karena pengaruh dari dalam diri sendiri, perubahan hanya terjadi karena pengaruh dari luar. Kuadran II terdiri atas permintaan akhir, yaitu barang dan jasa yang dibeli oleh masyarakat untuk dikonsumsi habis terpakai dan untuk investasi. Termasuk permintaan akhir ini adalah barang dan jasa yang dibeli oleh masyarakat umum, Alokasi Output Taraf Penyediaan Sumber Input Permintaan antara Permintaan akhir Impor Jumlah Output a. Input antara Sektor 1 Sektor 2 ……. Sektor i …… Sektor n Sektor Produksi Kuadran I Sektor Produksi Kuadran II M 1 M 2 …. M i …. M n X 1 X 2 …. X i …. X n X 1i … X 1j …. X 1m X 2i …. X 2j ….. X 2m .... …. …. …. …. X 3i … X 3j …. X 3m .... …. …. …. …. Xni …. X nj ….. X nm F 1 F 2 …. Fi …. F n Kuadran III b. Input Primer V i ... V j …. V m Jumlah Input X i ... X j …. X m dibeli oleh pemerintah, digunakan untuk investasi, diekspor ke luar negerike luar wilayah, dan tidak lagi berada di dalam negeriwilayah karena habis terpakai. Kuadran III berisikan input primer, yaitu semua daya dan dana yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk tetapi diluar kategori input antara. Termasuk dalam kategori ini adalah tenaga kerja, keahlian, modal, peralatan, bangunan dan tanah. Sumbangan masing-masing pihak dihitung sesuai dengan balas jasa yang diterimanya karena keikutsertaannya dalam proses produksi. Apa yang tertera dalam kuadran III adalah balas jasa bagi faktor -faktor produksi dan karenanya merupakan pendapatan yang menggambarkan kemakmuran masyarakat di suatu wilayah seandainya seluruh faktor produksi dimiliki oleh masyarakat setempat. Jumlah keseluruhan balas jasa tersebut adalah sama dengan nilai tambah bruto wilayah tersebut Tarigan, 2007.

2.12. Analitycal Hierarchy Process AHP

Teknik AHP menyediakan prosedur yang sudah teruji efektif dalam mengindetifikasi dan menentukan prioritas dalam pengambilan keputusan yang kompleks. Tujuan AHP adalah untuk menemukan jenis keptusan atau kebijakan yang terbaik, yaitu yang memiliki rata-rata skor paling tinggi dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan faktor-faktor yang di anggap penting Firdaus, 2008. Berdasarkan pendekatan AHP, yang menjadi narasumber untuk melakukan pembobotan adalah seorang ahli expert, yang dimaksud dengan expert disini tidak harus seorang pakar pada satu bidang keiluan tertentu, melainkan orang yang tahu betul akan permasalahan yang hendak diteliti. Dalam konteks dampak investasi. Expert yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang-orang yang paham benar mengenai seluk beluk kegiatan investasi. Dengan demikian, mereka dapat memberikan pendapat mengenai pertimbangan- pertimbangan yang melandasi seorang investor mau menanamkan modalnya di suatu daerah.

2.13. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menunjukkan gambaran penelitian yang serupa dengan penelitian ini, dan dapat digunakan sebagai referensi dari hasil penelitian nantinya. Menurut Zaini 2003, dalam penelitiannya mengenai Peranan Sektor Pertanian Sebelum Dan Masa Krisis Ekonomi Di Indonesia. Menunjukkan sektor pertanian seperti: sektor perikanan, tanaman pangan, peternakan dan pertanian tanaman lainnya, baik sebelum krisis maupun pada masa krisis ekonomi ternyata mempunyai output multiplier dan faktorial multiplier yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektor pertambangan, industri dan jasa-jasa. Hal ini menunjukkan adanya potensi besar apabila dilakukan pengembangan terhadap sektor pertanian itu sendiri maupun pengaruh terhadap kenaikan produksi sektor lain serta peningkatan faktor produksi baik berupa kapital maupun tenaga kerja. Dari hasil penelitian terdahulu menerangkan bahwa semua kegiatan perekonomian suatu daerah dan nasional, sektor pertanian mempunyai peranan yang penting. Terutama dalam penciptaan tenaga kerja, walaupun posisinya semakin tergeser akibat transformasi tenaga kerja dari sektor pertanian kesektor industri. Lena 2004 menyimpulkan bahwa dampak pembangunan di sektor pertanian terjadi secara langsung direct impact dan tidak langsung indirect impact. Dampak tidak langsung menunjukkan bahwa pembangunan di sektor pertanian akan memiliki pengaruh terhadap kenaikan gross output, value added,