Kondisi Geografis dan Administratif

Luas wilayah Provinsi jambi 53 435 km 2 dengan luas daratan 50 160,05 km 2 Pada awal era otonomi daerah di provinsi Jambi terjadi pemekaran wilayah administrasi kabupaten dari semula hanya 5 kabupaten dan 1 kota, menjadi 9 kabupaten dan tetap 1 kota. Penambahan 4 kabupaten ini terjadi pada awal tahun 2000. Selain pemekaran daerah tingkat II, juga terjadi pemekaran kecamatan yang semula hanya 64 kecamatan menjadi 114 pada tahun 2007. Secara administratif, jumlah kecamatan dan desa kelurahan di Provinsi Jambi Tahun 2010 sebanyak 131 kecamatan dan 1 372 desakelurahan BPS Prov. Jambi, 2011.

5.2. Kependudukan dan Sumberdaya Manusia

Komposisi penduduk Provinsi Jambi didominasi oleh penduduk muda dan dewasa. Hal menarik yang dapat diamati pada piramida penduduk adalah adanya perubahan arah perkembangan penduduk yang ditandai dengan penduduk usia 0-4 tahun yang jumlahnya lebih besar dari kelompok penduduk usia yang lebih tua yaitu 5-9 tahun. Jika pemerintah berhasil mempertahankan tingkat pertumbuhan yang rendah atau lebih rendah dibanding sebelumnya,maka seharusnya jumlah penduduk usia 0-4 tahun lebih rendah dibandingkan penduduk usia 5-9 tahun. Jumlah penduduk Provinsi Jambi mencapai 2,7 juta jiwa pada tahun 2007. Angka ini terus meningkat dan pada tahun 2009 menurut hasil Susenas penduduk Provinsi Jambi sudah mencapai 2,8 juta jiwa. Dengan luas wilayah sekitar 50 160 km2, setiap km2 ditempati penduduk sebanyak 56,5 orang pada tahun 2009. Secara umum jumlah penduduk perempuan lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk lakilaki. Hal ini dapat dilihat dari angka sex ratio yang nilainya lebih dari 100. Tahun 2009, setiap 100 penduduk perempuan terdapat 104 penduduk laki-laki. Jumlah penduduk Jambi pada Tahun 2010 mencapai 3 092 365 jiwa, dari 2009-2010 terjadi pertumbuhan sebesar 9,11 persen BPS Provinsi Jambi, 2011. Tingkat kepadatan penduduk dan rumah tangga di Tahun 2010 mencapai 61,65 jiwakm 2 dan rata-rata anggota rumah tangga 4,01 orang per rumah tangga. Provinsi Jambi memiliki ribuan suku bangsa yang beraneka ragam.Masing- masing suku bangsa saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kebudayaan daerah lain atau kebudayaan yang berasal dari luar. Salah satu diantara suku bangsa tersebut adalah Suku Anak Dalam yang hidup di daerah Jambi. Suku Anak Dalam disebut juga Suku Kubu atau Orang Rimba. Suku Anak Dalam hidup secara nomaden atau tidak menetap dan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu,walaupun diantara mereka sudah banyak yang telah memiliki lahan karet ataupun pertanian lainnya. Sebagian dari mereka masih berpaham animisme, meskipun sudah ada yang mengenal agama. Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi hidup di 3 wilayah ekologis yang berbeda, yaitu diwilayah utara Provinsi Jambi sekitaran Taman Nasional Bukit 30, Taman Nasional Bukit 12, dan wilayah selatan Provinsi Jambi. Populasi Suku Anak Dalam hasil pendataan Sensus Penduduk 2010 berjumlah 3 205 orang yang hidup di wilayah administrasi Merangin, Sarolangun, Batanghari, Tanjung Jabung Barat, Tebo dan Bungo. Sekitar dua pertiga penduduk Provinsi Jambi termasuk dalam angkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami sedikit peningkatan selama periode 2007-2009 dari 65,2 persen menjadi 66,7 persen. Jumlah angkatan kerja per Agustus 2010 mencapai 1 546 683 orang yang terdiri dari 1 462 405 orang bekerja dan 83 278 orang pencari kerja pengangguran.