Langkah Kerja Analitycal Hierarchy Process AHP
Perbandingan berpasangan pertama dilakukan pada elelem tingkat kedua F1, F2, F3,....., Fn terhadap fokus G yang ada dipuncak hirarki. Menurut
perjanjian, suatu elemen di puncak matriks. 4. Menghitung matrik pendapat individu. Pada langkah ini dilakukan
perbandingan berpasangan setiap pada variabel pada kolom ke-j dengan setiap variabel pada Kolom ke-i yang berhubungan dengan fokus G.
Perbandingan berpasangan antar variabel tersebut dapat dilakukan dengan pertanyaan “seberapa kuat variabel Kolom ke-i didominasi oleh fokus G,
dibandingkan dengan kolom ke-j” untuk mengisi matriks berpasangan, digunakan skala banding yang tertera pada tabel 7 dibawah ini.
Tabel 7. Nilai Skala banding Bepasangan
Intensitas Pentingnya
Defenisi Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya
Dua elemen menyumbangkan sama besar pada sifat itu
3 Elemen satu sedikit lebih penting
daripada elemen yang lainnya Pengalaman dan pertimbangan
sedikit menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya
5 Elemen yang satu sangat penting
daripada elemen yang lainnya Pengalaman dan pertim bangan
dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen yang
lainnya 7
Satu elemen jelas lebih penting dari pada elemen lainnya
Satu elemen denga kuat disokong dan dominannya telah
terlibat dalam praktek 9
Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen lainnya
Bukti yang menyokong elemen yang satu dengan yang lainnya
memiliki tingkat penegasan yang tertinggi yang mungkin
menguatkan 2,4,6,8
- Nilai-nilai antara dua pertimbangan yang berdekatan
- Jika untuk aktifitas ke-I mendapat satu angka bila dibandingkan dengan
aktifitas ke-j maka j mempunyai nilai kebalikannya bila dibandingkan
dengan i Kompromi diperlukan di antara
dua pertimbangan
Kebalikan Jika untuk aktifitasi mendapat satu angka bila dibandingkan dengan
aktifitas j maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i.
Sumber: Saaty, 1993.
5. Menghitung matrik pendapat gabungan. Pada langkah ini adalah memasukan nilai-nilai kebalikan beserta bilangan 1 sepanjang diagonal utama, penentuan
dan pengujian konsistensi. Sedangkan bila Fi kurang mendominasi atau kurang mempengaruhi sifat G dibandingkan dengan Fj maka digunakan
angka kebalikannya, matriks dibawah garis diagonal utama diisi dengan nilai- nilai kebalikannya. Untuk tahap 6-8, dapat diolah dengan menggunakan
komputer dengan program komputer Expert Choice Version 2000. 6. Pengolahan horizontal. Pada langkah ini adalah melaksanakan langkah 3,4,5
untuk semua elemen pada setiap tingkat keputusan yang terdapat pada hirarki, berkenaan dengan kriteria elemen diatas.
7. Revisi pendapat. Ini dilakukan apabila nilai CR cukup tinggi, yaitu lebih dari 0,1 dengan mencari Root Mean Square RMS dan merevisi pendapat pada
Kolom yang memiliki nilai terbesar. Pengumpulan pendapat pada Kolom yang memiliki nilai terbesar. Pengumpulan pendapat responden dilakukan
dengan menggunakan kuisioner terstruktur, sedangkan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Expert Choice 2000
8. Sintesis yang memperhatikan konsistensi. Menurut Saaty 1993 penentuan perangkat komponen sistem hirarki AHP tidak memiliki prosedur yang pasti
sehingga sistem tidak harus terbentuk secara mutlak dari komponen- komponen seperti yang telah disebutkan diatas. Fokus dalam tahap ini adalah
komponen-komponen sistem yang dipilih dan dipergunakan dalam membentuk sistem hirarki yang ada. Hal ini diidentifikasikan berdasarkan
kemampuan analisis dalam menemukan unsur-unsur yang dimaksud sehingga
penentuan unsur-unsur tersebut tergantung dari penguasaan para analisis terhadap persoalan atau masalah yang akan dipecahkan.
Data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait dalam penelitian ini diolah secara tabulasi. Selanjutnya dianalisis dengan dua alat analisis, yaitu
analisis kualitatif dan kuantitatif. Dalam menjawab permasalahan pada penelitian maka akan dilakukan pengolahan data dengan metode AHP. Untuk melakukan
data dengan metode AHP dibutuhkan sistem-sistem hirarki keputusan yang berkaitan dengan masalah penelitian dengan abstraksi.