Metode RAS Metode RAS Ricked A Stone merupakan salah satu metode untuk
Secara sederhana, metode RAS merupakan metode untuk memperkirakan matriks koefisien input yang baru pada tahun t “At” dengan menggunakan
informasi koefisien input tahun dasar “A0”, total permintaan antara tahun t dan total input tahun t. Secara matematis metode RASdapat diuraikan sebagai berikut:
Andaikan matriks koefisien input pada tahun dasar adalah A0 = [Aij0]; i,j = 1,2,...,n. Matriks koefisien input untuk tahun proyeksi t diperkirakan dengan
rumus At dengan rumus At = R A0 S, dimana R= Subtitusi, dan S= Matriks diagonal yang elemen-elemennya menggambarkan pengaruh fabrikasi. Pengaruh
subtitusi menunjukkan seberapa jauh suatu komoditi dapat digantikan oleh komoditi lain dalam prosen produksi. Pengaruh fabrikasi menunjukkan seberapa
jauh suatu sektor dapat menyerap input antara dari total input yang tesedia. Andaikan r
1
dan s
1
berturut-turut merupakan elemen matriks diagonal R dan S sedangkan x
ij
0 adalah input antara sektor j yang berasal dari output sektor i pada tahun dasar, maka untuk menjaga konsistensi hasil estimasi ridan s
j
, perlu ditambahkan dua persamaan pembatas seperti tertera dibawah ini.
∑ r
i
x
ij
0 s
j
= b
ij
, i,j = 1.2,....n. Dan
∑ r
i
x
ij
0 s
j
= k
ij
, i,j = 1.2,....n. Dimana:
b
i
= jumlah permintaan antara sektor i pada tahun t k
j
= jumlah input antara sektor j pada tahun t dengan pembatas tersebut diperoleh 2n persamaan dengan 2n bilangan yang tidak
diketahui n buah r
i
dan n buah s
j
. Akan tetapi jika diperhatikan lebih jauh, sebenarnya ada 2n-1 persamaan yang bebas, sedangkan persamaan yang satunya
tergantung dengan persamaan yang lain. Jumlah seluruh permintaan antara sama
dengan jumlah seluruh input antara. Oleh karena itu, ini tidak bisa menyelesaikan secara langsung sistem persamaan ini. Suatu penyelesaian yang sifatnya
aprosiomatif bisa digunakan. Biasanya metode ini menggunakan iterasi yang konvergen. Semakin banyak iterasi yang dilakukan semakin cermat hasil
perhitungannya BPS,2000. Tabel input-output dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tabel
Input-Output Provinsi Jambi Tahun 2007. Proses penggunaan metode RAS sebagai berikut:
1. Penetapan Tabel Input-Output Dasar Provinsi Jambi Tahun 2007. 2. Menyusun Tabel Input-Output yang baru atau Tabel I-O 2010 maka diperlukan
data baru Tahun 2010, yaitu: total permintaan antara dan input antara, total permintaan akhir, total nilai tambah, total output.
Tabel 4. Agregasi 42 Sektor Ekonomi Berdasarkan Tabel Input-Output Tahun 2007 Provinsi Jambi
NO AGREGASI SEKTOR KOMODITI
1 Padi
padi sawah, padi ladang 2
Jagung jagung segar dan jagung pipilan
3 Ketela
ubi kayu segar dan pembuatan gaplek secara tradisional, ketela rambat buah segar
4 Kacang-kacangan
kacang tanah berkulit dan yang sudah dikupas, kacang kedelai, kacang hijau
5 Kentang
buah segar 6
Sayur-sayuran bayam, kangkung, bawang putih, bawang merah, kacang
daun, sawi, lobak, tomat, ketimun, kacang panjang, buncis dan sayuran lainnya, cabe merah, cabe hijau dan cabe
rawit 7
Buah-buahan pisang, duku, rambutan, durian, mangga, jambu, sawo dan
buah-buahan lainnya 8
Karet karet yang dikeringkan dengan pengasapanlumps, latex
9 Kopi
kopi biji pengupasan dan pembersihan kopi 10 Kelapa sawit
tandan buah segar 11 Kelapa dalam
kelapa buah segar 12 Kayu manis
kayu manis 13 Pinang
buah segar dan pinang belah 14 Tanaman perkebunan
lainnya teh, tebu, aren, cengkeh dan sebagainya
15 Ternak dan hasil- hasilnya
kerbau, sapi, pemerahan susu, kulit, kambing, domba, babi, dsb
16 Ayam ayam kampungburas, dan ayam ras
17 Unggas lainnya bebek, itik dan sebagainya
18 Telur seluruh jenis telur ayam dan jenis unggas lainnya
19 Hasil hutan kayu bulat, kayu balok, kayu bakar, rotan, damar,
terpentin, dan lainnya 20 Perikanan laut
berbagai produk udang, ikan-ikan hasil tangkapan dari laut 21 Perairan umum
ikan dan udang yang ada diperairan umum seperti ikan gabus, dll
22 Budidaya ikan dan hasil budidaya lainnya seperti patin, lele, dll
23 Pertambangan migas
dan non migas serta penggalian
pertambangan minyak bumi dan gas bumi, batu bara, penggalian pasir, penggalian batu, tanah liat, tanah uruk,
batu kali, batu koral, batu kerikil 24 Industri Minyak
Kelapa minyak makan dan kelapa dalam dan sebagainya
25 Industri CPO CPO
26 Industri Penggilingan,
Padi, Biji-bijian dan Tepung
penggilingan padidan penyosohan beras, tepung terigu, kacang-kacangan, pati ubi kayu, dll
27 Industri Makanan Lainnya
roti, kue kering, dan sejenisnya, makaroni, mie, kerupuk, petis terasi, dan kue-kue basah
28 Industri Tekstil,
Barang dari Kulit dan Alas Kaki
pakaian jadi, batik, perajutan karung goni dari plastik, tali temali, sdb
29 Industri Penggergajian dan Pengolahan Kayu
penggergajian dan pengolahan kayu 30 Industri Kayu Lapis
dan Sejenisnya kayu lapis aneka inti, veneer, dan serutan lapis
31 Industri Bahan
Bangunan dan Perabot dari Kayu
perabot serta kelengkapan rumah tangga dari kayubamburotan, peti kemas dari kayu, kerajianan ukiran
dari kayu, barang lain dari gabusdan sortasi rotan, alat-alat dapur dari kayu, rotan, bambu, anyaman dari rotan dan
bambu
32 Industri Karet, Barang
dari Karet dan Barang Plastik
crumb rubber, ban luar dalam, vulkanisir ban, barang keperluan kaki dari karet, barang-barang lain dari karet
yang belum termasuk dalam golongan manapun, pipaselang plastik, barang plastikkaret untuk keperluan
alas kaki, barang plastik lembaran, media rekam dari plastik, dan barang dari plastikkaret lainnya
33 Industri Kertas dan Barang dari Kertas
bubur kertas, kertaskarton, paper board, kertas bangunan dari kertas serat, kemasan dari kertas dan karton yang tidak
termasuk dalam golongan manapun, percetakanpenjilidan dan penerbitan.
34 Industri lainnya industri minuman, industri kimia, pupuk, barang mineral
bukan logam, industri dari logam, mesin-mesin dan peralatannya, industri barang lainnya
35 Listrik dan air minum listrik, gas, uap, dan air panas, penjernihan air, penyediaan
dan penyaluran air
Tabel 4. Lanjutan
36 Bangunan bangunan tempat tinggal, perkantoran, pertokoan, gedung
pentas, gedung olahraga, rehabilitasi bangunan dan sebagainya. Bangunan pemeliharaan ikan, percetakan
tanah sawah, pembukaan hutan, bangunan irigasi, pemeliharaan dan perbaikan irigasi, bangunan jalan,
jembatan, bangunan landasan pesawat terbang, bangunan dermaga, bangunan instalasi air minum. bangunan
pembangkit listrik, transmisi dan distribusi, bangunan
37 Perdagangan jaringan komunikasi, pengeringan dan pematangan sawah,
taman kota, terowongan, bangunan air dan drainase, bangunan sanitasi dan bangunan sipil lainnya perdagangan
besar, eceran hasil pertanian pertambangan penggalian pengolahan, ekspor dan impor
38 Hotel dan restoran hotel, penginapan dan akomodasi lainnya, rumah makan
dan minum, dll 39 Angkutan dan jasa
angkutan angkutan jalan raya, angkutan laut, angkutan sungai dan
danau, angkutan udara, dan jasa penunjang angkutan 40 Komunikasi
pos giro, radio panggil dan telekomunikasi 41 Bank, asuransi dan
keuangan bank sentral, bank umum, bank pembangunan, bank
pengkreditan rakyat, asuransi jiwa, asuransi kerugian dan asuransi sosial. Pembiayaan sewa guna, modal ventura,
sewa guna usaha, anjak piutang, kartu kredit, penjamin emisi, dan dana pensiun
42 Jasa-jasa dan kegiatan lainnya
jasa persewaan, jasa perusahaan, pemerintahan umum dan pertanahan, jasa sosial kemasyarakatan, jasa-jasa dan
kegiatan-kegiatan lainnya
Sumber: BPS Provinsi Jambi 2007 Matriks dalam Tabel I-O pada penelitian ini terdiri dari matriks
permintaan antara, matriks permintaan akhir, dan matriks input primer. Matriks permintaan antara atau sering disebut matriks input antara merupakan
transaksi input-output antar sektor perekonomian yang terdiri dari 42 sektor perekonomian.
Matriks permintaan akhir dalam model I-O terdiri dari konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan jumlah ekspor bersih
barang dan jasa. Adapun matriks input primer terdiri dari surplus usaha, pajak tidak langsung bersih dan penyusutan, dan konsumsi rumah tangga serta upah
dan gaji. Untuk kepentingan analisis dan kemudahan dalam membaca tabel, Tabel 4. Lanjutan
maka setiap sektor diberi nomor kode sesuai dengan klasifikasi yang dibuat oleh Badan Pusat Statistik.
Tabel 5. Struktur Tabel Input-Output Tahun 2007 Kolom
Baris Sektor
180 301 302 303 304 305 409 600 1 2 3 ....42
1 2
3 .
. .
42 190
201 202
203 204
210 Sumber: BPS Provinsi Jambi 2007
Keterangan: a Sisi baris
Baris 1 – 42 = Sektor ekonomi sebagai penghasilpenyedia produk yang digunakan oleh sektor lain sektor kolom sebagai input
antara Baris 190 = Jumlah input antara
Baris 201 = Upah dan gaji Baris 202 = Surplus usaha sisa
Baris 203 = Penyusutan Baris 204 = Pajak tidak langsung bersih
Baris 210 = Jumlah input
b Sisi kolom Kolom 1 – 42 = Sektor ekonomi sebagai penghasilpenyedia produk yang
digunakan oleh sektor lain sektor baris sebagai input antara
Kolom 180 = Jumlah permintaan antara Kolom 301 = Konsumsi rumah tangga
Kolom 302 = Konsumsi pemerintah Kolom 303 = Pembentukan modal tetap bruto
Kolom 304 = Perubahan inventoristok Kolom 305 = Jumlah ekspor untuk barang dan jasa
Kolom 309 = Jumlah impor untuk barang dan jasa Kolom 700 = Jumlah output
3. Tabel Input-Output pada tahun dasar dihitung nilai koefisien input -output 4. Dengan mengasumsikan tidak terjadi perubahan teknologi dari tahun dasar,
yaitu Tahun 2007 ke Tahun 2010. Maka diperoleh tingkat permintaan akhir, nilai tambah serta output yang baru dengan mengalikan koefisien input-output
terhadap tingkat permintaan akhir, nilai tambah serta output yang baru.