Analisis Simulasi Metode Analisa Data

4.4. Langkah Kerja Analitycal Hierarchy Process AHP

Langkah-langkah kerja utama AHP Saaty, 1993 adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi Sistem. Ini dilakukan dengan mendefenisikan persoalan penurunan investasi dan merinci persoalan masalah secara mendalam, perhatian ditujukan pada pemilihan tujuan, kriteria, dan elemen-elemen yang menyusun struktur hierarki. Tidak terdapat prosedur pasti dalam mengidentifikasi komponen-komponen sistem tujuan, kriteria, aktifitas yang akan melibatkan dalam sistem hierarki. Komponen sistem dapat diidentifikasikan berdasarkan kemampuan pada analisis untuk menentukan unsur-unsur yang dapat dilibatkan dalam suatu sistem. 2. Membuat struktur hierarki dari sudut pandang Stakeholders secara menyeluruh. Struktur hierarki ini mempunyai bentuk yang sangat terkait, tersusun dari sasaran utama, sub-sub tujuan, faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi sub-sub sistem tujuan tersebut. Pelaku-pelaku yang memberi dorongan, tujuan-tujuan pelaku dan akhirnya kealternatif strategi, pilihan, dan skenario. Pada tingkat puncak hierarki hanya terdiri dari satu elemen yang disebut dengan fokus,yaitu sasaran keseluruhan yang bersifat luas. Tingkat dibawahnya dapat terdiri dari beberapa elemen yang dibagi dalam kelompok homogen, agar dibandingkan dengan elemen-elemen yang berada pada tingkat sebelumnya. 3. Menyusun matriks berpasangan. Matrik banding berpasangan untuk kontribusi atau pengaruh setiap elemen yang relevan atas setiap kriteria yang berpengaruh dan berada setingkat diatasnya. Matriks banding berpasangan dimulai dari puncak hierarki untuk fokus G, yang merupakan dasar untuk melakukan perbandingan antar elemen yang terkait dan ada dibawahnya. Perbandingan berpasangan pertama dilakukan pada elelem tingkat kedua F1, F2, F3,....., Fn terhadap fokus G yang ada dipuncak hirarki. Menurut perjanjian, suatu elemen di puncak matriks. 4. Menghitung matrik pendapat individu. Pada langkah ini dilakukan perbandingan berpasangan setiap pada variabel pada kolom ke-j dengan setiap variabel pada Kolom ke-i yang berhubungan dengan fokus G. Perbandingan berpasangan antar variabel tersebut dapat dilakukan dengan pertanyaan “seberapa kuat variabel Kolom ke-i didominasi oleh fokus G, dibandingkan dengan kolom ke-j” untuk mengisi matriks berpasangan, digunakan skala banding yang tertera pada tabel 7 dibawah ini. Tabel 7. Nilai Skala banding Bepasangan Intensitas Pentingnya Defenisi Penjelasan 1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen menyumbangkan sama besar pada sifat itu 3 Elemen satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya 5 Elemen yang satu sangat penting daripada elemen yang lainnya Pengalaman dan pertim bangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya 7 Satu elemen jelas lebih penting dari pada elemen lainnya Satu elemen denga kuat disokong dan dominannya telah terlibat dalam praktek 9 Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen lainnya Bukti yang menyokong elemen yang satu dengan yang lainnya memiliki tingkat penegasan yang tertinggi yang mungkin menguatkan 2,4,6,8 - Nilai-nilai antara dua pertimbangan yang berdekatan - Jika untuk aktifitas ke-I mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktifitas ke-j maka j mempunyai nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i Kompromi diperlukan di antara dua pertimbangan Kebalikan Jika untuk aktifitasi mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktifitas j maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i. Sumber: Saaty, 1993.