Ideologi dan Teks Konsep Ideologi

terhadap teks sebagai nilai budaya dalam interaksi sosial dimana bahasa sebagai alat untuk menginterpretasikan ideasional, interpersonal dan tekstual.

2.1.1 Ideologi dan Teks

Ideologi merupakan konstruksi atau konsep sosial yang menyatakan apa yang seharusnya dilakukan atau seharusnya tidak dilakukan seseorang sebagai anggota masyarakat. Dengan pengertian ini, konteks ideologi mencakup nilai yang dimiliki secara sadar atau tidak, sudut pandang, posisi atau perspektif yang dianut Eggins, 1994 :10. Ideologi ditentukan oleh sejumlah faktor seperti kelas sosial, jenis kelamin, etnik, dan generasi Martin, 1992 :581. Karena ideologi mempengaruhi seseorang dalam bertindak termasuk dalam berinteraksi atau memproduksi teks, teks tidak terlepas dari pertimbangan ideologi. Dengan kata lain, teks merupakan realisasi ideologi dan ideologi dapat dijajagi di dalam teks. Realisasi ideologi dalam teks dapat eksplisit atau implisit. Menurut Saragih 2003 :204 dalam klausa Dia melontarkan pendapat di dalam rapat itu dan Dia menyampaikan pendapat di dalam rapat itu proses melontarkan mengisyaratkan bahwa pendapat itu dipandang sebagai sesuatu benda padat yang kokoh dan kuat seperti batu karena yang biasa dilontarkan adalah benda padat seperti batu. Proses menyampaikan menunjukkan bahwa pendapat itu sudah lama dipendam dan belum pernah diketahui orang, itulah sebabnya pendapat itu disampaikan di dalam rapat itu. Perbedaan makna seperti ini adalah perbedaan pandangan atau ideologi. Dari uraian di atas dapat digambarkan bahwa ideologi merupakan suatu pemahaman seseorang dalam bertindak atau berinteraksi dan memproduksi suatu teks. Dengan kata lain ideologi direalisasikan dalam teks secara eksplisit atau implisit Universitas Sumatera Utara baik dalam isu mengeluarkan pendapat seseorang berdasarkan ide yang bersifat ideologis dimana situasi merupakan faktor penentu teks. Halliday 1978 : 144 menjelaskan bahwa makna diciptakan oleh sistem sosial dan dipertukarkan oleh anggota-anggota masyarakat dalam bentuk teks. Darma 2009: 189 menyatakan teks berkaitan dengan apa yang secara aktual dilakukan, dimaknai, dan dikatakan oleh masyarakat dalam situasi yang nyata. Artinya bahwa teks merupakan perilaku interaksi dan memberikan pilihan makna dalam konteks situasi. Dalam ihwal kajian pengertian teks Haliday 1978:40 menyatakan bahwa teks adalah suatu pilihan semantis semantic choice data konteks sosial, yaitu suatu cara penggungkapan makna melalui bahasa lisan atau tulis. Dengan demikian, semua bahasa hidup yang menggambil bagian tertentu dalam konteks situasi dapat disebut teks. Selanjutnya Saragih 2003:204-205 menyatakan bahwa hubungan antara konteks sosial dan bahasa atau teks adalah hubungan konstrual semiotik dengan pengertian bahwa konteks sosial menentukan teks dan pada gilirannya teks juga menentukan konteks sosial. Secara rinci dapat dikatakan bahwa konteks situasi sebagai unsur yang langsung berhubungan dengan bahasa yang dimiliki hubungan sistematis dengan metafungsi bahasa dengan rincian unsur isi menentukan makna atau fungsi paparan atau fungsi ideational, pelibat menentukan makna atau fungsi antarpesona atau interpersonal dan cara menentukan makna atau fungsi tekstual. Selanjutnya, pada tingkat tata bahasa makna paparan atau ideotional dikodekan oleh transitivitas yang terdiri atas barbagai aspek, seperti proses, partisipan, sirkumstan, hubungan parataksis, dan hipotaksis. Makna antarpesona dikodekan oleh aksi, modus, modalitas, vokatif, orang pronomina, dan makna tekstual Universitas Sumatera Utara direalisasikan oleh temarema, kohesi, kepadatan leksikal, kerumitan tata bahasa, dan nominalisasi.

2.1.2 Ideologi dan Konteks Sosial