Saran SIMPULAN DAN SARAN

3a Dengan demikian dalam kenyataannya penekanan makna antarpersona ideologi pada konteks agama 10 67 yang menjadikan agama sebagai acuan yang dominan terhadap syariat Islam oleh masyarakat Gayo dalam setiap interaksi sosial. Sedangkan makna antarpersona dalam konteks sosial 5 41 menunjukkan kecenderungan bahwa masyarakat Gayo adalah masyarakat yang cinta budaya sebagai warisan yang turun temurun cultural heritage dan makna antarpersona ideologi dalam konteks demokrasi adalah 5 39 hal ini, menunjukkan bahwa masyarakat Gayo cenderung lebih harmonis dan demokratis dalam setiap kegiataan sosial. 3b Ideologi dalam teks upacara melengkan yang bermakna kategori agama, demokrasi dan sosial berimplikasi positif terhadap penutur bahasa Gayo yang ditiuturkan oleh seorang pemelengkan dalam interaksi sosial. Dalam ketiga kategori ideologi tersebut bahasa Gayo cenderung berimplikasi dominan dalam setiap interaksi sosial.

5.2 Saran

Terkait dengan simpulan diatas, beberapa saran di deskripsikan sebagai berikut bahwa. 1. Ideologi merupakan suatu konsep yang perlu di cermati dalam makna anatrapersona. Kajian ideologi dalam teks upacara melengkan adat perkawinan masyarakat Gayo telah dideskripsikan dengan makna antarpersona terdiri dari makna ideologi, agama, demokrasi dan sosial. 2. Namun demikian dalam interaksi sosial multietnik makna ideologi yang mengacu pada konteks agama, demokrasi dan sosial perlu dilestarikan sebagai Universitas Sumatera Utara identitas masyarakat Gayo dan dipertimbangkan sebagai satu sarana mempertahankan integritas bangsa Indonesia yang bermartabat, karena hanya dengan saling menumpuk rasa toleransi antar penutur interaksi dalam konteks sosial dapat terjadi yang diharapkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang lebih baik. 3. Bahasa Gayo sebagai alat komunikasi dalam konteks sosial dan budaya merupakan warisan budaya dan bangsa. Hal ini perlu dilestarikan sebagai salah satu aset bangsa dan negara. Dalam melestarikan bahasa tersebut akan menjadi pemersatu dan kesatuan antar masyarakat Gayo dalam kesatuan bangsa Indonesia. 4. Implikasi ideologi dalam teks upacara melengkan berdampak positif dan perlu dilestarikan dalam setiap sendi kehidupan oleh masyarakat Gayo. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Akbar, Osra M. dkk 1985. Pemetaan Bahasa Aceh, Gayo, dan Alas. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Baihaqi AK, dkk 1981. Bahasa Gayo, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta. Buku Pedoman Tata Cara Penulisan Tesis dan Disertasi. 2009 Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana USU. Darma, Yoce Aliah. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung : Yrama Widya. Djajasudarma, Fatimah.1993. Metode Lingustik : Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung : Eresco. Eggins, S. 1994. An Introduction to Systemic Functional Linguistics, London Printer. Fairclough, Norman. 1999. Critical Discourse Analysis : The Critical Study of Language Logman London And New York. Fairclough H.2003. Analizing Discourse ; Textual Analysis for Social Research. New York and London : Routledge. Fowler, R dan G Kress. 1797. Critical Linguistics. In: Fowler, R, B Hodgx, G. kress dan T. Trew. Language and Control. London: Routledge Keagan Paul. P 185-213. Hakim Aman Pinan, A.R. 2003. Daur Hidup Gayo. ICMI Orsat Aceh Tengah. Halliday, M.A.K. 1978. Language as Social Semiotics. Interpretation F Language and Meaning. London : Edward Arnold. Halliday, M.A.K, 1992. Bahasa, Konteks, dan Teks : Aspek-Aspek Bahasa Dalam Pandangan Semantik Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Herlina. 2007. Makna Anta Pesona Dalam Teks Upacara Perkawinan Pada Masyarakat Karo. Tesis Pascasarjana Linguistik USU. Http:mischanz.wordpress.com20091216pengertian-agama-menurut-islam di akses pada 9 Juli 2014 Ibrahim, Mahmud dan Hakim Aman Pinan A.R. 2003. Syari’at dan Adat Istiadat. Takengon: Yayasan Maqamam Mahmuda. Universitas Sumatera Utara Lemke, J.L. 1990. Technical Discourse and Technocratic, Ideology. In halliday, M.A.K, J. Gibbons H. Nicholas, Editors. Learning, Keeping and Using Language. Makalah 8 th World congress on Appliet Linguistics. Vol II. Amsterdam: John Benjamin Publishing, P. 434-460. Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Granfido Persada. Martin, J.R. 1992. English Text : System and Structure. Amsterdam : John Benjamins. Martin, J.R. 1985. Proces and Text : two aspects of human semiosis. In Benson, J.D. and Greaves, W.S. Eds Systemic Perspectives on Discourse : selected theoretical papers from the 9 th Internasional Systemic Congress, 1 Norwood, NJ, Ablex,pp. 248-74. Martin, J.R., C.M.I.M, Mattthiessen C. Painter. 1995. Deploying Functional Grammar. Sydney: The University of Sydney Unpublished. Melalatoa, M.J dkk. 1985. Kamus Bahasa Gayo-Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Moeliono, A.M. 1985. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa : Rancangan Alternatif di Dalam Perencanaan Bahasa. Jakarta : Djambatan. Muhadjir, N. 1989. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Rake Sarasin. Nababan, P.W.J. 1991. Sosiolinguistik : Suatu Pengantar. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Nida, E.A. 1962. Morphology. Ann Arbor : The University of Michigan Press. Pinan, A. R. Hakim. 1998. Daur Hidup Gayo Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ICMI ORSAT Aceh Tengah. Pramutoko, Bayu. 2007. Islam Sebagai ideologi dan Islam Sebagai Budaya Dalam Perspektif Kajian Histories Islam di Masyarakat Jawa. Saragih, Amrin. 1988. Konteks, Teks dan Analisi Bahasa. Suara Pendidikan SP. Tahun:VI No 12 IKIP Medan. Saragih, Amrin. 2003. Bahasa Dalam Konteks Sosial, FBS Unimed. Unpublished. Seliger, Herbert W dan Elana Shohamy. 1989. Second Language Research Methods. Oxford: Oxford University Press. Universitas Sumatera Utara Sianipar, Agnes, Yunita. 2002. Keterkaitan Antara Peran dan Ragam Bahasa Pada Adat Perkawinan Masyarakat Batak Toba. Tesis Pasacasarjana Linguistik USU. Sibarani, Robert. 2004. Antropolinguistik Antropologi Linguistik- Linguistik Antropologi. Penerbit Poda Medan. Sibarani, Robert. 2012. Kearifan Lokal Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan. Asosiasi Tradisi Lisan Jakarta. Sinar. T. Silvana, 2008. Teori Analisis Wacana, Pendekatan Sistemik. Fungsional. Medan : Pustaka Bangsa Press USU. Sudaryanto. 1986. Metode Linguistik. Yogyakarta : Duta Wacana Universitas Press. Sudihawan, dkk. 2013. Ruang Lingkup Bahasan Ilmu Tauhid. Makalah. Fakultas Syari’ah IAIN Wali Songo. Semarang. Syukri. 2006. Sarakopat. Sistem Pemerintahan Tanah Gayo Dan Relevansinya Terhadap Pelaksanaan Otonomi Daerah. Jakarta: Hijri Pustaka Utama. Zainuddin. 2001. Sistem Nominalisasi Bahasa Gayo. Tesis S2 Program Studi Linguistik Pascasarjana USU. Universitas Sumatera Utara Lampiran I : PETA LOKASI PENELITIAN Universitas Sumatera Utara Lampiran II : TRANSKRIP TEKS NASKAH UPACARA MELENGKAN A.R Hakim Aman Pinan

1. Melengkan Turun Caram Mengantar Emas Kawin : Pihak laki-laki

Aman mayak [1]Reje,,, kami si geh ni tose sarakopat lime jema.[2] Pertama selapis menentong ari reje,[3] kemuduk nari oya ara tose,[4] tikik ejed niet angan kasad.[5] Gelah bang ku sawahen tikikmi,[6] kati muperseh terang, kami si geh ni ari si opat.[7]Reje,,, ejed niet angan kasad ni mulo tose, ari berakah male kin tuah, kemana male bunge bang mujadi uwah, oya empue si mumetihe.[8] Enta kune oya ke turah kite syukuri urum – urum.[9]Reje,,, buet ni tose gere nguk gantung tunung patah titi. Buet ni si ara ni jema, deleni pake, nge turun temurun tane temane ari pudahami.[10] Reje begi peri sine, gelap ngenaken terang, kuyu keras ke turah berpenamong, edet berujud, fiil berupe semi bertubuh. [11]Langkahni singuk i perin, ike kite ulaken ku edette, beramat-amaten kite kusi nge munge, kene si tetuen te, [12]berturun caram berjule emas kin edet si katan unyuk kata oleh te.Reje,,, gelah kami tenumpitmi bang ku tenumpiten si king si katan kuning nge betimang, ke si perin putih keta nge bebilang. [13]Reje ujud baru berubah, mukim mera mupinah,[14] mata ni mera musapur terang, bagi kite ni heme, merawe mutaluk iden, merawe mulupen lale. [15]Enta kune reje kenge melengkan seperti murum- murum ke si selput lepas inarun, [16] ke si konot nguk kite jengkal, ke si naru nguk kite setai, ke si kul kase kite dokopi. [17]Reje,,, ini mana nama hujutte, kami nahen ku kite F 300,-gelah selese ikekesi rejengku pedih. Jawaban Sarakopat Pihak Perempuan Inen mayak [18]Reje,,, gelah kubelesen bang pora keranante.[19] Tebang tose bebeles, ceding betunes beta kata oleh te.[20] Kemana si perin empuni edet munyawahni kesah halus, kona bang turah ulu ni edet menerime. [21]Reje,,, langkah nari reje gip ilen kite nge pertama, pintu nge beruke, alas nge pedenang. [22]Ke si perin angan kasad ejed niet, Universitas Sumatera Utara