Pernyataan 8, 9, dan 10 mengacu pada unsur agama yang bermakna Ma’rifatul Ma’ad qiyamah berarti mengenal hari akhir, yang dimaksud dengan hari
akhir adalah jatuh tempo kehidupan di dunia setelah itu ada kehidupan yang kekal pada akhir akhirat. pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang disampaikan
oleh pemelengkan dari pihak laki-laki Aman Mayak. Dengan kata lain, adalah ungkapan pemelengkan penutur BG sebagai pemberi informasi terhadap partisipan
atau pelibat calon pengantin dan pemelengkan dari pihak perempuan Inen Mayak sebagai penerima informasi.
4.1.1.1.2 Pertanyaan Question
Bentuk kalimat pertanyaan dituturkan oleh penutur BG pemelengkan dalam teks upacara melengkan yang mengacu pada ideologi agama dapat di interpretasi
dalam teks berikut ini: 11 Enta kune oya Reje ? ke turah kite bersyukur kepada Allah
SWT urum urum ?LII.8
“Bagaimana hal ini Raja? Kita harus bersyukur kepada Allah SWT”.
12 Alhamdulillah gere ka ?, lebih urum kurang nge tures urum
terang tepang kunul iatan ni ampang. LIII.133 “Alhamdulillah kan ? lebih dan kurang sudah jelas dipandang
mereka diatas ampang.
13 Reje…buge betami boh ? gelahmi mumengen manat gere
tungkah tangkih urum mubantah berkat urum doa sempenante
ku Tuhen Allah SWT. LII.249-250
Universitas Sumatera Utara
“Raja…mudah-mudahan dipahami kan? emoga mereka kedua calon pengantin selalu mendengarkan petuah dan
tidak banyak tingkah dan bantahan berkat doa kita bersama kepada Tuhan Allah SWT.
Teks 11, 12 dan 13 adalah bentuk kalimat tanya yang disampaikan oleh pemelengkan penutur BG dari pihak perempuan Inen Mayak meminta informasi
kepada pihak laki-laki Aman Mayak sebagai penerima informasi. Adapun ungkapan yang bersifat pertanyaan secara vertikal mengacu pada harapan diiringi dengan do’a
seperti ungkapan Alhamdulillah gere ka?. Dengan pengertian bahwa kedua
pengantin agar berbahagia dimana keduanya sedang duduk di pelaminan ampang.
4.1.1.1.3 Perintah Command
Bentuk kalimat perintah dituturkan oleh pemelengkan dalam teks upacara melengkan perkawinan mengacu pada makna ideologi agama keTuhanan, dapat di
interpretasi dalam teks berikut ini: 14 Berdoa mien kite ku Tuhen, narumi umur mudah rezeki. LII. 257
“Berdoa lagi kita kepada Tuhan, panjang umur mudah rezeki”
15 Reje…Assalamualaikum awal ni peri bismillahirahmanirahhim mulo
ni kaji berdoa kite ku AllahiRabbi selawat urum salam ku Rasul Nabi LIII.99
“Raja…Assalamualaikum awalnya
peri Bismillahirahmanirahhim
pertama kaji berdoa kita kepada Allahirabbi serta selawat dan salam kepada Rasul Nabi”
Universitas Sumatera Utara
Bentuk kalimat perintah pada teks 14 dan 15 merupakan ungkapan pribadi pemelengkan penutur BG sebagai pemberi informasi yang dituturkan oleh
pemelengkan dari pihak laki-laki Aman Mayak sebagai pemberi informasi dan ditujukan kepada pelibat lainnya yaitu pemelengkan dari pihak perempuan Inen
Mayak dan calon pengantin sebagai penerima informasi dalam interaksi sosial upacara melengkan dalam konteks ideologi yang mengacu kepada makna agama
secra vertikal terhadap Allah SWT serta kepada Rasul dan Nabi. Secara rinci analisis makna antarpersona ideologi agama dideskripsikan dalam
tabel di bawah ini:
Tabel 4.1: Makna Antarpersona Ideologi Agama Dalam Teks Upacara
Melengkan
Dari tabel 4.1 diatas dapat diuraikan bahwa jenis protoaksi yang digunakan untuk merealisasikan lima belas klausa tersebut terdiri atas aksi pernyataan 67,
pertanyaan 20 dan perintah 13. Dengan kata lain, dari lima belas klausa hanya 67 yang merupakan pernyataan dalam teks upacara melengkan, 20 merupakan
No Jenis Protoaksi Jumlah Klausa
Persentase 1
2 3
Pernyataan Pertanyaan
Perintah Jumlah
10 3
2 15
67 20
13 100
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan dalam teks upacara melengkan dan 13 merupakan perintah dalam teks upacara melengkan.
4.1.1.2 Interpretasi Ideologi Demokrasi