Modus Deklaratif Bentuk kalimat pernyataan digunakan oleh penutur BG dalam hal ini di Modus Introgatif Bentuk kalimat pertanyaan digunakan oleh penutur BG dalam hal ini di

modus pada tingkat tata bahasa Lexicogrammar yang terdiri dari modus deklaratif 10 67, modus introgatif 3 20 dan modus imperatif 2 13.

4.1.2.2 Interpretasi Ideologi Demokrasi

Ekspresi demokrasi sarakopat terdiri dari kekuasaan yang empat yaitu raja, petue, imam, rakyat, Melalatoa 1985:315. Konfigurasi keempat kelompok kata sarakopat digunakan sangat dominan dalam teks upacara melengkan perkawinan adat Gayo, dalam interaksi sosial.

4.1.2.2.1 Modus Deklaratif Bentuk kalimat pernyataan digunakan oleh penutur BG dalam hal ini di

gunakan oleh pemelengkan dalam teks upacara melengkan perkawinan sebagai pemberi informasi dari pihak perempuan Inen Mayak dan disampaikan kepada pemelengkan dari pihak laki-laki Aman Mayak sebagai penerima informasi. Beberapa kalimat pernyataan dapat diuraikan pada kutipan berikut: 16 oyawa tose singuk ku nahen ku sarakopat Reje simusuket sipet L.II:64 “inilah yang bisa kami sampaikan kepada sarakopat Raja berkewajiban menimbang secara benar dan adil” 17 Imem muperlu sunet petue musidik sasat L.II:65 “Imam perlu sunat petue menyelidiki dan meneliti keadaan rakyat” 18 Reje kami simenerime nipi, singuk iperin disne we kite ari si opat. L.II:114 “Raja kami yang menerima sama halnya dari sarakopat” Universitas Sumatera Utara 19 Reje kami si geh ni tose Sarakopat. L.II:1 “Raja kami yang datang ini adalah sarakopat” 20 Petue musekolat rayat mulu L.II:67 “Petua menyelidiki, Rakyat musyawarah mufakat” Teks 16 pernyataan pemelengkan sebagai ungkapan penutur BG mengacu pada sarakopat dalam hal ini Raja, pernyataan 17 pemelengkan terhadap Imem dan Petue, pernyataan 18 pemelengkan sebagai penerima sarakopat yang empat di tunjukan pada Raja. Sedangkan pernyataan 19 dan 20 mengacu kepada Reje sarakopat: Petue dan Rakyat dalam konteks penyampaian pernyataan musyawarah dan mufakat dari kedua belah pihak pemelengkan yaitu sebagai pemberi informasi dan penerima informasi.

4.1.2.2.2 Modus Introgatif Bentuk kalimat pertanyaan digunakan oleh penutur BG dalam hal ini di

gunakan oleh pemelengkan dalam teks upacara melengkan perkawinan sebagai pemberi informasi dari pihak perempuan Inen Mayak dan disampaikan kepada pemelengkan dari pihak laki-laki Aman Mayak sebagai penerima informasi. Beberapa kalimat pertanyaan dapat diuraikan pada kutipan teks berikut: 21 Reje enta kune? Beseseren kite ku singe munge, murebah kite ku si ara. LII:220 “Raja bagaimana? Bila kita bersandar kepada yang sudah selesai, melihat kita ketempat yang ada” 22 Enta kune Reje kenge melengkan seperti murum-murum ke si selput lepas inarun?. L.II:15 Universitas Sumatera Utara “Jadi bagaimana raja kalau sudah sepakat bersama kalau pendek dipanjangkan?”. 23 Reje udah kase kami pipet iwan edet?, gere mehat lupen iwan peraturen L.III:137 “Raja terkadang kami kehilangan arah dalam adat?, lupa dalam peraturan. Teks 21, 22, 23 merupakan bentuk pertanyaan dari pihak perempuan Inen Mayak meminta informasi dan mengalamatkannya kepada Raja sebagai penerima informasi dari pihak pengantin laki-laki Aman Mayak, dimana pertanyaan yang disampaikan dalam konteks demokrasi bersama-sama mufakat dan bermusyawarah baik dalam acara adat dan peraturan.

4.1.2.2.3 Modus Imperatif