Pelembagaan KELEMBAGAAN DALAM SISTEM PERTANIAN PADI SEHAT

124 Merujuk pada bentuk-bentuk kelembagaan yang telah diuraikan, diketahui bahwa perkembangan sistem pertanian padi sehat di Kampung Ciburuy didukung oleh kelembagaan baik pada sektor public, private, dan participatory Gambar 7. Kelembagaan sektor participatory seperti kelembagaan penyedia pupuk dan pestisida, kelembagaan penguasaan lahan, kelembagaan kelompok tani, kelembagaan hubungan kerja, kelembagaan panen, dan kelembagaan pasca panen lebih menunjukkan terjadinya pola-pola hubungan antar pelaku dengan intensitas dan derajat kepentingan hubungan yang lebih tinggi. Hubungan antara petani penggarap-tokoh masyarakat-penyuluh-koperasi-pemilik lahan-petani peternak- dan buruh tani memiliki intensitas hubungan yang lebih sering dan derajat kepentingan yang tinggi dalam membangun kelembagaan untuk pengaturan input dan produksi. Akan tetapi, kelembagaan-kelembagaan tersebut sangat memerlukan dukungan dari kelembagaan sektor public seperti instansi pemerintah dan lembaga penyuluhan. Seperti halnya instansi pemerintah memiliki intensitas hubungan yang lebih jarang dan derajat kepentingan yang rendah dengan petani penggarap, namun memiliki intensitas hubungan dan derajat kepentingan yang lebih tinggi dengan Koperasi Kelompok Tani Lisung Kiwari. Hal ini ditunjukkan melalui adanya mekanisme pemberian dan penyaluran dana bantuan dari pemerintah untuk para petani yang harus melalui koperasi. Kedua lembaga merupakan lembaga berbadan hukum sehingga kelembagaan yang terbentuk lebih ditopang oleh aturan-aturan yang bersifat regulatif.

6.5 Pelembagaan

Tabel 23 menunjukkan bahwa kelembagaan-kelembagaan yang terbentuk dalam sistem pertanian padi sehat dibangun atas basis kepatuhan berdasarkan pada komitmen, kepercayaan, dan kesepakatan-kesepakatan antara para pelaku yang terlibat. Dalam kurun waktu 10 tahun, para pelaku menjalankan sistem, kesepakatan, dan program yang dibangun sehingga turut mempertahankan dasar kemunculan sistem tersebut sebagai sistem aturan. Mekanisme terus berlangsung, sesuai dengan logika-logika yang dibangun oleh para pelaku, hingga tampak indikasi dan dampak dari berjalannya kelembagaan yang terbentuk. Basis legitimasi diberlakukan sesuai dengan bentuk penghargaan dan tingkatan sanksi 125 P e ta n i P e n g g a r a p P e m i lik L a h a n T o ko h M a s ya ra k a t P a k H A Z P e ta n i P e n g g a ra p d a ri k e lo m p o k l a in d a l a m sa tu a ta u lu a r ka m p u n g K o n su m e n lu a r ko m u n i ta s K o p e ra si K e lo m p o k T a n i “ L is u n g K iw a ri” P e n je m u ra n G a b a h P e n g g i lin g a n B e ra s B u ru h T a n i T e ta p B u ru h T a n i L e p a s P e tu g a s P e n yu lu h L a p a n g a n P P L P e n a p ia n B e ra s P e n g e m a s a n B e ra s S A E B a la i P e n e litia n L in g ku n g a n P e rta n ia n K o n su m e n lu a r k o m u n it a s A g e n K o n su m e n d a la m ko m u n ita s L e m b a g a P e rta n ia n S e h a t S e la in L e m b a g a P e rta n ia n S e h a t In s ta n s i P e m e r in t a h T e rk a it P e ta n i P e te r n a k yang terdapat pada komunitas seperti saling menghargai komitmen yang dibangun dan memutuskan hubungan dengan pihak yang melanggar komitmen atau kesepakatan yang telah dibangun. Merujuk pada Soekanto 2001, tingkatan norma yang berkembang dalam sistem pertanian padi sehat berada pada norma cara dan kebiasaan. Artinya, para pihak yang melanggar komitmen pada umumnya merasa malu, sudah dipandang melakukan penyimpangan dan menarik diri sehingga tidak terlibat lagi dalam kegiatan kelompok atau tidak memperoleh kepercayaan dari koperasi untuk memperoleh pinjaman modal dan input sarana produksi. Adanya proses pelembagaan terkait dengan menciptakan dan memberlanjutkan kelembagaan-kelembagaan yang terbentuk Komitmen menjadi basis kepatuhan para pelaku yang terlibat dalam kelembagaan pada sistem pertania padi sehat. Pilar normative tampak sangat mendominasi terbentuknya kelembagaan-kelembagaan tersebut. Sehubungan dengan itu, ditinjau dari pilar yang melandasi kelembagaan-kelembagaan dalam sistem pertanian padi sehat, Gambar 7. Kelembagaan dalam Sistem Pertanian Padi Sehat menurut Sektor-Sektor Tingkat Lokalitas di Kampung Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor : Sektor Public : Sektor Participatory : Sektor Private : Panjang atau pendeknya garis menunjukkan intensitas hubungan Keterangan : : Tebal atau tipis garis menunjukkan derajat kepentingan hubungan 126 maka proses pelembagaan yang terjadi cenderung berbasis komitmen institutionalization based on increasing commitments. Artinya, pelembagaan terbentuk oleh karena para pelaku yang terlibat dalam sistem pertanian padi sehat memiliki perasaan untuk menghargai kesepakatan-kesepakatan yang telah ditetapkan. Terkait dengan proses pelembagaan, kelembagaan-kelembagaan dalam sistem pertanian padi sehat yang telah berkembang selama 10 tahun telah mengalami proses dikenal, diakui, dan dihargai oleh komunitas petani setempat dan para pelaku yang terlibat. Akan tetapi pada tahap untuk ditaati dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak petani yang belum sepenuhnya menerapkan SOP budidaya padi sehat misalnya atau masuk menjadi anggota koperasi. Hal ini terkait dengan kendala kultur dimana para petani tidak mudah merubah kebiasaan berbudidaya padi sehingga sepenuhnya sesuai dengan SOP budidaya padi sehat. Selain itu, masih terdapat sebagian petani yang masih kurang memahami manfaat masuk menjadi anggota koperasi sehingga lebih memilih untuk mewakilkan keanggotaannya pada ketua kelompok taninya. Secara garis besar, kelembagaan- kelembagaan dalam sistem pertanian padi sehat belum mencapai tahap terinternalisasi mendarah daging hingga menjadi bagian hidup sehari-hari. Namun, kelembagaan-kelembagaan yang dibentuk berada dalam proses terus- menerus menjalankan mekanisme yakni tata kelakuan yang berpola sebagai akibat bekerjanya aturan yang dibangun.

6.6 Ikhtisar