97
4.2.7. Pengujian hipotesis 3
Hipotesis ketiga yang akan diuji adalah seperti di bawah ini: 1 H
03
: Kepemimpinan dan iklim komunikasi organisasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Waruna Nusa Sentana
2 H
a3
: Kepemimpinan dan iklim komunikasi organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Waruna Nusa Sentana
Pengujian hipotesis ketiga dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Dari hasil analisis menggunakan SPSS diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.18 Hasil Uji Regresi Kepemimpinan, Iklim Komunikasi Organisasi dan Kinerja
Karyawan Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std.Error Beta
1 Constant
7.329 2.837
Kepemimpinan .415
.082 .514
Iklim Komunikasi Organisasi .239
.091 .267
a. Dependent Variable : Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan Tabel 4.18 maka persamaan regresi linear berganda dalam
penelitian ini adalah:
Y = 7,329 + 0,415X
1
+ 0,239X
2
1 Koefisien regresi X
1
untuk variabel kepemimpinan bernilai positif 0,415 artinya bahwa pengaruh variabel kepemimpinan searah dengan
peningkatan kinerja karyawan. Dimana hal ini menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
98
variabel kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dalam meningkatkan kinerja karyawan.
2 Koefisien regresi X
2
untuk variabel iklim komunikasi organisasi bernilai positif 0,239 artinya pengaruh variabel iklim komunikasi organisasi searah
dengan peningkatan kinerja karyawan. Dimana hal ini menunjukkan iklim komunikasi organisasi memberikan dampak yang positif terhadap
peningkatan kinerja karyawan.
Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan besarnya variasi variabel dependen kinerja karyawan yang dapat dijelaskan oleh variabel
independen kepemimpinan dan iklim komunikasi organisasi. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel kepemimpinan,
dan iklim komunikasi organisasi dalam menerangkan variabel kinerja karyawan. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R square dapat dilihat pada
tabel 4.19:
Tabel 4.19 Nilai Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.684
a
.467 .452
2.419
a.Predictors : Constant, Kepemimpinan, Iklim Komunikasi Organisasi b. Dependent Variable : Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan Tabel 4.19 diatas diperoleh nilai R² sebesar 0,467 yang artinya
bahwa kemampuan variabel independen yaitu variabel kepemimpinan X
1
dan iklim komunikasi organisasi X
2
dapat menjelaskan variasi dari variabel dependen Y yaitu kinerja karyawan adalah sebesar 46,7 dan sisanya sebesar
Universitas Sumatera Utara
99
53,3 dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Uji serempakuji F dilakukan untuk mengetahui tingkat positif dan signifikansi dari seluruh variabel independen kepemimpinan, iklim komunikasi organisasi
terhadap variabel dependen kinerja karyawan. Hasil pengujian uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.20:
Tabel 4.20 Hasil Uji Hipotesis Secara Serempak
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
349.282 2
174.641 29.846
.000
a
Residual 397.901
68 5.851
Total 747.183
70 a. Predictors: Constant, Iklim Komunikasi Organisasi, Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan pada tabel 4.16 diatas diperoleh hasil F
Hitung
sebesar 29,846 sedangkan F
Tabel
pada α = 0,05 dengan derajat pembilang 2 dan derajat penyebut 68 diperoleh F
tabel
sebesar 3,132 maka dari hasil ini diketahui F
hitung
F
tabel,
dan signifikansi 0,00
atau lebih kecil dari α = 0,05 jadi posisi titik uji signifikansi berada pada wilayah penolakan H
03
. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H
a3
diterima yang artinya variabel independen yakni variabel kepemimpinan dan iklim komunikasi organisasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel dependen yakni kinerja karyawan. Hal tersebut berarti jika kepemimpinan dan iklim komunikasi organisasi secara bersama-sama
mengalami kenaikan maka akan berdampak pada peningkatan kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
100
BAB V PEMBAHASAN
Kepemimpinan pada PT. Waruna Nusa Sentana memberikan pengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dimana nilai t
hitung
sebesar 6,964 lebih besar dibandingkan dengan nilai t
tabel
1,667, atau nilai sig t untuk variabel kepemimpinan 0,00 lebih kecil dari alpha 0,05. Nilai koefisien regresi
0,519 memberi arti setiap kenaikan kepemimpinan satu satuan mengakibatkan kinerja karyawan akan naik sebesar 0,519. Dalam penelitan ini terbukti
kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam meningkatnya kinerja karyawan, hal selaras dengan pendapat Kartono 2005:93
bahwa kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan Jamaluddin 2011 yang menunjukkan bahwa kepemimpinan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Mopoli Raya Medan, dengan tingkat pengaruh yang sangat signifikan. Dan hasil penelitian Trisninawati
2008 yang menunjukkan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dinas pendidikan nasional provinsi Sumatera Selatan.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pemimpin pada PT. Waruna Nusa Sentana memegang peranan yang sangat penting dalam melakukan
pengawasan perilaku karyawan untuk peningkatan kinerja karyawan. Pengawasan dilakukan secara konsisten dimana setiap pagi para pimpinan departemen
memberikan pengarahan kepada anggotanya dan hasil kerja selalu dipantau
Universitas Sumatera Utara