Jaringan komunikasi dalam organisasi

14 komunikasi yang baik akan mempermudah jalannya suatu organisasi. Dengan kata lain kemampuan berkomunikasi secara naluriah dimiliki setiap individu dan merupakan aset yang sangat berharga bagi individu tersebut sebagai modal dalam melakukan aktifitas organisasi. Adapun Komunikasi organisasi menurut Wayne Pace dan Don F. Faules 2010:31 didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Organisasi sebagai kerangka kerja frame of work dari suatu manajemen menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas antara pimpinan dan bawahan dalam suatu sistem manajemen modern. Ada yang diklasifikasikan sebagai pemimpin dan ada yang bertindak sebagai bawahan. Ruslan, 2002:88 Organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri dari dua orang atau lebih, dengan kegiatan yang saling tergantung satu dengan yang lainnya. Komunikasi dalam organisasi merupakan suatu kebutuhan, dimana dengan komunikasi segala kemungkinan yang diusahakan untuk mewujudkan program kerja bagi suatu organisasi dapat dicapai sesuai dengan tujuan organisasi, komunikasi adalah salah satu aspekbagian dalam organisasi.

2.2.2. Jaringan komunikasi dalam organisasi

Organisasi adalah komposisi sejumlah orang – orang yang menduduki posisi atau peranan tertentu. Diantara orang – orang ini saling terjadi pertukaran pesan. Pertukaran pesan itu melalui jalan tertentu yang dinamakan jaringan komunikasi Muhammad, 2009:102. Universitas Sumatera Utara 15 Ada enam peranan jaringan komunikasi dalam organisasi yaitu: 1 Opinion Leader adalah pemimpin informal dalam organisasi. Mereka ini tidaklah selalu orang-orang yang mempunyai otoritas formal dalam organisasi tetapi mampu membimbing tingkah laku anggota organisasi dan mempengaruhi keputusan mereka. 2 Gate keepers adalah individu yang mengontrol arus informasi diantara anggota organisasi. Mereka berada di tengah suatu jaringan dan menyampaikan pesan dari satu orang kepada orang lain atau tidak memberikan informasi. Gate keepers dapat menolong anggota penting dari organisasi seperti pimpinan, menghindarkan informasi yang terlampau banyak dengan jalan hanya memberikan informasi yang penting – penting saja terhadap mereka. Dalam hal ini gate keepers mempunyai kekuasaan dalam memutuskan apakah suatu informasi penting atau tidak. Jika gate keepers memutuskan bahwa informasi tertentu tidak penting, kemudian seseorang harus mendapatkan informasi tersebut, maka mungkin informasi tersebut tidak diberikan. Nyatalah bahwa peranan gate keepers ini sangat penting dalam jaringan komunikasi. 3 Cosmopolites adalah individu yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Mereka ini mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang ada dalam lingkungan dan memberikan informasi mengenai organisasi kepada orang-orang tertentu pada lingkungannya. 4 Bridge adalah anggota kelompok dalam satu organisasi yang menghubungkan kelompok itu dengan anggota kelompok lainnya. Universitas Sumatera Utara 16 Individu ini membantu saling memberi informasi di antara kelompok- kelompok dan mengkoordinasi kelompok. 5 Liaison adalah sama peranannya dengan bridge tetapi individu itu sendiri bukanlah anggota dari satu kelompok tetapi dia merupakan penghubung di antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Individu ini juga membantu dalam membagi informasi yang relevan di antara kelompok – kelompok dalam organisasi. 6 Isolate adalah anggota organisasi yang mempunyai kontak minimal dengan orang lain dalam organisasi. Orang-orang ini menyembunyikan diri dalam organisasi atau diasingkan oleh teman-temannya. Muhammad, 2009: 102-103 Secara umum jaringan komunikasi dapat dibedakan atas dua bagian yaitu: jaringan komunikasi formal dan jaringan komunikasi informal. Dengan kata lain hubungan yang terjadi dalam organisasi dapat terjadi secara formal dan informal. Komunikasi formal adalah komunikasi yang terjadi diantara para anggota organisasi yang secara tegas telah direncanakan dan ditentukan dalam struktur organisasi formal. Komunikasi formal ini mencakup susunan tingkah laku organisasi, pembagian departemen atau tanggung jawab tertentu, posisi jabatan, dan distribusi pekerjaan. Ada tiga bentuk arus komunikasi dalam jaringan komunikasi formal yaitu: 1 Downward communication komunikasi ke bawah Komunikasi ke bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari atas ke bawah. Komunikasi ke bawah biasanya diberikan oleh pimpinan kepada bawahan atau kepada para anggota organisasi dengan tujuan untuk Universitas Sumatera Utara 17 memberikan pengertian mengenai apa yang harus dikerjakan oleh para anggota sesuai dengan kedudukannya. Pesan-pesan tersebut dapat dijalankan melalui kegiatan: pengarahan, petunjuk, perintah, teguran, penghargaan, dan keterangan umum. Menurut Lewis Dalam Muhammad, 2009:108, komunikasi ke bawah juga dimaksudkan untuk merubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi ketakutan, dan kecurigaan yang timbul karena salah informasi, dan mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Komunikasi ke bawah ini dapat diberikan secara lisan, tertulis, dengan gambar atau simbol-simbol, dalam bentuk surat edaran, pengumuman atau buku-buku pedoman karyawananggota. Komunikasi ke bawah dapat didefinisikan sebagai komunikasi yang berlangsung dari pimpinan kepada bawahan Wursanto, 2005:162. 2 Upward communication komunikasi ke atas Komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawah ke atas, yakni pesan yang disampaikan oleh para anggota organisasi bawahan kepada pimpinan. Komunikasi ini dimaksudkan untuk memberikan masukkan, saran atau bahan-bahan yang diperlukan oleh pimpinan agar pimpinan dapat melaksanakan fungsi dengan sebaik-baiknya. Selain itu komunikasi ke atas ini juga menjadi saluran bagi para anggotakaryawan untuk menyampaikan pikiran, perasaan yang berkaitan dengan tugas-tugasnya. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan: pemberian laporan, pemberian saranpendapat, baik secara lisan, tertulis atau dengan menggunakan simbol dan gambar. Komunikasi ke atas dapat didefinisikan sebagai Universitas Sumatera Utara 18 komunikasi yang berlangsung dari bawahan ke atasan Wursanto, 2005:161. 3 Horizontal communication komunikasi horizontal. Komunikasi horizontal atau mendatar terjadi diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan sederajat atau satu level. Pesan yang disampaikan biasanya berhubungan dengan tugas-tugas, tujuan kemanusiaan, saling memberi informasi, penyelesaian konflik, dan koordinasi. Koordinasi diperlukan untuk mencegah tendensi-tendensi, selain itu juga dimaksudkan untuk memelihara keharmonisan dalam organisasi. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara: rapat-rapat komite, interaksi informal, memo dan nota, dan lain-lain. Komunikasi horizontal dapat didefinisikan sebagai komunikasi antara pimpinan atau pejabat yang setingkat dalam suatu organisasi atau komunikasi antar satuan organsiasi yang setingkat dalam suatu organisasi Wursanto, 2005:164. Komunikasi Informal adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi tetapi tidak direncanakan dan tidak ditentukan dalam struktur organisasi Wursanto, 2005:167. Komunikasi yang terjadi diantara para anggota organisasi atas dasar kehendak pribadi, tanpa memperhatikan posisikedudukan mereka dalam organisasi. Informasi dalam komunikasi informal mengalir ke atas, ke bawah, atau secara horizontal, dan ini terjadi jika komunikasi formal kurang memuaskan anggota akan informasi yang diperlukan. Komunikasi informal disebut juga dengan grapevine desas desus cenderung berisi laporan rahasia mengenai orang, atau kejadian - kejadian di luar dari arus informasi yang mengalir secara resmi, namun walaupun informasinya bersifat Universitas Sumatera Utara 19 informal, grapevine ini bermanfaat bagi organisasi. Bagi pimpinan grapevine dapat menjadi masukan tentang perasaan karyawannya, sedangkan bagi sesama karyawan komunikasi informal ini bisa menjadi saluran emosi mereka Muhammad, 2009:124. Agar komunikasi berjalan efektif maka diperlukan jaringan komunikasi network baik yang bersifat formal maupun informal.

2.2.3. Fungsi komunikasi organisasi