Uji heteroskedastisitas Pengujian asumsi klasik

90 multikolinieritas dalam sebuah model regresi dapat dideteksi dengan VIF Variance Inflation Factor dan nilai toleransi tolerance. Suatu model regresi dikatakan bebas dari masalah multikolinieritas jika mempunyai nilai VIF10 dan mempunyai nilai tolerance diatas 0,1 Sudarmanto, 2013:239. Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.12: Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Kepemimpinan 0.767 1.304 Iklim Komunikasi Organisasi 0.767 1.304 a. Dependent Variable : Kinerja Karyawan Sumber : Hasil Penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.12 menunjukkan nilai VIF dan tolerance semua variabel dalam penelitian ini tidak mengalami multikolinieritas. Hal ini ditunjukkan oleh kedua variabel tersebut yang memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa dalam model regresi ini seluruh variabel bebas dan tidak terjadi masalah multikolinieritas.

4.2.4.3. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Deteksi ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas dalam suatu model regresi bisa dilakukan dengan melihat pola titik-titik pada satu grafik scatterplot dengan dasar pengambilan keputusan yakni jika ada pola tertentu seperti titik-titik membentuk suatu pola yang teratur maka telah terjadi Universitas Sumatera Utara 91 heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar tidak teratur maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.3: Gambar 4.3 Scatterplot Heteroskedastisitas Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Pada gambar 4.3 menunjukkan titik yang menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y tidak membentuk pola-pola tertentu. Hasil pengujian ini memperlihatkan bahwa model regresi ini bebas dari masalah heteroskedastisitas sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel kinerja karyawan berdasarkan variabel independen. Universitas Sumatera Utara 92 Pada uji Glejser dapat dilihat jika variabel independen signifikan dibawah 5 secara statistik, maka diindikasikan terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 maka model regresi tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas Sudarmanto, 2013:261. Hasil pengolahan SPSS dapat dilihat pada tabel 4.13: Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.885 1.753 1.646 .104 Kepemimpinan -.074 .050 -.200 -1.466 .147 Iklim Komunikasi Organisasi .041 .056 .100 .736 .464 a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi pada uji Glejser diatas 5 atau 0,05 dimana hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.2.5 Pengujian hipotesis