Teori komunikasi organisasi Komunikasi Organisasi

25 perasaannya dan sebagainya. Dengan adanya departementalisasi atau pengelompokan kerja dalam praktik organisasi, maka akan menimbulkan terjadinya spesialisasi kerja. Spesialisasi kerja inilah yang kemudian memunculkan terjadinya penggunaan kata atau ungkapan khusus yang terutama hanya dimengerti oleh masing-masing kelompok kerja tersebut. Bagi organisasi – organisasi besar yang memiliki cabang di daerah atau bahkan negara yang berbeda tentu saja penggunaan bahasa yang khas ini akan lebih menyulitkan proses komunikasi. 6 Kegelisahan komunikasi Kegelisahan komunikasi pada dasarnya ketegangan dan kecemasan yang tidak pada tempatnya dalam komunikasi lisan, tulisan dan keduanya. Bentuk kegelishan komunikasi ini bermacam – macam, antara lain, pucat, keluar keringat dingin, gagap, gemetar, tidak berani menatap lawan bicara, berjalan atau berdiri dengan sikap yang tidak meyakinkan.

2.2.5. Teori komunikasi organisasi

Teori komunikasi telah memberikan sumbangan yang besar terhadap pengertian mengenai organisasi. Pola – pola komunikasi berperan penting dalam memajukan studi mengenai organisasi yaitu dengan menunjukkan pentingnya pola – pola komunikasi dalam pembangunan hubungan jaringan, stuktur kekuasaan dan iklim komunikasi organisasi. Beberapa teori – teori dalam komunikasi yang berkaitan dengan organisasi yaitu: Universitas Sumatera Utara 26 1 Teori Birokrasi Weber Max Weber adalah pemikir yang memberikan perhatian sangat besar pada bagaimana manusia bertindak secara rasional untuk mencapai tujuannya. Weber mendefinisikan organisasi sebagai “A System of purpose interpersonal activity designed to coordinate individual task” suatu sistem kegiatan interpersonal bertujuan yang dirancang untuk mengordinasikan tugas individu Morrisan,2013:391. Bagi Weber istilah birokrasi tidak dapat dipisahkan dengan istilah rasionalitas karena menggunakan pemikiran rasional dalam mengembangkan organisasi. Menurut Weber dalam Morissan 2013:393-397 Ada tiga faktor yang harus dimiliki organisasi untuk mewujudkan birokrasi rasional yaitu: 1 Otoritas Otoritas biasanya muncul bersama – sama dengan kekuasaan, pada organisasi otoritas haruslah sah atau legitimate yang berarti pemegang otoritas telah diberikan izin secara formal oleh organisasi. Ketika seseorang menjadi anggota suatu organisasi maka orang tersebut akan setuju untuk mengikuti segala aturan yang menjamin kewenangan atau kekuasaan yang dimiliki oleh orang – orang tertentu dalam organisasi. Menurut Weber, cara terbaik untuk mengelola kewenangan legal rasional adalah melalui hirarki, dengan kata lain atasan memiliki atasan lagi, dan atasan dengan kedudukan lebih tinggi memiliki atasan yang lebih tinggi lagi kedudukannya, begitu seterusnya. Universitas Sumatera Utara 27 2 Spesialisasi Spesialisasi berarti sejumlah individu dibagi menurut pembagian pekerjaan, dan mereka mengetahui pekerjaan mereka masing – masing dalam organisasi. Weber menyatakan bahwa spesialisasi adalah hal penting bagi birokrasi yang rasional, garis batas yang jelas dan tegas memisahkan satu fungsi bagian dengan bagian lainnya dalam organisasi harus dinyatakan dengan aturan dan prosedur yang jelas. 3 Peraturan Aspek ketiga dari birokrasi adalah kebutuhan terhadap peraturan. Apa yang membuat koordinasi organsiasi dimungkinkan adalah, karena adanya pelaksanaan dari seperangkat aturan bersama yang mengatur perilaku setiap orang. Menurut Weber, aturan organisasi haruslah rasional yang berarti bahwa aturan dirancang untuk mencapai tujuan organisasi dan supaya organisasi dapat mengikuti segala hal yang terjadi maka setiap kegiatan operasional organisasi perlu dicatat agar dapat dievaluasi. 2 Teori Informasi Organisasi Teori ini dikemukakan oleh Karl Weick, teori informasi organisasi memiliki kedudukan penting dalam ilmu komunikasi, karena menggunakan komunikasi sebagai dasar atau basis bagaimana mengatur atau mengorganisasi manusia dan memberikan pemikiran rasional dalam memahami bagaimana manusia berorganisasi Morrisan, 2013:399. Universitas Sumatera Utara 28 Teori informasi organisasi menjelaskan bagaimana organisasi memahami informasi yang membinggungkan dan multitafsir. Terdapat beberapa asumsi yang mendasari teori ini yaitu: 1 Organisasi berada dalam suatu lingkungan informasi; 2 Informasi yang diterima suatu organisasi berbeda dalam hal tingkat kepastiannya; 3 Organisasi berusaha untuk mengurangi ketidakpastian informasi. 2.3. Kepemimpinan 2.3.1 Pengertian kepemimpinan