49
Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik.
Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama individu manusia untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secara
optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi.
2 Faktor Lingkungan Organisasi Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam
mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, target kerja yang menantang, pola komunikasi
kerja yang efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja kondusif dan dinamis, peluang berkarier, dan fasilitas kerja yang relatif memadai.
2.6. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti. Kerangka pemikiran ini diperoleh dari perpaduan sintesa antara
berbagai variabel yang dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis. Atas dasar pemikiran diatas terdapat beberapa teori untuk mengungkapkan hubungan
variabel – variabel yang akan diteliti.
Komunikasi dalam organisasi merupakan suatu proses penyampaian informasi, ide
– ide diantara para anggota organisasi secara timbal balik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, Weber dalam Morissan 2013
menekankan pentingnya birokrasi rasional dalam menjalankan organisasi yang meliputi 3 aspek yaitu otoritas, spesialisasi dan peraturan. Karl Weick dalam teori
informasi organisasi menekankan fungsi dari organisasi untuk mengurangi
Universitas Sumatera Utara
50
ketidakpastian informasi Morrisan,2013. Dengan adanya informasi yang jelas dan pasti, tugas dan fungsi dari organisasi dapat berjalan dengan baik.
Faktor kepemimpinan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan dalam organisasi karena kepemimpinan yang
baik akan mampu memberikan pengarahan terhadap usaha – usaha dalam proses
pekerjaan untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja
secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi Hasibuan, 2006:170. Peran dari kepemimpinan dalam suatu organisasi diharapkan memiliki
kemampuan dalam mempengaruhi, mengarahkan serta berkomunikasi dengan baik bagi para bawahannya. Adapun indikator dalam pengukuran kepemimpinan
adalah penetapan keputusan oleh pimpinan, kebijakan pimpinan, berani mengambil resiko, berani membuat perubahan, dorongan berprestasi dari
pimpinan serta pengawasan perilaku karyawan. Iklim komunikasi adalah persepsi mengenai seberapa jauh anggota organisasi
merasa bahwa organisasi dapat dipercaya, mendukung, terbuka menaruh perhatian kepada mereka, serta memberi penghargaan atas kinerja yang baik Kriyantono
2007:311. Iklim komunikasi memberi pedoman bagi keputusan dan perilaku individu, iklim komunikasi organisasi mempengaruhi bagaimana keputusan
– keputusan diambil oleh anggota organisasi untuk melaksanakan pekerjaan mereka
secara efektif, mengikatkan diri mereka dengan organisasi, bersikap jujur dalam bekerja untuk meraih kesempatan dalam organisasi secara bersemangat,
mendukung para rekan dan anggota organisasi lainnya, untuk melaksanakan tugas
Universitas Sumatera Utara
51
secara kreatif dan untuk menawarkan gagasan inovatif bagi penyempurnaan organisasi dan operasionalisasinya.
Pace dan Peterson menemukan ada beberapa faktor yang mempengaruhi iklim komunikasi organisasi Pace dan Faules, 2010: 159-160 yaitu:
kepercayaan, pembuatan keputusan bersama, dukungan, keterbukaan dan perhatian atas tujuan
kinerja yang tinggi, faktor – faktor yang mempengaruhi iklim komunikasi organisasi
inilah yang menjadi indikator pengukuran
iklim komunikasi organisasi. Kinerja pada dasarnya adalah aktivitas yang dilakukan atau tidak dilakukan
karyawan. Kinerja karyawan yang mempengaruhi seberapa banyak karyawan memberikan kontribusi kepada organisasi. Perbaikan kinerja baik untuk individu
maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi Mathis dan Jackson, 2002:78.
Mathis dan Jackson 2002:78 menyatakan kinerja karyawan pada suatu organisasi diukur melalui 5 lima hal berikut:
1 Kuantitas output, yaitu menyangkut jumlah output yang dihasilkan dan ketepatan untuk menyelesaikan pekerjaan rutin;
2 Kualitas output, meliputi ketepatan mutu dalam menghasilkan output yaitu menyangkut kerapian, ketelitian dan keterampilan;
3 Jangka waktu output, yaitu pemanfaatan waktu yang telah disesuaikan; 4 Kehadirian di tempat kerja;
5 Sikap kooperatif, yaitu menyangkut cara bersikap di perusahaan, baik terhadap atasan, karyawan lain, ataupun terhadap pekerjaan yang diberikan
untuk penyelesaian secara bersama – sama.
Universitas Sumatera Utara
52
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mathis dan Jackson diatas maka indikator dari kinerja karyawan dalam penelitian ini adalah kuantitas kerja,
kualitas kerja, ketepatan waktu, kedisiplinan dan kemampuan kerjasama. Kerangka berpikir pada penelitian tentang Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim
Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Waruna Nusa Sentana dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Ryx
1
Ryx
1
x
2
Ryx
2
Sumber:Hasibuan 2006, Pace dan Faules 2010, Mathis dan Jackson 2002
Kepemimpinan X
1
1 Penetapan keputusan oleh pimpinan
2 Kebijakan pimpinan 3 Berani mengambil
resiko 4 Berani membuat
perubahan 5 Dorongan
berprestasi dari pimpinan
6 Pengawasan perilaku karyawan
Iklim Komunikasi Organisasi X
2
1 Kepercayaan 2 Pembuatan keputusan
bersama 3 Dukungan
4 Keterbukaan 5 Perhatian atas tujuan
kinerja yang tinggi
Kinerja Y
1 Kuantitas output 2 Kualitas output
3 Jangka waktu output 4 Kehadiran ditempat
kerja 5 Sikap kooperatif
Universitas Sumatera Utara
53
2.7. Hipotesis