Tabel 4.9 Hasil Uji Kolmogrov-Sumirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .06777364
Most Extreme Differences Absolute .088
Positive .088
Negative -.060
Kolmogorov-Smirnov Z .875
Asymp. Sig. 2-tailed .428
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah
4.2.2. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah pada Tabel regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi multikolinearitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Menurut Santoso 2000, pada umumnya jika
VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. Pada output SPSS bagian coefficient, semua angka
VIF berada dibawah angka 5, dan nilai Tolerance juga menunjukan hal yang sama, yaitu nilainya tidak lebih besar dari 5, hal ini menunjukkan tidak terjadi
multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Uji Multi Kolinearitas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 LoyalitasMerek
.776 1.289
KesadaranMerek .798
1.253 AsosiasiMerek
.924 1.082
CitraMerek .675
1.483 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Sumber : Hasil Penelitian 2012 data diolah
4.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi digunakan analisa residual Grafik, pengujian masing – masing variabel yaitu Loyalitas
Merek, Kesadaran Merek, Asosiasi Merek dan Citra Merek dan keputusan pembelian. Deteksi heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
data tersebut. Santoso 2003 menyatakan dasar pengambilan keputusan adalah 1 Jika pola tertentu, seperti titik-titik poin-poin yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas
dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi situasi heteroskedastisitas. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.2
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas
Pada output SPSS bagian Scatterplot, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar secara baik diatas
maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y penyebaran merata pada batas -2,5 sampai dengan 2. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi Keputusan pembelian berdasarkan variable independenya.
Berdasarkan pada uji heteroskedastitas bahwa tidak terjadi heteroskedatistas, dikarenakan kurva menyebar diatas titik 0 dan diatas titik 0.
Berikut ini uji heterokesdastisitas dengan menggunakan uji-glejser adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Hasil Uji-Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error
Beta t
Sig. 1
Constant .084
.044 1.910
.059 LoyalitasMerek
.000 .003
-.025 -.217
.829 KesadaranMerek
.000 .002
.016 .143
.886 AsosiasiMerek
.001 .002
.044 .419
.676 CitraMerek
-.003 .003
-.131 -1.058
.293 a. Dependent Variable: ABSKEP
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah
Berdasarkan pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi pada uji-glejser diatas 5 atau 0,05. Nilai t-statistic dari seluruh variabel tidak ada
yang signifikan secara statistik, sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini tidak mengalami masalalah heteroskedastitas.
4.3. Analisis Statistik Inferential 4.3.1 Pengujian Hipotesis dengan Uji F
Hipotesis dalam penelitian ini adalah Kesadaran Merek, Assosiasi Merek, Loyalitas Merek dan Citra Merek berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
konsumen untuk melakukan pembelian Harian Bisnis Indonesia di kota Medan. Untuk menguji signifikasi antara Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Loyalitas
Merek dan Citra Merek secara bersama–sama terhadap pengambilan keputusan konsumen untuk melakukan pembelian Harian Bisnis digunakan statistik F uji
F, dengan ketentuan apabila F hitung F table, maka Ho ditolak dan Ha diterima, sebaliknya apabila hasil Fhitung Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Universitas Sumatera Utara