2.2.2.3. Kesetiaan Merek Brand Loyalty
Loyalitas merek adalah pilihan yang dilakukan konsumen untuk membeli merek tertentu dibandingkan merek yang lain dalam satu kategori
produk Aaker 2008 : 55. Loyalitas merek sebagai preferensi konsumen secara konsisten untuk melakukan pembelian pada merek yang sama pada produk yang
spesifik atau kategori pelayanan tertentu Dharmmesta, 2004. Walaupun demikian, loyalitas konsumen berbeda dengan perilaku pembelian berulang repeat
purchasing behavior. Perilaku pembelian berulang adalah tindakan pembelian berulang pada suatu produk atau merek yang lebih dipengaruhi oleh faktor kebiasaan.
Dalam loyalitas konsumen, tindakan berulang terhadap merek tersebut dipengaruhi oleh kesetiaan terhadap merek. Loyalitas merek adalah
kelekatan konsumen pada nilai yang tinggi dari suatu merek, dengan kelekatan yang dibangun ini maka konsumen akan menolak segala strategi yang dilakukan
oleh kompetitor merek. Konsumen akan memberikan loyalitas dan kepercayaannya pada merek selama merek tersebut sesuai dengan harapan
yang dimiliki oleh konsumen, bertindak dalam cara-cara tertentu dan menawarkan nilai-nilai tertentu. Loyalitas pada merek ini timbul karena
konsumen mempersepsikan merek tersebut menghasilkan produk yang memiliki sejumlah manfaat dan kualitas dengan harga yang sesuai. Loyalitas merek
juga menjadi indikasi adanya kekuatan merek, karena tanpa loyalitas merek tidak akan tercipta kekuatan merek. Hal ini dapat dilihat pada merek-merek
yang menjadi pemimpin di pasaran, dapat dipastikan bahwa merek tersebut memiliki pelanggan yang loyal pada merek tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Penggolongan loyalitas merek berdasarkan tingkat kesetiaan merek di gambarkan sebagai berikut.
Sumber: Aaker, 2006 : 74 Gambar 2.2. Kesetiaan Merek The Loyalty Pyramid
Berikut penjelasan Susanto 2004:6 tentang tingkatan loyalitas terhadap merek, yaitu: 1. Tingkatan yang paling dasar adalah pembeli tidak loyal, yang sama sekali
tidak tertarik pada merek tersebut dan bagi mereka merek apapun dianggap memadai sehingga merek memainkan peran yang kecil dalam keputusan
pembelian. 2. Tingkat kedua adalah para pembeli yang puas dengan produk atau setidaknya
tidak mengalami kekecewaan, tipe ini bisa disebut sebagai pembeli kebiasaan habitual buyer.
3. Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, namun mereka memikul biaya peralihan switching cost serta biaya berupa waktu, uang atau resiko kinerja
berkenaan dengan tindakan beralih merek, kelompok ini bisa disebut pelanggan yang loyal terhadap biaya peralihan.
Universitas Sumatera Utara
4. Tingkat keempat adalah mereka yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut, preferensinya mungkin dilandasi oleh suatu asosiasi seperti simbol,
rangkaiaan pengalaman dalam menggunakan atau persepsi kualitas yang tinggi.
5. Tingkat teratas adalah pelanggan yang setia, mereka mempunyai kebanggaan menjadi pengguna suatu merek, merek tersebut sangat penting
bagi mereka, baik dari segi fungsinya maupun sebagai ekspresi diri mereka Susanto, 2004:7.
Loyalitas Merek Brand Loyalty dan Hubungannya dengan
Keputusan Pembelian Konsumen. Loyalitas merek
brand loyalty menurut Aaker 2008 : 56 merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah
merek. Loyalitas merek didasarkan atas perilaku konsisten pelanggan untuk membeli sebuah merek sebagai bentuk proses pembelajaran pelanggan atas
kemampuan merek memenuhi kebutuhannya Assael, 2002:103. Selain sebagai bentuk perilaku pembelian yang konsisten, loyalitas merek juga
merupakan bentuk sikap positif pelanggan dan komitmen pelanggan terhadap sebuah merek lainnya.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Citra Merek Brand Image