Produktivitas Kerja Landasan Teori

4. Produktivitas Kerja

a. Pengertian Produktivitas Kerja Menurut Winardi 1990:218 “Produktivitas kerja adalah jumlah yang dicapai oleh seseorang pekerja atau unit produksi dalam jangka waktu tetentu”. Kemudian menurut Malayu SP. Hasibuan 1996 : 127 “Produktivitas adalah perbandingan antara output hasil dengan input masukan jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan ketrampilan dari tenaga kerjanya”. Dan menurut Wayne.F.Cascio 2003:25 adalah : “Productivity is a measure of the output of good and services relative to the input of labor and aquipment”. Menurut Samuel C.Certo 2000:30 : “Productivity is the amount of results output on organization gets for a given amount of inputs. Thus productivity can refer to the amount of acceptable work amployees do for each dollar they earn or the number acceptabke product manufactured with a given amount of resources”. Produktivitas kerja adalah kemampuan pekerja dalam menghasilkan jumlah tertentu pula. Produktivitas tenaga kerja adalah kemampuan dari tenaga kerja untuk menghasilkan besarnya hasil kerja yang dicapai pada suatu proses produksi dimana tenaga kerja itu sendiri sebagai faktor produksi. Produktivitas tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tergantung pada hasil yang dicapai oleh tenaga dalam waktu tertentu. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor lainya, seperti pendidikan, ketrampilan, tingkat penghasilan, lingkungan kerja, manajemen perusahaan, motivasi, pengalaman kerja dan masih banyak faktor lainnya. c. Usaha-usaha peningkatan produktivitas kerja Guna mencapai efisiensi perusahaan, produktivitas kerja dari setiap karyawan sangat diperlukan. Oleh karena itu, perusahaan akan mengusahakan peningkatan produktivitas yaitu melalui beberapa cara J.Ravianto,1985 :44: 1. Peningkatan pendidikan dan latihan. Pendidikan dan pelatihan menambah pengetahuan dan ketrampilan bekerja. Latihan yang dilakukan di luar pekerjaan dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan pegawai baik secara horisontal berarti memperluas aspek-aspek atau jenis pekerjaan yang diketahui. Peningkatan secara vertikal berarti memperdalam pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu. 2. Perbaikan penghasilan dan sistem pengupahan yang dapat menjamin perbaikan gizi dan kesehatan. Kekurangan gizi masyarakat bukan saja menghambat pertumbuhan anak-anak, tetapi secara langsung mempengaruhi produktivitas karyawan. Rendahnya tingkat pendapatan seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok seperti: makan, pakaian, perumahan dan kesehatan yang memadai, yang lebih lanjut menyebabkan produktivitas rendah. Oleh sebab itu, di Negara-negara berkembang seperti Indonesia, peningkatan produktivitas perlu didukung oleh usaha-usaha perbaikan dan peningkatan penghasilan keluarga. Salah satu cara adalah melalui sistem pengupahan yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan karyawan dan keluarganya sekaligus dapat mendorong peningkatan produktivitas kerja karyawan. 3. Pemilihan teknologi dan sarana-sarana pelengkap untuk berproduksi. Produktivitas kerja seseorang juga dipengaruhi penggunaan sarana produksi, teknologi dan lingkungan kerja. Produktivitas yang menggunakan peralatan yang sederhana, demikian juga produktivitas karyawan yang bekerja di lingkungan kerja yang baik dan nyaman lebih tinggi dari pada produktivitas karyawan yang bekerja dalam lingkungan kerja yang tidak menyenangkan. 4. Peningkatan manajerial perusahaan. Perusahaan adalah tempat dimana orang-orang memperoleh pengalaman bekerja dan kesempatan meningkatkan ketrampilan. Tanggung jawab untuk meningkatkan ketrampilan sebagian besar pekerja tergantung dari kondisi perusahaan dan manajemen perusahaan yang partisipasif dan kreatif. 5. Kesempatan untuk berkembang. Kesempatan untuk berkembang sangat diharapkan oleh semua orang, dengan demikian semangat serta kreatifitas akan terpacu dan produktivitas mutu hasil kerjanya cenderung akan lebih baik. Kesempatan berkembang tersebut diberikan sesuai bidang, tingkat pendidikan, serta keterampilan yang dimiliki melalui jabatan-jabatan baru. d. Pengukuran Produktivitas Kerja Ukuran Produktivitas kerja yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah keluaran per unit dibagi dengan jumlah jam kerja. Adapun rumus untuk menghitung produktivitas kerja karyawan adalah sebagai berikut J.Ravianto,1990:6 Jumlah Produksi yang dihasilkan Produktivias Kerja Karyawan = Satuan Waktu Jumlah produk yang dihasilkan ini tidak meliputi produk rusak dan produk cacat, melainkan produk yang siap diproses selanjutnya. Sedangkan satuan waktu yang dimaksud disini adalah waktu yang digunakan untuk menghasilkan produk. Selanjutnya untuk mengetahui peningkatan produktivitas kerja karyawan dengan yang lain dan diasumsikan peralatan dan teknologi yang digunakan masing-masing karyawan sejenis yang sama. Jadi seorang karyawan dinilai produktif jika ia mampu menghasilkan keluaran yang lebih banyak dari karyawan yang lain dalam satuan waktu yang sama dinilai produktif

B. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. Bahana Sysfo Utama

0 58 78

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI KERJA PADA Produktivitas Kerja Karyawan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Dan Motivasi Kerja Pada Perusahaan Rina Jaya Tahun 2014.

0 3 15

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI KERJA PADA Produktivitas Kerja Karyawan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Dan Motivasi Kerja Pada Perusahaan Rina Jaya Tahun 2014.

0 2 10

Hubungan antara motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan: studi kasus pada karyawan pabrik gula Madukismo `PT Madubaru` Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

3 34 162

Hubungan motivasi, usia, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan karyawan dengan produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada PT Djitoe Indonesian Tobacco Coy Surakarta.

1 0 221

Analisis produktivitas kerja karyawan ditinjau dari tingkat pendidikan karyawan, motivasi kerja karyawan dan pengalaman kerja karyawan studi kasus PT. Samitex Sewon Bantuk Krapyak Panggungharjo S

13 67 148

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA, PENGALAMAN KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

0 0 100

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA KARYAWAN DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

0 1 154

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, MASA KERJA DAN PERSEPSI KARYAWAN TENTANG LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

0 1 144

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA KARYAWAN DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

0 0 160