Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah varians
sampel yang akan dikomparasikan itu homogen atau tidak. Varians adalah standar deviasi yang dikuadratkan. Uji homogenitas varians
digunakan uji F. F
=
kecil Varian ter
besar Varian ter
Harga F terhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang n
a
– 1 dan dk penyebut n
c
- 1 dalam hal ini berlaku ketentuan, bila harga F
hitung
lebih besar atau sama dengan F
tabel
F
h
≥ F
t
, maka dapat disimpulkan bahwa varian data yang akan dianalisis homogen sehingga perhitungan ANOVA Anayisis of
Variance dapat dilanjutkan. Perhitungan homogenitas dengan
menggunakan program SPSS 12.0. 2. Teknik Analisis Data
a. Analisis deskriptif Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Data
kuantitatif berupa skor skala sikap wajib pajak terhadap atribut pelayanan publik, dikelompokkan untuk membedakan antara sikap
positif dan sikap negatif. Langkah-langkah adalah:
1 Menentukan skor sikap tertinggi dan terendah yang mungkin dicapai responden. Dengan mengalikan jumlah item dalam
kuesioner sebanyak 15 dengan skor tertinggi untuk setiap satu nomor item 5 atau 75. Skor terendah adalah jumlah item dalam
kuesioner 15 dikalikan dengan skor terendah untuk setiap satu nomor item 1 atau 15.
2 Mengategorikan sikap kedalam 2 kategori yaitu positif dan negatif dengan menentukan batas kategori sebagai berikut:
a Positif, jika skor sikap lebih besar dari 15 +
2 15
75
atau 45. b Negatif, jika skor sikap sama dengan atau lebih kecil dari 15 +
2 15
75
atau = 45. Dengan rincian skor untuk masing-masing kategori sikap sebagai
berikut:
Skor Kategori Sikap
15 – 44 = Sikap Negatif
45 – 75 = Sikap Positif
3 Berdasarkan perhitungan diatas, responden dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:
a Kelompok yang memiliki sikap negatif apabila responden memiliki skor lebih kecil dari nilai tengah dan lebih besar atau
sama dengan nilai terendah. Ini berarti responden yang bersangkutan tidak memiliki sikap sungguh-sungguh, tidak
menghargai, tidak menerima dengan pelayanan yang telah diberikan.
b Kelompok yang memiliki sikap positif apabila responden memiliki skor lebih besar dari nilai tengah dan lebih kecil atau
sama dengan nilai tertinggi. Ini berarti bahwa responden yang bersangkutan mempunyai sikap yang sungguh-sungguh,
menghargai, menerima dengan pelayanan yang telah diberikan. Penilaian:
• Sikap wajib pajak dikatakan positif apabila banyaknya responden
yang masuk dalam kelompok positif lebih dari atau sama dengan 50 responden.
• Sikap wajib pajak dikatakan negatif apabila banyak responden
yang masuk dalam kelompok negatif lebih 50 dari jumlah responden.
b. Analisis ANOVA Analysis of Variance Untuk menjawab rumusan masalah ketiga, apakah ada perbedaan sikap
wajib pajak terhadap pelayanan Kantor Bersama Samsat di Kabupaten Blora, menurut tingkat pendapatan di Desa Botoreco maka digunakan
Analisis Varians One-Way ANOVA. Pertimbangan dari penggunaan uji parametrik seperti; uji F paling sesuai untuk data interval.
Prosedur yang digunakan dalam analisis ANOVA ini adalah prosedur One Way ANOVA atau sering disebut dengan perancangan sebuah
faktor, yang merupakan salah satu alat analisis statistik ANOVA yang bersifat satu arah satu jalur.
Ringkasan cara-cara yang harus ditempuh dalam pengisian bagian One-Way
ANOVA disajikan sebagai berikut:
Tabel III.11 Ringkasan ANOVA dari apamana
Sumber variasi
db DK
MK Fo
Ft 5
1 Kelompok
apa? m-1
N
X n
X
2 Tot
k 2
k
1 -
m DK
ant
dal ant
MK MK
? ?
Dalam Kelompok
dalam N-m
k k
tot 2
n X
X Total
N-1
Keterangan: db
= Derajat Kebebasan DK
= Jumlah Kuadrad DK
dal
= DK dalam Kelompok DK
ant
= DK antar Kelompok MK
= Kelompok Tot
= Total Pengujian: 1 Jika F
o
≥ F
t
5, maka Ho ditolak 2 Jika F
o
≤ F
t
5, maka Ho diterima Pengujian hipotesis dilakukan dengan kaidah sebagai berikut:
a Jika F-Prob. nilai peluang -F 0,05 maka Ho diterima, atau tidak ada perbedaan yang signifikan. Yang dimaksud dengan nilai
peluang –F F-Prob. adalah peluang bahwa nilai F yang m
- N
DK
dat
N Xtot
X
2 tot
didapatkan menunjukkan perbedaan antara variabel yang hanya kebetulan adalah 5 diantara 100. Jadi kalau nilai F-Prob. Lebih
besar dari pada atau sama dengan 5, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan.
b Jika F-Prob. nilai peluang 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak, dalam arti ada perbedaan yang berarti.
Keduanya dianalisis dengan menggunakan komputer program SPSS 12.0, seluruh perbedaan diuji pada taraf signifikan 5.
Kesimpulan: 1 Ada perbedaan apa antara kelompok apa
2 Tidak ada perbedaan apa antara kelompok apa c. Analisis Chi-Square χ
2
Pada pengujian hipotesis pertama dan kedua, untuk mengetahui adanya perbedaan sikap wajib pajak terhadap kualitas pelayanan Kantor
Bersama Samsat berdasarkan latar belakang tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan maka peneliti menggunakan salah satu uji non-
parametrik; yaitu uji Chi-Square χ
2
, uji ini dipilih karena kedua data yang diperoleh merupakan data ordinal dan nominal.
Langkah-langkah penyelesaian uji Chi-Square adalah sebagai berikut: 1 Menyusun formula statistik
Ho: µ
1
≤ µ Tidak ada perbedaan sikap wajib pajak terhadap
kualitas pelayanan
Kantor Bersama
Samsat
berdasarkan latar belakang tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
Ho: µ
1
µ Ada perbedaan sikap wajib pajak terhadap kualitas
pelayanan Kantor Bersama Samsat berdasarkan latar belakang tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
2 Uji statistik melalui uji Chi-Square, dengan rumus Sugiyono, 2003:104
χ
2
=
K i
fh fh
fo
1 2
Dimana: χ
2
= Chi-Kuadrat fo
= frekuensi yang diobservasi fh
= frekuensi yang diharapkan 3 Menentukan tingkat kepercayaan dalam penelitian sebesar 95
atau tingkat signifikansi sebesar 0,05 4 Menentukan kriteria pengujian:
Jika χ
2 hitung
= χ
2 tabel
, maka Ho diterima. Jika χ
2 hitung
χ
2 tabel
, maka Ho ditolak. 5 Menarik kesimpulan
a Jika χ
2 hitung
= χ
2 tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti bahwa tidak ada perbedaan sikap wajib pajak terhadap kualitas
pelayanan Kantor Bersama Samsat berdasarkan latar belakang tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
b Jika χ
2 hitung
χ
2 tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti bahwa ada perbedaan sikap wajib pajak terhadap kualitas
pelayanan Kantor Bersama Samsat berdasarkan latar belakang tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
Uji ini dianalisis dengan menggunakan komputer program SPSS 12.0, seluruh perbedaan diuji pada taraf signifikan 5.
d. Tes Post Hoc Post Hoc Test Dari pengujian ANOVA F Test apabila telah diketahui bahwa secara
umum seluruh kelompok memiliki perbedaan tidak sama, dan untuk mengetahui lebih lanjut intensitas perbedaan yang terjadi antar
kelompok maka digunakan Post Hoc Test, dengan menggunakan salah satu fungsi Tukey. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 12.0.