Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Bermotor PKB dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB. Sebenarnya tidak hanya itu saja, ada beberapa jenis pajak daerah yang juga
dikelola institusi ini, misalnya Pajak dan Bea Balik Nama Kendaraan di Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, hingga Pajak Pengambilan atau
Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. Dalam pemberian pelayanan, Kantor Bersama Samsat dituntut untuk
mampu memberikan upaya pelayanan prima kepada stakeholders yang sebagian besar terdiri dari masyarakat. Pelayanan prima yang dimaksudkan
adalah pelayanan aparat perpajakan yang mampu memberikan kepastian hukum, keadilan dan transparansi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dari sudut pandang yang lain, pelayanan prima sebagaimana yang dikomitmenkan oleh pemerintah belum dirasakan oleh masyarakat secara
menyeluruh. Bukti ini dapat dilihat dengan masih dijumpai banyaknya keluhan yang diajukan masyarakat melalui media masa tentang buruknya
pelayanan aparat pemerintah dalam bidang pelayanan administratif, terutama pembayaran pajak di Kantor Bersama Samsat. Celah ini dilihat oleh sebagian
orang sebagai bisnis yang menguntungkan, masyarakat diberi penawaran dengan cara tercepat dan mudah walaupun dengan konsekuensi pemberian
kompensasi yang lebih tinggi kepada biro jasa atau calo. Kemampuan memberikan pelayanan prima akan mendorong kesadaran
masyarakat, bahwa pajak memegang peranan penting. Dengan kesadaran tersebut diharapkan masyarakat memberikan dukungan terhadap kinerja
Samsat, yang pada akhirnya mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Sikap attitude wajib pajak, harus dipahami dengan lebih baik agar dapat mendeteksi bentuk pelayanan yang diharapkan oleh masyarakat. Jika
kualitas pelayanan Kantor Bersama Samsat dirasakan berada di bawah kinerja yang diharapkan, masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap instansi
tersebut. Sebaliknya, jika Kantor Bersama Samsat memberikan pelayanan yang dirasakan sesuai dengan mutu yang dikehendaki, mereka merasa aman
dan puas, serta tetap menjadi wajib pajak yang patuh. Sikap banyak dibahas terutama oleh pakar psikologi, karena
berhubungan dengan tingkah laku atau perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sikap memberikan warna atau corak pada tingkah laku seseorang,
kelompok atau organisasi menyangkut persepsi terhadap objek tertentu, terutama karena sikap merupakan aspek mental yang mempengaruhi pola
berpikir individu dalam membuat keputusan. Reaksi sikap yang bersifat subjektif dapat menghasilkan penilaian yang sama atau berbeda, meskipun
objek yang dinilai adalah sama terlebih lagi munculnya reaksi sikap ditentukan oleh latar belakang atau karakteristik individu.
Berpedoman pada indikator kinerja pelayanan SERVQUAL seperti yang dikembangkan oleh Zeithaml, Parasuraman dan Berry dalam bukunya
yang berjudul “Delivering Quality Service” 1990: 37-45, penulis berusaha melihat perbedaan sikap masyarakat terutama Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan instasi pemerintah tersebut, dengan mendasarkan pada berbagai latar belakang yang berbeda
yaitu tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis pekerjaan.
Berdasarkan ulasan di atas maka penulis mengadakan penelitian ilmiah dengan judul
“ANALISIS SIKAP WAJIB PAJAK TERHADAP KUALITAS
PELAYANAN KANTOR
BERSAMA SAMSAT
BERDASARKAN LATAR BELAKANG WAJIB PAJAK”.