Dimensi dan Gap Kualitas Pelayanan
2. Gap Model Pada kenyataanya pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan
atau instansi pemerintah tidak selalu memberikan tanggapan positif dari konsumen atau masyarakat secara umum. Hal ini disebabkan karena
adanya beberapa gab atau kesenjangan yang menyebabkan penyajian atau penyampaian layanan tidak berhasil. Sebagaimana dikemukan oleh
Zeithaml, Parasuraman dan Berry 1990: 37-45, kesenjangan itu diantaranya sebagai berikut:
a. Gap 1 gap harapan konsumen-persepsi manajemen. Ini terjadi apabila, terdapat perbedaan antara harapan-harapan konsumen dengan
persepsi manajemen terhadap harapan-harapan konsumen. b. Gap 2 gap persepsi manajemen-persepsi kualitas. Gap persepsi
kualitas akan terjadi apabila terdapat perbedaan antara persepsi manajemen tentang harapan-harapan konsumen dengan spesifikasi
kualitas pelayanan yang dirumuskan. c. Gap 3 gap persepsi kualitas-penyelenggaraan pelayanan. Gap ini
lahir jika pelayanan yang diberikan berbeda dengan spesifikasi kualitas pelayanan yang telah dirumuskan.
d. Gap 4 gap penyelenggaraan pelayanan-komunikasi eksternal. Terjadi akibat dari adanya perbedaan antara pelayanan yang diberikan dengan
komunikasi eksternal terhadap konsumen.
e. Gap 5 gap kualitas pelayanan. Gap kualitas pelayanan ini terjadi karena pelayanan yang diharapkan oleh konsumen tidak sama dengan
pelayanan yang senyatanya diterima oleh konsumen.